4. Athalla dan bimbang

19.4K 2.5K 350
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram?

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet!

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
4. Athalla dan bimbang

🌹

Nazra sudah berada di kamarnya sejak tiga puluh menit yang lalu. Setelah melaksanakan kewajibannya menunaikan sholat insyaa, Nazra membuka Al-Qur'an miliknya untuk sekedar membaca dan memperkuat hapalan nya. Memang sudah kebiasaan, sejak dirinya di asrama Nazra tak pernah melewatkan sehari pun untuk membaca Al-Qur'an . Paling tidak satu ayat, daripada tidak sama sekali.

Soal asma nya yang kambuh siang tadi, kini Nazra merasa lebih baik. Tadi ia hanya terkejut dengan kejadian yang begitu tiba-tiba. Sejak siang tadi pula, kedua orangtuanya tak berhenti bertanya "udah baikan nak?" entah sudah berapa kali Nazra mendengar kalimat itu dari mulut kedua orangtuanya. Merasa lucu sekaligus senang karena dirinya masih dianggap sebagai bayi oleh ayah bunda nya. Padalah usianya sudah hampir sembilan belas tahun. Tapi, bukankah setiap anak memang begitu? Sebesar apapun seorang anak, bagi orangtuanya ia tetap bayi kecil yang harus terus mereka urusi.

Baru saja Nazra membuka mukenah nya dan bersiap untuk tidur. Jam digital di atas nakasnya sudah menunjukkan jam 21.30 belum terlalu malam untuk tidur, Nazra pun belum merasakan kantuk.

Pas sekali, saat ia tidak tahu ingin melakukan apa, pintu kamarnya di ketuk.

"Ra, bunda boleh masuk?" Suara yang terdengar sangat lembut itu mengalun indah di telinga Nazra. Suara Tsana-bundanya.

"Iya bunda," jawab Nazra.

Tak lama setelahnya, wanita dengan hijab yang tak pernah lepas itu memasuki kamar Nazra. Senyumnya selalu berhasil menyihir mata siapapun yang melihatnya. Tatapan teduh dari seorang ibu kepada anaknya.

"Lagi apa nak?" tanya bunda Tsana saat dirinya sudah berada di kamar Nazra.

"Nggak lagi apa-apa bunda. Bunda kok belum tidur?" ucap Nazra.

"Iya bunda belum ngantuk, sayang," jawab Tsana singkat sebelum akhirnya keduanya terdiam sejenak, "turun sebentar yuk, ada yang mau bunda sama ayah bicarakan sama kamu," lanjutnya.

Mendengar itu, Nazra tak banyak bertanya. Ia lantas mengangguk, mengiyakan ajakan bunda nya untuk turun ke ruang tamu menemui Adnan-ayahnya.

Dari anak tangga terakhir dapat Nazra lihat ayahnya sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil sesekali menyesap kopi hitam yang ada di hadapannya. Adnan menoleh saat istrinya sudah kembali lagi bersama Nazra, putri kesayangannya, anak satu-satunya.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang