EPHEMERAL [COMPLETED]

32. Berdua di Sofa

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Sudah siap baca kelajutan cerita Athalla dan Nazra?

Coba komen satu kata yang menggambarkan cerita ini?

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga. Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
32. Berdua di Sofa

🌹

Athalla melindungi Nazra dengan payung yang dipegangnya. Hujan semakin deras, hingga pelukan diantara keduanya harus rela dilepaskan. Karena Nazra merasa harus segera mengangkat jemurannya yang sudah kembali basah.

Dibawah hujan. Sepasang suami istri itu terlihat begitu romantis. Memang tidak seperti Jack dan Rose yang berpelukan di atas kapal. Tidak juga seperti kisah cinta Romeo dan Juliet. Atau se romantis Rasulullah SAW yang tidur dipangkuan Aisyah.

Athalla dan Nazra menciptakan romantika nya sendiri. Mengangkat jemuran di halaman belakang rumah. Berlindung dengan satu payung berdua. Meski Athalla tak kunjung berucap cinta. Tetapi sikap laki-laki itu sudah cukup menjelaskan perasaannya. Bahkan saat selesai pun Nazra mengusap rambut suaminya yang sedikit basah hingga kembali kering.

"Maaf ya, kamu jadi basah kaya gini gara-gara bantuin aku," ujar Nazra saat dirinya selesai mengeringkan rambut sang suami.

"Nggak apa-apa. Itu... Pakaiannya jadi basah lagi," jawab Athalla. Laki-laki itu memperhatikan se ember penuh bajunya dan Nazra yang basah karena kehujanan. Padahal Athalla yakin, Nazra pasti sudah susah payah mencucinya. Athalla jadi tidak tega jika Nazra harus mengerjakan pekerjaannya dua kali.

"Iya... Mau gimana lagi? Nanti tinggal dikeringin di mesin cuci," jawab Nazra sambil tersenyum.

"Aku bantuin?"

"Nggak usah. Kamu istirahat aja. Semalam kamu pasti kurang tidur, pasti capek." Lihatlah betapa pengertiannya perempuan itu pada suaminya.

Bahkan dia tidak peduli dengan tangis yang ia rasakan semalaman saat Athalla tidak pulang. Bagi Nazra, cukup dengan Athalla ada di dekatnya semua rasa khawatir tentang laki-laki itu akan lenyap. Sebesar itu pengaruh Athalla dalam kehidupannya.