19. Fact

15.9K 2.1K 83
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram
Atau (isi sendiri)

Spam emot mawar (🌹) dulu sini.

Ada yang mau tau nggak, kenapa harus mawar?
Karena akan ada sesuatu tentang mawar di cerita ini nantinya.

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet! Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
19. Fact

🌹

Tidak sampai setengah jam, Athalla dan Nazra sudah sampai di kediaman papa Aksa dan mama Adila. Nazra kira rumah mertuanya itu cukup jauh, ternyata tidak. Keduanya berjalan bersamaan setelah Athalla memarkirkan mobilnya di halaman rumah.

"Aku kira rumah papa sama mama jauh, loh," ujar Nazra kepada suaminya.

"Nggak. Sengaja kayanya beliin rumah yang nggak jauh dari sini," jawab Athalla membuat Nazra terkekeh.

Athalla mendorong pintu besar rumah orangtuanya. Saat masuk, ia mendapati ruang tamu yang sepi. Kemudian Athalla memutuskan untuk mengajak Nazra ke ruang keluarga. Dan benar saja, papa Aksa dan mama Adila sedang duduk santai sambil menonton TV ditemani setoples kacang.

"Assalamualaikum, Ma, Pa...." salam Nazra saat kedua mertuanya itu tidak.menyadari kedatangan mereka.

"Waalaikumsalam," jawab keduanya dengan serempak. Sesaat kemudian Adila turun dari kursi saat melihat anak dan menantunya sudah datang.

"Ya Allah, menantu Mama udah sampai," ujar Adila sembari mendekati Nazra. Nazra tersenyum senang karena akhirnya ia berada di sini, di rumah mertuanya bersama dengan Athalla. Perempuan itu menyalami Adila, mencium punggung tangan mertuanya kemudian di peluknya punggung tegap milik sang mama mertua.

"Alhamdulillah, Mah," jawab Nazra. Adila tersenyum kemudian melepas pelukannya. Membiarkan menantunya itu menghampiri Aksa dan menyalaminya.

"Apa kabar, Pah?" tanya Nazra sembari menyalami Aksa.

"Alhamdulillah, Papa baik. Kamu gimana? Athalla nggak jahatin kamu kan?" tanya Aksa sembari melirik putranya yang masih berdiri bersama Adila.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang