Pemberian yang istimewa

508 76 16
                                    

Gerdylan bola balik di rak supermarket tujuh belas menit yang lalu, matanya terus memindai dari atas ke bawah kiri dan kanan hanya untuk mencari barang yang di pesan oleh Yasha.

Hari sudah mulai sore ketika Gerdylan keluar dari kantor nya setelah menyelesaikan satu lagu untuk salah satu artisnya Collab. Niat nya memang mau ke rumah sakit untuk melihat adik bungsu nya yang sejak semalam tidak dia temui.

Biasanya kalau Yasha masuk rumah sakit, Gerdylan tidak pernah ketinggalan untuk menginap.

Berbeda dari hari ini yang mengharuskan nya untuk bermalam di studio, pagi nya harus ke Kantor Yasir dan siang nya kembali lagi ke studio.

Padat sekali jadwal Gerdylan akhir-akhir ini, ada target yang harus di capai nya akhir taun ini, sebelum ulang tahun si bungsu tiba.

"Ini apaan sih, minta nitip tapi yang di fotoin cuman isi nya doang. Merk nya malah gak di kasih tau." Gerdylan memperhatikan ponsel nya yang menampilkan gambar jelly kecil berbentuk minuman cola yang warna coklat.

Dia itu familiar tapi lupa nama produk nya, mau bertanya tapi malu. Dari tadi malah seperti orang bodoh celingak celinguk sambil memperhatikan ponsel nya dan rak etalase bergantian.

"Gak bisa kaya gini harus telepon Yasha, nanti salah pasti di rusuh suruh balik lagi." Gerdylan bergumam sendiri sampai di lirik oleh remaja berseragam di sebelah nya.

"Halo dek, ini apaan si merk nya kakak lupa. Mau nanyain tapi malu."

"Ih, Yasha juga sama lupa kak. Udah cari aja yang sama kaya gitu, cepetan Yasha lagi kepengen."

"Ini ketemu tapi cuman yang bentuk pizza jelly nya. Yang kaya minuman gitu gak ada dek." Gerdylan memegang kotak jelly yang berbentuk pizza tadi dan memperlihatkan nya kepada Yasha.

Mereka berdua sedang melakukan vidio call, Yasha di sebrang sana cemberut karena barang keinginan nya belum ketemu.

"Itu juga pengen, tapi pengen juga yang jelly kaya minuman itu kak. Liat nih masa, Yasha ngiler liatin ka Yoda makan sama minum gitu!"

Yasha mengadu, mengalihkan kamera belakang nya memperlihatkan Yoda yang sedang makan pizza dan minuman soda dengan lahap sepulang sekolah masih lengkap dengan seragam.

Sengaja sekali ekspresi nya di buat berlebihan ketika tau Yasha mengarahkan kamera belakang kepadanya.

Gerdylan memutar matanya, pantesan saja gak ada angin gak ada hujan adik nya itu tiba-tiba ingin jelly mana bentuk nya harus seperti cola lagi.

"Cariin ya ka, kan Yasha gak boleh makan pizza sama minum soda. Kalau jelly nya boleh kata mamih asal jangan banyak-banyak."

Mata Yasha memelas sekali sampai Gerdylan tidak tega untuk menolak keinginannya. Kesal juga kepada Yoda yang malah makan makanan yang di pantang di hadapan Yasha.

"Iyah, oke. Nanti kakak cari, udah jam lima ini palingan kakak pulang dulu kerumah mau mandi terus nanti baru ke RS nya malam ya." Gerdylan mencoba membujuk Yasha, badannya lengket dan tidak nyaman kalau harus langsung ke rumah sakit, mau mandi disana juga dia tidak membawa perlengkapan.

Rencananya kalau di bolehkan dia akan pulang dulu dan mandi ganti baju serta membawa alat alat yang di perlukan untuk menginap di rumah sakit.

"Jangan malam-malam nanti Yasha tidur, mana nanti ada jadwal suntik sama dokter Kim lagi. Yasha kepengen banget ka, gak kasian apa dari tadi nelen ludah liat kak Yoda makan."

"Oke-oke ya udah kakak tutup dulu telepon nya ya. Kakak mau cari lagi pesenan kamu, mana banyak lagi yang harus di beli." Gerdylan mengeluh dengan pelan di akhir kalimat takut adik nya tersinggung dan marah.

Gema Yasha GemelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang