Pagi ini hari Minggu, biasanya keluarga Gemelard kumpul bersama di ruang makan jam Tujuh pagi untuk melakukan makan bersama.
Siang nya mereka akan menghabiskan waktu untuk sekedar olah raga ringan juga sekedar keliling komplek. Biasanya di ujung komplek selalu ada kumpulan para pedagang, sama seperti pasar malam namun bedanya ini siang.
Yasha yang paling semangat kalau di ajak kesana karena kesempatan untuk membeli jajanan yang hanya seminggu sekali boleh di makannya.
"Pih, Yasha mau permen gulali boleh?"
Di ujung jalan ada pedagang gulali warna warni yang selalu Yasha inginkan. Karena Minggu kemarin Hanna tidak memperbolehkan karena dokter Kim bilang harus mengurangi gula karena anak itu terlalu banyak memakan cemilan manis.
Mentang-mentang sudah boleh makan manis malah berlebihan, akibatnya anak itu tumbang dua Minggu lalu dan kembali diet ketat selama seminggu ini.
"Tanya Mamih coba boleh engga."
Yasha melirik kepada Hanna yang berjalan bergandengan dengan Tara. Kedua nya sibuk melihat-lihat baju daster yang tergantung.
"Papah aja deh yang tanya, Siapa tau di bolehin."
"Pasti takutkan? Ya udah jangan makanya."
Bibir Yasha cemberut, dia tau kalau ijin pada Hanna pasti tidak akan di kasih. Jadi Yasha mencoba untuk menjauh dari situ. Dia bawa uang lima puluh ribu sisa beli jajanan kemarin bersama Justin.
"Pih, Yasha mau lihat-lihat dulu ke sebelah sana ya." Yasha menunjuk ke arah kanan dimana penjual Sendal dan juga Baju-baju obralan berada disana.
"Loh, engga jadi yah beli gulali nya?"
"Kalau ijin mamih pasti engga boleh jadi Yasha mau liat ke sana aja, Papih jangan ikut Yasha mau nyusul Kak Gege sama Ka Yoda dulu."
Yasha sedikit berlari membuat Yasir menjerit memperingati, anak nya santai saja tersenyum kotak sambil dadah-dadah.
Membuat Yasir hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsu nya yang ajaib.
💜
Yasha melirik kiri dan kanan mengintai takut ada keluarga yang melihat nya, lalu mengeluarkan sebuah bungkusan yang berisi gulali warna warni.
Mata elang nya berbinar saat membuka bungkusan gulali itu dan melahap nya dengan cepat.
"Enaknya, jadi mau lagi." Ucap Yasha setelah selesai membuang bungkusannya ke tempat sampah.
"Apanya yang mau lagi dek."
Yasha membalik badannya perlahan ketika mendengar suara yang dia kenali, bibirnya di gigit karena gugup.
Matanya membola ketika ingat ada sisa makanan di samping mulutnya, dengan cepat dia usap menggunakan ujung baju panjang nya.
"Mamih, itu adek mau lagi jajan boleh?"
Kening Hanna mengerut, anak nya jadi salah tingkah begitu. Pasti ada yang di sembunyikan.
"Kamu jajan apa tadi?"
"Itu tahu bulat, boleh kan?" Mata Hanna memincing, mendengar jawaban anaknya.
Tangannya terulur untuk mengusap kepala anaknya. "Boleh asal inget jangan kebanyakan." Ucap Hanna.
Yasha mengacungkan jari jempol nya tanda menyetujui perintah Hanna.
"Oke mih, Yasha minta uang lagi kalau gitu. Masa Yasha cuman pegang uang dua puluh ribu." Ucap Yasha, tangannya terulur di hadapan Hanna menunggu Mamihnya memberikan apa yang dia minta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Yasha Gemelard
Teen FictionHanya berisi keseharian Yasha yang manja, jahil dan di sayang keluarga.