Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehari berlalu dengan Yasha yang terbaring tidak sadarkan diri, dokter bilang tanda vital nya sudah membaik. Tinggal menunggu anak itu kembali ke alam sadar nya dan melihat perkembangan lainnya.
Hanna yang sejak kejadian tidak pernah beranjak sedikit pun dari sisi Yasha. Dia merasa bersalah karena kali ini ulah dirinya anak bungsunya kembali tumbang padahal belum juga dua hari anak itu pulang dari rumah sakit hari ini sudah harus mendapat penanganan lagi.
Hanna menggenggam tangan kanan Yasha yang masih terdapat bercak keunguan bekas jarum infus dua hari lalu.
Rasa kesalnya kembali hadir setiap terlintas momen menyebalkan kemarin. Bisa-bisa nya dia berpikiran membawa sepupu menyebalkan nya itu ke rumah, padahal bisa saja mereka mengadakan acara di resto apa di hotel kalau perlu apapun itu asal itu udah bertemu Yasha.
Tapi sesak sekarang tidak berarti lagi, bahkan permintaan maaf dari kedua sepupunya itu selalu Hanna abaikan. Kalau bisa Hanna ingin tidak mengenal lagi dua orang itu dalam hidup nya agar anak nya selalu aman.
"Mih, makan dulu ya. Papih lagi di jalan mau balik kesini jemput mamih dulu buat pulang nanti mamih kesini lagi."
Dalam lamunannya Hanna tersadar, Gerdylan menghampiri Mami nya mengusap bahu Hanna dengan lembut berharap kali ini Ibunya akan menurut.
Hanna hanya diam, tapi tangannya meraih tangan Gerdylan yang masih bertengger di pundak nya. "Mamih gak laper Ge, kamu makan dulu aja. Ajak adek kamu, Yoda belum makan juga dari pagi." Ucap Hanna sorot matanya sangat sendu kali ini menatap Yoda yang terlihat melamun duduk di sofa panjang.
Selain Hanna ada Yoda juga yang merasa bersalah dengan tumbang nya Yasha kali ini.
Anak ketiga Hanna itu merasa sudah gagal menjaga adik nya, kalau tau akan ada kejadian seperti ini pasti Yoda lebih memilih untuk membiarkan Yasha memakan cilok kuah nya, ketimbang harus pulang kerumah dan berakhir melihat pertengkaran Hanna dengan Tante lampir nya.
"Gege udah ajak Yoda tapi anak nya malah diem aja. Di suruh sekolah aja tadi gak mau." Jelas Gerdylan.
Sejak pagi tadi jam enam Gerdylan sudah menyuruh adik nya itu bersiap untuk pergi sekolah, hari ini hanya Tara yang tidak bisa menginap di rumah sakit selain dari itu mereka semua tidur di kamar rawat Yasha.
Tara sedang dalam masa nya koas, jadi kegiatannya sangat padat belum lagi dia harus jaga di UGD sift malam di rumah sakit milik sultan, yang jarak nya cukup lumayan kalau harus bolak balik ke tempat Yasha di rawat.
Hanna tidak lepas melihat Yoda. Anak itu mengambil posisi berbaring namun tidak tidur. "Tapi kasian Yoda belum makan dari semalam." Ucap Hanna, dia khawatir kalau sampai Yoda ikutan sakit juga karena banyak pikiran dan telat makan.
Yoda bahkan melupakan cilok yang dia lempar begitu sama kemarin, napsu makannya hilang melihat Yasha yang tumbang. Belum lagi perasaan nya masih tidak enak masih teringat juga momen saat dia mengangkat tubuh adik nya yang lemas itu sampai beberapa perawat dalam ambulans datang.