Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Say hai dulu yang udah siap baca!😍Let's play the roller coaster! Siapin mental ya bacanya❤
Sebelum lanjut, mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga. Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.
Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊
Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹
Happy reading!❤🌹
-
-EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
42. Baru saja~🌹
"Aku sayang kamu."
Seuntai kalimat yang terucap dari mulut Athalla benar-benar membuat Nazra hampir hilang akal. Sejak tadi, hanya kata-kata itu yang keluar masuk dalam pendengarannya.
"Ra... Maaf karena membuat kamu menunggu selama ini. Maaf karena aku hanya bisa membuat kamu sakit. Aku diam, bukan berarti aku nggak tau. Kamu pendam perasaan kamu sendiri, kamu pasti capek. Tapi di depan aku, kamu sangat pintar berakting. Sampai aku tidak menyadari di balik senyum manis itu, ada tangis." Suara Athalla terdengar seperti membaca sebuah puisi untuk istrinya. Mengalun indah membuat yang mendengarnya ingin menangis saja.
Athalla bukan tipe yang pandai merangkai kata. Semua yang diucapkannya adalah hasil spontanitas hati dan pikirannya. Keluar begitu saja seakan memang itu yang ingin dia sampaikan.
"Awalnya... Setelah masalah aku dan Regan selesai, baru aku akan mengatakan ini sama kamu. Memulai semuanya tanpa ada masalah yang menganggu. Tapi rasanya terlalu lama. Aku nggak tau kapan masalah itu akan selesai. Aku nggak tau saat masalah itu selesai nanti, apa kamu masih mau menunggu. Aku takut terlambat. Takut kamu semakin lelah. Jadi, Ra... Sekali lagi aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu. Aku sayang banget sama kamu," ungkap Athalla lagi sambil tersenyum manis menatap Nazra yang masih membisu di sandaran kasur.
Tangan perempuan itu dingin. Tapi wajahnya terlihat pucat.
"Mulai hari ini, nggak ada lagi aku dan kamu. Yang ada hanya kita. Kita yang dari awal sebenarnya sudah menjadi satu. Tapi bodohnya aku malah menentang itu. Membiarkan gengsi menang atas diriku. Membiarkan aku tersiksa sendiri karena belum juga mengungkap cinta sama istriku sendiri. Asal kamu tau, aku juga tersiksa karena menahan perasaan yang seharusnya memang aku tujukan ke kamu. Maaf, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [COMPLETED]
RomanceDia laki-laki yang mengajarkanku titik tertinggi dalam mencintai. Dia membuat aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Dia laki-laki yang kucintai dengan tiba-tiba dan tidak akan pernah aku biarkan pergi. Dengannya aku bahagia, asal dia di sisiku, rasanya...