Senin pagi, Yasha pergi ke sekolah dengan suasana hati yang baik. Setelah malam pergi ke mall untuk membeli boxer Gucci dirinya merasa menjadi orang yang paling bahagia.
Pasalnya dia pergi bersama Tara, yah kalau ada Tara pasti ada Sultan juga. Mereka berdua niatnya ingin mengantar Yasha sekalian Tara yang ingin membeli ponsel baru karena sudah bosan dengan ponsel lamanya mumpung di kasih uang tambahan dari Yasir.
Tara pergi lebih dulu membeli ponsel di temani dua penjaganya, Yasha dan Sultan.
Yasha manyun aja karena Tara yang tidak mau mengalah untuk lebih dulu membeli boxernya.
Karena bosan Yasha mulai berkeliling toko elektronik tersebut dengan Sultan yang tanpa sadar mengikuti nya dari belakang.
Sambil berjalan Yasha melirik semua barang yang di pajang sampai matanya menangkap barang yang sejak lama dia inginkan namun belum dia dapatkan karena Yasir belum mengijinkannya.
Yasha mengelus kotak PS 5 yang seharga hampir sepuluh juta. Matanya penuh binar membayangkan kalau barang itu adalah miliknya mungkin Yasha akan sangat bahagia.
Lama Yasha diam di situ memperhatikan, tapi Tara memanggilnya katanya dia sudah selesai dengan belanjaannya.
Yasha menghampiri kakaknya, dan menuju keluar toko. Tapi dia bingung ketika tidak menemukan Sultan bersama nya.
"Kak Sultan nya mana kak?" Yasha bertanya karena Tara sibuk dengan ponsel baru nya.
"Bentar dek, ini lagi kakak telpon."
Belum lima menit Tara menelpon, Sultan keluar dari toko tadi membawa kotak berukuran besar yang membuat mata Yasha kagum.
"Wahhh, Kakak beli PS 5 ?"
"Iyah, ini buat kamu dek." Sultan memberikan kotak berisi PS 5 tersebut kepada Yasha, yang di sambut wajah kaget Yasha. "Ini beneran?" Tanya Yasha masih belum percaya kalau Sultan memberikan barang yang dia inginkan.
Sultan mengangguk sambil memasang senyum yang lebar. "Gimana suka gak?" Tanya nya menanti jawaban dari Yasha yang sibuk memeluk PS pemberian dari Sultan.
"Suka banget Kak, makasih." Yasha memeluk Sultan, sedangkan Tara melihatnya tidak enak.
"Kamu ni kebiasaan deh, selalu manjain Yasha." Ucap Tara ketika mereka selesai berpelukan.
Sultan mengalungkan tangannya di bahu Yasha. "Loh, gak boleh emang manjain adek sendiri. Kamu kan Adek aku juga yah Yash?" Yasha mengangguk dan menjulurkan lidahnya kepada Tara seperti mengejek Kakak nya itu.
"Bilang aja kakak iri. Kakak kan belum pernah beliin apapun untuk Yasha."
Tara diam, dan berpikiran. Benar juga selama ini yang sering memberi Yasha itu Gerdylan atau sultan. Dirinya bahkan jarang memberikan hadiah untuk Yasha kalau bukan hari ulang tahunnya.
Karena itu Tara jadi punya ide lain untuk memberikan Yasha hadiah. "Oke, oke maaf. Kalau gitu nanti di Gucci Kakak yang bayar deh." Ucap Tara.
"Beneran Ka?" Yasha bertanya, sedikit tidak percaya kepada Tara yang menawarkan hal yang mungkin jarang terjadi.
Tara mengangguk dengan pertanyaan tersebut, di iringi dengan senyumannya yang cantik. Sultan melihat itupun langsung menggandeng tangan kekasihnya.
"Biar aku aja yang bayar, uang kamu di tabung aja." Ucap Sultan berniat baik namun Tara malah melepaskan gandengannya, sambil menatap Sultan dengan pandangan yang tidak suka nya.
"Kamu ngeremehin aku Ya, emangnya yang bisa jajanin Yasha cuman kamu doang, aku juga bisa kali."
"Ayo dek, kita belanja apa aja yang kamu mau." Tara menggandeng tangan Yasha dan menariknya masuk ke toko Gucci meninggalkan Sultan yang menatap dua orang tersebut sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Yasha Gemelard
Teen FictionHanya berisi keseharian Yasha yang manja, jahil dan di sayang keluarga.