5. Keputusan

17.8K 2.3K 297
                                    

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Absen yuk jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram?

Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet!

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
5. Keputusan

🌹

Pagi-pagi sekali Adila sudah berada di depan kamar Athalla. Sejak ia selesai melaksanakan sholat subuh, Adila berniat membangunkan Alana untuk menyuruhnya sholat. Tetapi, yang ia dapati kamar anak gadisnya itu kosong. Ia lupa, bahwa semalam suaminya berkata bahwa Alana tidur dengan Athalla. Untungnya kamar Athalla tidak dikunci membuat Adila bisa langsung masuk dan menarik selimut Alana. Jangan tanya Athalla di mana? Jelas anak itu berada di sofa, tertidur dengan posisi yang tidak nyaman akibat semalam Alana menendangnya hingga jatuh dari kasur. Malang sekali nasibmu Athalla.

"Abang! Alana! Bangunn heiii, sholat subuh dulu," ucap Adila sambil mengguncangkan tubuh Alana pelan. Merasakan tubuhnya berguncang, Alana lantas terusik dan bangun.

"Iya, mah," jawab Alana, kemudian ia berjalan keluar kamar Athalla dan kembali ke kamarnya untuk berwudhu dan sholat subuh.

Setelah Alana keluar dari kamar, Adila berpindah haluan ke arah Athalla. Ia menatap sebentar wajah tampan anaknya yang sebentar lagi akan menikah itu. Walaupun Athalla belum memberikan jawaban apapun atas tawaran sang papa, Adila sangat yakin Athalla tidak akan pernah dan tidak bisa membantah apa yang dikatakan papanya. Apalagi saat Aksa mengatakan akan menarik semua aset Athalla jika laki-laki itu berani menolak.

"Mama harap setelah menikah nanti kamu berubah ya bang," lirih Adila sambil mengusap kepala Athalla. Menyingkirkan rambut dari dahi anaknya itu sehingga terpampang dengan jelas wajah damai Athalla saat tidur.

"Athalla, abang, bangun sholat subuh dulu," ucap Adila.

Athala melenguh, menarik badannya untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Bangun, mama mau ke bawah dulu. Beneran sholat loh ya," ucap Adila lagi yang hanya dibalas dengan dehaman oleh Athalla.

Adila keluar dari kamar bernuansa hitam putih itu. Meninggalkan Athalla yang masih bergelung di atas sofa. Tak lama setelahnya, Athalla bangkit. Bukan untuk ke kamar mandi dan berwudhu, melainkan ke kasur dan kembali terlelap.

Bagaimana mau menjadi kepala rumah tangga kalau kelakuannya begini?

🌹

Hari ini adalah akhir pekan. Hari yang sangat ditunggu semua orang untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Seperti sekarang di kediaman bapak Aksa Zaiden Pradigta. Benar, rumah Athalla. Tepatnya di meja makan. Aksa, Adila dan anak perempuannya, Alana sudah hampir menghabiskan sarapan mereka. Namun Athalla tak kunjung turun, entah anak itu masih tidur atau masih marah dengan sang papa karena masalah perjodohan semalam.

EPHEMERAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang