9. H-Seminggu | Balqis Ilmi Aghnia

16.4K 2.1K 159
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram?

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet!

Di Part ini kalian akan ketemu tokoh baru loh❤ jangan lupa kenalan yaa.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
9. H-Seminggu | Balqis Ilmi Aghnia

🌹

Sejak seminggu yang lalu, bersamaan datangnya Khitbah dari seorang pemuda anak dari sahabat ayahnya bernama Athalla. Membuat nama laki-laki itu sering muncul di kepala Nazra, gadis itu berkali-kali beristigfar meminta ampunan-Nya karena telah lancang memikirkan seseorang yang belum menjadi mahramnya. Tidak jarang Nazra menatap cincin yang terpasang di jari manisnya. Tidak pernah tidak tersenyum saat mengingat minggu lalu Athalla memintanya menjadi istri di depan kedua orangtuanya.

"tujuan saya datang ke sini adalah untuk melamar Nazra untuk menjadi istri saya."

"Kalau gue bilang, gue terpaksa sama perjodohan ini, apa lo masih mau bilang kalau gue yang terbaik buat lo?"

Awal yang terkesan tidak menyenangkan. Tetapi hati Nazra seolah mantap mengatakan bahwa ini adalah jalan yang terbaik yang Allah tunjukkan untuknya.

Aydan Athalla Sarfaraz. Nazra belum mengenal siapa dia sebenarnya, sifat dan kelakuannya pun Nazra belum tahu. Jika ditanya soal cinta, jujur Nazra juga belum mencintainya. Belum bukan berarti tidak. Tapi itu bukan hal yang sulit bagi Nazra, semua hal butuh proses, bukan? Karena pernikahan itu bukan hanya soal cinta. Ada yang lebih penting dari sekadar cinta. It's all about faith, teamwork, and commitment. Nazra tahu cinta itu penting, tapi tidak ada yang tahu bentuk cinta itu sendiri seperti apa tanpa tiga hal itu. Maka dari itu sebisa mungkin ia akan mengajak pasangannya melakukan tiga hal itu terlebih dulu hingga berakhir dengan cinta itu datang dengan sendirinya di tengah-tengah mereka. Satu kalimat yang pernah ia baca membuat lagi-lagi perempuan berhijab itu tersenyum.

Cinta tidak menciptakan pernikahan. Pernikahan yang sadar, terencana, menciptakan cinta.

Saat Athalla berkata bahwa dia terpaksa melamar Nazra, jelas hati Nazra sakit mendengarnya. Tapi bukankah laki-laki itu sedang berkata jujur? itulah yang membuat Nazra tetap menerimanya. Biarlah Nazra tahu apa yang sebenarnya laki-laki itu rasakan agar pada nantinya Nazra tahu bagaimana cara mengatasi perasaan itu. Kejujuran itulah yang akan menjadi pondasi rumah tangganya. Dan Athalla sudah melakukan itu. Meski kejujuran yang dikatakan Athalla sebenarnya menyakitkan untuk Nazra.

"Sayang, belum tidur?" suara bundanya yang terdengar dari arah pintu membuat Nazra menoleh kemudian tersenyum. Rasanya perempuan itu selalu tersenyum pada apapun dan siapapun yang ia temui. Manis sekali. Membuat siapa saja betah berlama-lama menatapnya.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang