6. Prepare

16.6K 2.3K 182
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram?

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet!

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
6. prepare

🌹

Hari sudah semakin sore. Pertemuan antara Aksa dengan sahabatnya pun juga hampir usai.

"Yaudah kalau gitu, besok malam aku bawa anakku ke rumahmu untuk melamar," ucap Aksa kepada sahabatnya yang bernama Adnan Alfareez beserta istrinya.

"Oke kalau begitu, aku tunggu kedatangan kamu dan keluargamu," jawab Adnan dengan senyum yang tak henti-hentinya menghiasi wajah tampannya itu.

"Nazra pasti akan sangat senang mendengar kabar ini. Sampaikan salam juga untuk mbak Adila ya mas Aksa," suara Tsana-istri Adnan kepada Aksa yang langsung diangguki oleh laki-laki itu.

"Kalau begitu, aku pamit pulang dulu ya Nan, salam juga untuk anakmu dari calon mertuanya, haha," ujar Aksa dengan tawa khasnya yang disambut dengan kekehan oleh Adnan dan Tsana.

Setelah berpamitan, Aksa meninggalkan Adnan dan Tsana menuju mobil. Ia harus mempersiapkan perlengkapan untuk besok malam.

Nazra Sabira Mafaza adalah putri dari sahabat Aksa yang ia bicarakan dengan Athalla kemarin. Hari ini juga ia akan memberitahu Athalla tentang Nazra, ia yakin pasti Athalla tidak akan menyesal telah menerima perjodohan ini. Aksa saja yang mendengar cerita dari Adnan tentang Nazra dibuat terkagum dengan putri sahabatnya itu. Dan tentunya membuat keinginannya melamar Nazra untuk Athalla semakin besar.

Setelah kurang lebih satu jam di perjalan dan terjebak di tengah-tengah macet, Aksa akhirnya sampai di rumah. Dilihatnya motor Athalla terparkir rapi di dalam garasi. Itu tandanya Athalla sedang ada di rumah. Tumben sekali, tapi baguslah. Ia akan segera menemui anaknya itu.

"Assalamualaikum," ucap Aksa saat sudah berada di dalam rumah. Tidak ada siapa-siapa di ruang tamu, sampai akhirnya suara Adila-istrinya terdengar dari arah dapur.

"Waalaikumsalam. Udah pulang pa? Gimana lancar?" tanya Adila setelah mencium punggung tangan suaminya.

"Alhamdulillah. Mama tolong panggilkan Athalla, papa mau bicara, sekalian sama Alana juga boleh pasti dia bakal seneng banget," pinta Aksa sambil terkekeh membuat Adila ikut tersenyum dibuatnya.

"Yaudah, mama ke kamar abang dulu," jawab Adila kemudian berlalu menuju lantai dua rumahnya, tepatnya ke kamar Athalla.

Di kamar. Athalla hanya sibuk dengan gitar yang ada di pangkuannya. Sesekali bersenandung mengikuti melodi yang ia mainkan. Persis seperti cowok-cowok galau yang diputuskan pacarnya. Padahal untuk apa Athalla galau, sebentar lagi dia akan menikah dan memiliki istri. Menikmati pacararan halal tanpa harus memikirkan dosa karena semua yang akan dia lakukan dengan istrinya nanti terhitung sebagai pahala. Seharusnya sekarang ia bahagia, tetapi entah rasanya berat bagi Athalla. Bukan ini yang laki-laki itu inginkan. Tapi apa daya, ia sudah berkata 'iya' dan itu tidak bisa diubah lagi.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang