EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
EXTRA PART 2 : Surgaku di Kamu🌹
Puas rasanya setelah memberitahu Athalla tentang kabar bahagia ini. Tadi, setelah Athalla berangkat ke kantor, Nazra iseng melakukan test kehamilan ditemani Maysa meski putrinya itu hanya sibuk bermain air di wastafel. Tidak mengerti bahwa saat itu bundanya tengah mati-matian menahan debar jantungnya saat menunggu testpack itu menunjukan hasilnya.
Dari tiga testpack yang Nazra gunakan, tiga-tiganya menunjukan hasil yang sama. Dua diantaranya menunjukan dua garis merah dan satu lagi testpack sensitif yang menunjukan bahwa hasilnya benar, Nazra hamil.
Sejak tadi ditatapnya tespack yang ia pegang. Sesekali mengusap perutnya yang datar namun Nazra percaya di dalam sana ada kehidupan.
"Bunda...." panggil Maysa yang baru saja menaiki sofa dan memeluk Nazra dengan manja.
"Ya, sayang?" tanya Nazra lembut sambil merapikan helai rambut Maysa yang keluar dari hijabnya.
"Bunda, kata onti Balqis, Surga itu ada di telapak kaki Bunda. Emang, iya?" tanya Maysa dengan begitu penasaran sambil menatap kaki Nazra.
Nazra terkekeh mendengar pertanyaan Maysa. Putrinya itu seringkali mendengar cerita dari sahabatnya, Balqis. Jangan lupakan profesi Balqis adalah seorang penulis, ia juga kadang menjadi pembicara di berbagai seminar. Tak jarang juga Nazra dan Maysa mengikuti seminar yang diisi oleh Balqis. Itu sebabnya, Maysa terlihat begitu dekat dengan bundanya itu.
"Bener, sayang," jawab Nazra, "Surga itu ada di telapak kaki ibu. Tau maksudnya apa?" tanyanya.
Maysa menggeleng pelan membuat Nazra tersenyum hangat.
"Maksudnya, seorang anak itu wajib hukumnya untuk menghormati ibunya. Maka dengan begitu akan menjadi sebab seorang anak semakin dekat dengan Surga," jelas Nazra kepada sang putri.
"Maysa nggak ngerti, Bunda." Jawaban Maysa berhasil mengundang gelak tawa Nazra. Lucu sekali saat melihat kening gadis itu berkerut kebingungan.
"Gini... Kalau surga ada di telapak kaki ibu. Surga Maysa ada di mana?"
"Di bawah telapak kaki Bunda."
"Berarti Maysa harus apa kalau mau masuk surga?"
"Emm... Menghormati Bunda?"
"Dengan cara?" Maysa diam. Ia berpikir dengan apa caranya ia menghormati sang Bunda. Lantas gadis kecil itu menatap Nazra seolah meminta jawaban.
"Dengan cara Maysa harus jadi anak yang solehah, yang nurut apa kata bunda sama papa, nggak ngelawan kalau disuruh-suruh. Gitu, sayang...." jelas Nazra lagi.
"Oh... Gitu, ya? Kan tadi papa suruh Maysa jagain bunda, berarti Maysa menghormati papa ya, bunda?"
"Iya, sayang. Pinter anak bunda," jawab Nazra sambil mencium pipi tembam Maysa dengan gemas membuat anak itu tertawa sambil memeluk Nazra.
"Tapi, Bunda... Kalau di telapak kaki bunda ada surganya Maysa. Terus surga bunda di mana?" tanyanya di sela-sela tawa.
"Coba tebak di mana?" Maysa tampak berpikir serius namun lagi-lagi ia tidak menemukan jawabannya.
"Sama seperti Maysa, saat masih kecil surga bunda ada di telapak kaki ibu. Tapi sekarang, bunda sudah menjadi seorang istri, dan surga seorang istri ada di bawah telapak kaki suaminya."
"Papa?" tanya Maysa yang langsung dingguki Nazra, "Berarti bunda harus menghormati papa, ya? Berarti di telapak kaki papa juga ada surga?" lagi-lagi Nazra mengangguk. Senang dapat mengajarkan hal-hal seperti ini yang begitu mudah diterima oleh Maysa. Mata anak perempuan itu berbinar seperti mengungkapkan kekaguman terhadap apa yang baru dia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [COMPLETED]
RomansDia laki-laki yang mengajarkanku titik tertinggi dalam mencintai. Dia membuat aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Dia laki-laki yang kucintai dengan tiba-tiba dan tidak akan pernah aku biarkan pergi. Dengannya aku bahagia, asal dia di sisiku, rasanya...