EPHEMERAL [COMPLETED]

16. Sepertiga Malam

Hallo, Assalamualaikum semuanya❤
Jadi pembaca jalur apa nih kalian?
Instagram
Tiktok
Telegram
Atau (isi sendiri)

Coba deh bacanya sambil dengerin mulmed. Waktu aku dengar lagunya keinget Athalla sama Nazra. Kaya pas gitu liriknya☺

Sebelum lanjut, Author mau minta do'anya ya. Sebentar lagi author mau ada PKKMB, doain supaya lancar kegiatannya sampai selesai.

Tenang aja update tetap jalan, kok❤

Aku mau coba absen pake emot. Coba spam emot mawar  (🌹) sebanyak-banyaknya biar aku tamabh semangat nulisnya.

Mohon banget ceritanya bener-bener dibaca ya! jangan di scroll aja, vote dan komen di setiap line nya juga aku tungguin, kalau sama aku harus jadi pembaca yang cerewet! Inget ya, jangan cuma baca dialognya aja, tapi baca juga narasinya biar lebih paham sama alur ceritanya.

Save cerita EPHEMERAL (Surgaku di Kamu) di library kalian ya😍 supaya kalau update kalian langsung dapat notifikasinya😊

Dan share juga cerita ini ke teman-teman kalian. So, enjoy guys!!🌹

Happy reading!❤🌹

-
-

EPHEMERAL (Surgaku di Kamu)
16. Sepertiga Malam

🌹

Suara ayam berkokok yang silih berganti dengan suara jangkring menemani kegiatan sholat malam Nazra di sepertiga malam hari ini. Ini sholat malam pertama yang Nazra lakukan dengan statusnya sebagai istri. Nazra pernah menghayal sewaktu belum menikah dulu. Ia membayangkan akan melaksanakan sholat tahajud berjamaah dengan suaminya, tadarus Al-Qur'an bersama-sama sembari menunggu waktu subuh tiba.

Namun, sepertinya untuk sekarang semua bayang-bayang indah yang ia harapkan belum bisa terwujud.

Nazra bangkit dari sujud terakhirnya yang cukup lama. Mengucap salam sembari menoleh ke kanan dan ke kiri. Perempuan itu melirik sekilas ke arah Athalla yang sepertinya tertidur sangat pulas. Ia tersenyum dan lantas mengadahkan tangan.

Ya Allah, tuhanku yang maha mulia. Malam ini hamba kembali dengan segelintir doa, seuntai kata dan segenggam harap. Berharap engkau senantiasa mendengarkan keluh kesah yang hamba rasakan. Ya Allah... Sekarang hamba sudah menjadi seorang istri. Istri yang mencintai suamiku sepenuh hati, bahkan segenap jiwa rela hamba berikan kepada suami hamba.