Dan terjadi lagi...

2.1K 242 59
                                    

Yasha memeluk pinggang Jemmy erat, anak itu mengendarai Sepeda nya sedikit kencang. Kedua anak itu sedang menikmati dinginnya malam yang penuh bintang.

Niatnya sih ingin jalan-jalan sebelum pulang sembari menghirup udara malam yang jarang Yasha hirup sebebas ini.

Sesekali Yasha melihat langit yang begitu indah penuh cahaya. Cuaca malam ini sangat pas, tidak begitu dingin karena angin tidak berhembus dengan kencang. "Yash, Lo gak bawa hape?" Tanya Jemmy di sela kayuhan pada pedal sepeda nya.

Yasha melepaskan pelukannya, dan memeriksa saku piyama nya. Tidak ada apapun di sana karena Yasha yang bangun tidur tadi tidak berniat kemana pun.

"Engga kayaknya, dompet juga engga bawa apalagi hape. Kenapa emang?"

Yasha balik bertanya pada Jemmy yang menghela napas. Mungkin kesal karena anak itu yang kelewat polos.

"Ini udah jam delapan, waktunya makan malam tau. Biasanya keluarga Lo gak pernah telat makan malam, pasti sekarang keluarga Lo lagi bingung nyariin." Ucapan Jemmy yang panjang lebar hanya di balas oleh Yasha dengan malas.

"Biarin aja, kesel juga ada di rumah."

Jemmy diam, tadi Yasha sudah cerita banyak tentang kejadian di rumah nya, katanya Yoda pulang dengan wajah babak belur dan membuat Yasir mengamuk karena mendapat skorsing dari pihak sekolah selama tiga hari.

Yasha juga cerita kalau penyebab Yoda babak belur itu karena Kakaknya itu berkelahi dengan Geng nya Sidik.

Mendengar cerita itu Jemmy tau alasan mengapa bisa Yoda berkelahi, tadi Jemmy juga dapat telepon dari Xavier yang memberitahunya kalau Shaquille ikut dalam perkelahian bersama geng Sidik.

Sebenarnya Jemmy mau bilang pada Yasha kalau Shaquille juga babak belur, tapi berpikir ulang kalau sampai Yasha tau bisa-bisa anak itu akan mengamuk.

"Eh, Yash liat deh Itu yang pake motor boncengan bukannya Kak Tara sama Kak Gege ya?" Tangan Jemmy menunjuk kepada dua orang yang berada di sebrang jalan komplek.

"Pasti mereka nyariin kamu, Yash."

Yasha sembunyi di balik punggung sempit Jemmy dia dia tidak mau kalau sampai Kakak-kakak nya itu tau. Biarkan saja untuk malam ini Yasha ingin menikmati lebih banyak malam bersama Jemmy lagian pulang ke rumah juga malah akan membuat mood nya kembali buruk karena perdebatan tadi.

"Jem, ngebut lagi bisa engga. Yasha gak mau ketemu mereka dulu."  Yasha berbisik namun masih bisa Jemmy dengar.

Bukannya mempercepat kayuhan nya Jemmy malah menarik rem hingga sepedanya berenti, dia menatap ke belakang tepat saat Yasha menepuk punggung nya kesal.

"Kenapa malah berhenti!" Sungut Yasha.

"Lo ini kenapa, Gue bakalan ngantarin Lo ke rumah. Tapi Gue bilang dulu sama mereka, Apa Lo gak kasian liat mereka keliling-keliling nyariin Lo?" 

Yasha diam, dia berpikir dan pada akhirnya mengangguk juga. "Iya, pokoknya Yasha mau di antar sampai rumah." Ucap Yasha.

"Okey, beres kalau soal itu."

Seperti mendapat persetujuan Jemmy kemudian berteriak memanggil Tara dan Gerdylan yang kebetulan melintas tidak jauh dari arah mereka.

"Apaan sih, malah di panggil lagi. Cepetan pergi Jem." Yasha menepuk-nepuk punggung Jemmy panik ketika Jemmy berteriak memanggil kedua Kakaknya.  Yasha bahkan tidak sadar kalau pukulannya membuat Sahabatnya itu kesakitan.

Tara menoleh ketika di panggil oleh Jemmy. Gadis itu menyuruh Gerdylan memutar balik saat tau Yasha memaksa Jemmy untuk pergi.

"Dek, Adek!" Tara berteriak kencang sekali lupa kalau telinga Gerdylan itu berada dekat dengan mulutnya.

Gema Yasha GemelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang