BAG - 6

384 30 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading. Hope u like it. 😭😭😊😊

.
.
.
.

K

riiingg! Kriiiingg!

"Bundaaaa,"

"Bundaaaaaaa,"

"Bundaaaaaaaaa astaga bunda kemana sih?"

Vella menyibak selimut yang menutupi tubuhnya yang kala itu tengah streaming youtube. Suara telpon rumah nya bahkan terdengar hingga kamarnya. Dengan malas, Vella turun dari kasur dan bergegas keluar.

Anjir gelap banget. Vella kaget sesaat setelah keluar dari kamarnya. Suasana lorong lantai dua itu sudah seperti rumah The Conjuring. Kelam. Padahal masih jam setengah sembilan. Hanya satu kata yang meyakinkan Vella kenapa lampu lorong itu mati.

"Oiiiii," Vella meraung, suaranya menggema diseluruh penjuru rumah.

Keluarganya tidak ada dirumah. Itulah jawabannya. Vella berdecak sebal, satu-satunya hal yang paling tidak dia sukai adalah kesepian atau sendiri. Baginya sendiri itu mengerikan. Bagaimana jika nanti ada orang jahat dibawah, atau ada maling, atau ada psikopat yang siap membunuhnya? Pikiran Vella tiba-tiba dipenuhi dengan ketakutan. Cewek itu bahkan belum keluar dari ambang pintu kamar.

Kriing! Kringg!

"Anjir," kaget Vella.

Dengan meyakinkan dirinya sendiri, Vella berjalan menuju stop kontak yang ada di ujung lorong. Seketika semuanya terang, akhirnya.

Vella berjalan santai turun dari lantai dua menuju telpon rumah yang belum berhenti berdering. Siapa sih yang menganggu acara streaming Vella malam-malam begini? Akhirnya Vella berhenti didepan telpon rumahnya dan segera mengangkat telpon itu

"Hallo?" Tidak ada jawaban.

"Ck! Hallo? Ada orang disana?" tanya Vella lagi. Sekali lagi cewek tiu berdecak karena tidak ada jawaban.

Astaga, ini siapa sih yang iseng?

"Hallo, dengan siapa dimana? Mau dapet 2 juta rupiah nggak?" tanya Vella yang sekarang dipenuhi dengan humor untuk menghilangkan ketegangannya.

Dengan kesal Vella menutup telponnya. Terdengar suara telpon berdering lagi, Vella jadi kaget. Sekarang dia benar-benar tidak bisa berbohong kalau dia takut. Kenapa suasananya jadi horror begini?

"Hape gue diatas lagi," bisik Vella pada diri sendiri.

Tok! Tok!

Vella menoleh saat pintu depannya diketuk. Syukurlah, pikirnya. Pasti keluarganya sudah pulang. Dengan cepat Vella berlari kearah pintu dan membukanya lebar.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang