Jebakan Yasha

876 85 12
                                    

Suara lagu dynamite dari boy band BTS mengalun ketika Yasha bangun, matanya masih setengah terbuka tapi tangannya menggapai ponsel pintar milik nya yang berbunyi nyaring.

Ini pasti sudah jam tujuh pagi, Yasha ingat kalau ini Minggu karna kalau biasanya alarm Minggu bunyi nya jam tujuh.

Dengan mata tertutup Yasha sudah hafal bagaimana mematikan alarm di ponsel nya. Anak itu berniat kembali tidur tapi urung saat ponsel yang dia lempar menghasilkan bunyi "aw" dari seseorang yang dirinya kenal.

Yasha membuka mata, sedikit terkejut melihat Yoda mengosok kepalanya yang mungkin memerah kena lemparan ponsel Yasha.

"Bisa gak sih gak pakai lempar, di taro pelan -pelan kan bisa?"

Yoda Bagun muka bantal nya sangat khas sampai bibir nya melengkung ke bawah.

"Sorry ka, kirain gak ada penampakan disini."

"Sialan."

"Eh, kok kasar sih ngomongnya. Bilangin papih loh."

Yoda tidak peduli dengan apa yang di ucapkan adiknya. Dia masih mengusap kepalanya yang tidak begitu sakit.

Setelah nyawanya terkumpul Yoda menyadari sesuatu ada yang aneh.

"Loe oke kan?"

Yasha yang semula berbaring urung untuk tidur, dia lalu duduk menghadap kepada Yoda.

"Kaka yang Yasha lempar kenapa Yasha yang di tanyain baik engganya. Aneh!"

Yoda menggaruk pelipisnya, ingin membahas kejadian semalam tapi melihat Yasha yang baik' seperti ini dia malah jadi takut memancing emosinya kembali.

"Kan, kayak nya otak Kakak bermasalah deh gara -gara Yasha lempar hape. sini Yasha liat kening nya siapa tau ada benjolan sebesar hape Yasha."

Yasha maju tapi Yoda malah mundur. "Loe mau ngapain?" Dirinya takut kalau sang adik akan melakukan hal yang di luar nalar kepadanya.

"Kenapa sih pake nutupin dada kaya gitu emang Yasha mau ngapain, orang Yasha cuman mau meriksa kening kakak. Liat tuh lecet dikit."

"Aww! Jangan di tekan dong sakit udah tau lecet masih aja sengaja di tekan."

Yoda kembali mengusap pelipisnya, perihnya baru terasa setelah Yasha tekan kuat.

"Pasti sakit ya? Kasian hape Yasha pasti lecet juga, tau jangan jangan layarnya lagi retak."

Yoda melongo, melihat Yasha yang sibuk mencari ponsel nya yang sudah tergulung oleh selimut dan terguling jatuh saat anak itu menghempaskan selimut yang semula menutupi badannya.

Yasha melengkungkan bibirnya kebawah, melihat layar ponsel nya yang benar retak.

"Kak Yoda. Tanggung jawab, ini hape Yasha rusak." Adu Yasha sembari merengek menghentak-hentakan kakinya di kasur.

"Lah, aneh kan harusnya gue dong yang minta ganti rugi. Korban nya ini gue gak liat apa ini kepala gue benjol mana lecet lagi bisa mengurangi kadar ketampanan gue kalau gini."

Yoda tidak terima, ikut berdiri juga penasaran serusak apa ponsel adiknya sampai anak itu hampir menangis.

"Kepala kakak nya kan kuat kaya batu makanya hape Yasha yang kalah, berarti hape Yasha yang jadi korbannya."

Yoda tidak habis pikir dengan cara berpikir adiknya. Dia yang sakit dia yang harus ganti juga.

"Tau ah, males pengen beli truk aja."

Yoda melenggang pergi sambil mengusap pelipisnya meninggalkan Yasha yang melongo keheranan.

"Ihhhh, kok beli truck sih. Gantiin hape Yasha, Yasha gak perlu truck, heh YODA NGESELIN!"

Gema Yasha GemelardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang