Masih ada empat hari lagi, sabar ya.

265 17 0
                                    

Selama seminggu Kuta dan Windu memang sepakat untuk tidak bertemu, hanya komunikasi lewat telfon atau sesekali video call.

Windu tidak mau mengganggu Kuta yang sedang fokus ujian. Setelah ujian praktek mereka akan pergi ke suatu tempat, tempat yang indah kata Kuta.

Tadi sepulang sekolah mereka bertemu di kantin. Windu hari ini pulang sendiri, tidak seperti biasanya yang pulang bersama dengan Kuta. Laki-laki itu sepulang sekolah masih harus mengerjakan tugas praktek dengan kedua temannya.

Kelas dua belas sudah memasuki masa sibuk, dua minggu setelah ujian praktek mereka akan melaksanakan ujian sekolah.

Tringgg tringggg

Ponsel yang berada di meja berbunyi, ada telfon masuk dari seseorang. Windu yang baru saja selesai dari toilet langsung berjalan ke meja belajar nya.

Di layar tertera nama Kuta, dengan cepat Windu menekan tombol hijau di layar.

"Win, lama banget angkat telfon nya"

"Habis dari toilet, kenapa telfon?" Tanya Windu sambil duduk di kasur nya.

"Gak boleh nih aku telfon?"

"Boleh kak, emang gak belajar? Gak ada tugas buat praktek besok" ucap Windu setelah itu meneguk segelas air yang sudah ia siapkan di meja.

"Udah selesai dari tadi siang tinggal besok dikumpulin ke guru nya. Kamu lagi ngapain? Udah makan?"

"Oalah, aku udah makan, ini juga mau kerjain tugas yang belum selesai" ucap Windu sambil duduk di kursi belajar nya.

"Yaampun aku kangen bangett, masih ada empat hari lagi"

"Sabar, kan itu juga buat kebaikan kamu, tugas nya biar cepat selesai" ucap Windu sambil membuka buku tugasnya.

"Hari sabtu nanti aku ajak kamu pergi ya, mau kan? Gak ada penolakan pokoknya"

"Pergi kemana sih kak?"

"Rahasia dong, lagi ngerjain tugas ya?"

"Iya, lumayan banyak tugas buat besok, kenapa mau bantuin?" Tanya Windu.

"Aku kesana ya, bantuin kamu, mau dibawain apa?"

"Gak usah kak, kerjain aja tugas nya sendiri, itu pasti baru selesai satu mata pelajaran doang tuh"

"Kok tau si kamu, cenayang banget ni pacal aku"

"Yah gak tau aja aku ada keturunan dukun" ucap Windu sambil berbicara asal-asalan.

"Mbah coba ramal aku sama pacar ku"

"Saya mencium aroma sepertinya kalian berdua akan LDR" ucap Windu sambil meniru nada bicara seorang peramal.

"Wah kok mbah bisa tau, saya juga bisa meramal mbah"

"Coba anda ramal saya"

"Saya mencium bau bau kentut disekitar anda"

"Ngarang"

Mereka berdua tertawa, menghabiskan waktu di telfon juga tak apa. Untuk sekarang memang lebih baik mereka seperti ini, menghabiskan waktu melalui telfon lebih baik dari pada bertemu tetapi tugas diabaikan.

"Gak sabar hari sabtu deh aku"

"Sabar, jadi orang harus sabar"

"Kamu udah selesai ngerjain tugasnya?"

"Belum, gak fokus aku, tutup ya telfon nya?"

"Yaudah, tutup telfonnya, nanti aku pesenin makanan buat kamu"

"Gak usah kak"

"Dah ya aku tutup, aku sayang kamu. Belajar yang bener, ibu dari anak-anak aku harus cerdas supaya gak gampang di bohongin sama junior"

"Pikirannya udah jauh ya pak"

"Sayang kamu banyak-banyakk, aku tutup dulu ya. Jangan tidur dulu, tungguin abang ojek nya dateng, tadi udah aku pesenin"

"Iya, terima kasih banyakkk. Aku juga sayang kamu, semangat ujiannya"

"Babay, muach"

"Alay"

Telfon di matikan oleh Windu, perempuan itu tidak tahan lagi, kalau tidak di matikan oleh nya laki-laki itu tidak akan berhenti berbicara.

"Dek, kamu pesen makanan ya" ucap Ibu dari luar kamar Windu.

"Kenapa bu?" Tanya Windu setelah membuka pintu kamar nya.

"Ini tadi ada ojek online dateng, bawa makanan atas nama kamu, kamu pesen? tumben gak bilang sama ibu" ucap ibu sambil memberikan plastik makanan nya.

"Bukan aku, ini dari Kak Kuta. Aku kira masih lama dateng nya, makasih ya bu"

"Oalah, yaudah ibu tinggal ya, jangan tidur malam-malam kamu" ucap ibu setelah itu pergi dari kamar Windu.

Windu masuk kedalam, menutup pintu kamarnya setelah itu membuka plastik putih yang didalam nya ia tak tahu ada apa.

Ternyata laki-laki itu membelikan makanan kesukaan nya, kebab. Kuta membelikan kebab dengan porsi yang besar. Didalam plastik ada secarik kertas putih, terdapat tulisan tangan yang tidak begitu rapi tetapi bisa dibaca.

"Semangat ngerjain tugasnya sayang, aku kangen kamu.

Dari: Kuta yang ganteng"

Begitu isi dari pesan nya, pasti ini abang ojek yang nulis. Apa dia tidak malu titip pesan seperti itu pada abang ojek nya, pikir Windu setelah selesai membaca tulisannya.

Kak Kuta

Makanan nya udah sampe kak, makasih banyak ya. Aku gak tau lagi respon dari abang ojek nya waktu kamu suruh nulis begitu. Btw, kangen juga, tapi boong. Hahaha

Pesan itu terkirim, tidak butuh waktu lama pesan Windu sudah mendapat jawaban. Sepertinya Kuta sedang memegang ponselnya.

Sama-samaaaa, hahaha abang ojek nya seneng kok aku titipin kata-kata begitu. Dimakan ya, belajar yang bener biar cepet selesai.

Pesan nya hanya dibaca oleh Windu, ia segera melanjutkan tugasnya sembari memakan kebab yang dibelikan oleh Kuta, tentu dengan senyum yang sedari tadi muncul di wajah cantiknya.

****
Haloo semuanyaaa, apa kabar?
Semoga baik-baik aja ya.

Jangan lupa patuhi protokol kesehatan🙌
Jangan lupa juga buat vote, komen dan share cerita Kuta dan Windu yaaa📣💛
Maaf ya kalau ada typo xixixi🙏🙌

Aku sayang kaliannn🙌☄
Sampai ketemu di part selanjutnyaa

-01 Agustus 2021-

Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang