Bani dan nasihat nya

206 7 1
                                    

Hari ini mereka tidak jadi pergi. Bukan karena ada halangan, tetapi perempuan yang bernama Windu itu terus saja menolak ajakan yang di berikan Kuta.

"Kak aku gak mau ya, udah sana siap-siap sebentar lagi kan berangkat, aku gak mau ada berkas penting yang ketinggalan nanti" ucap gadis itu saat di telepon.

Laki-laki yang sibuk dengan koper miliknya terus saja memasukkan baju yang sudah di siapkan, berkas-berkas penting sudah ia siapkan terlebih dahulu.

"Nak, ada yang bisa bunda bantu?" tanya bunda saat masuk ke dalam kamar anaknya.

"Gak ada, bun. Sebentar lagi juga selesai, bunda makan aja" ucap Kuta setelah melipat kaos milik nya.

"Sini biar bunda bantu lipat baju nya"

Ibu dan anak itu fokus dengan kegiatan melipat pakaian, sesekali ada pertanyaan yang terlontar dari mulut Kuta begitupun sebaliknya.

"Nanti di sana jaga kesehatan ya, ayah sama bunda cuma beberapa hari tinggal di sana" ucap bunda setelah melipat kemeja anak laki-laki nya.

"Iya bun, bunda juga jaga kesehatan di sini. Kabarin aku terus ya, jangan sungkan minta bantuan sama pengantin baru"

"Kasian abang kamu kalau bunda ganggu, pengantin baru lagi masa-masa romantis sekarang" ucap bunda tertawa.

Beberapa hari yang lalu abang nya memang sudah menikah, pernikahannya juga dilakukan dengan privat. Hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang datang.

"Kalau hubungan kamu sama Windu gimana?" tanya bunda tiba-tiba.

"Gapapa"

"Hubungan jarak jauh ya?" tanya ayah yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar.

"Ayah nguping ya? Gak baik ayah kalau nguping pembicaraan orang" ucap bunda sambil mempersilakan suami nya untuk duduk di lantai bersama.

Ayah tertawa, "Hubungan jarak jauh itu sebenarnya gak seseram yang ada di bayangan. Ayah sama bunda kamu aja hampir lima tahun menjalin hubungan jarak jauh"

"Gimana caranya ayah sama bunda bisa langgeng sampai lima tahun? Padahal banyak yang gagal ngejalin hubungan jarak jauh" ucap Kuta sambil bertanya pada orang tuanya.

"Jangan putus komunikasi, sesibuk apapun kamu harus selalu kasih kabar. Kalau udah di sana harus tetap ingat kalau kamu itu udah punya pacar, jangan cari bule" ucap ayah setelah itu memegang tangan istrinya.

"Dulu ayah sempet mikir kalau gagal ngejalin hubungan jarak jauh sama bunda kamu. Tapi, semua itu gak terjadi, ayah sama bunda yakin pasti bisa lewatin ini" ucap ayah setelah itu mencium kening bunda.

"Ayah di sana cari bule cantik gak?"

"Bunda kamu lebih cantik"

Kuta tertawa, ayah dan bunda nya itu memang pasangan yang luar biasa. Keluarga yang harmonis dan pasangan yang pengertian, itu mimpi Kuta.

"Assalamualaikum, sepi banget di bawah" ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba saja muncul di depan pintu.

"Yaampun, abang, kamu kapan pulang liburan?" tanya bunda setelah itu memeluk Citra, istri Bani yang artinya Citra itu menantu nya.

"Bunda kangen tau sama Citra"

"Citra juga kangen sama bunda" ucap Citra sambil memeluk balik mertua nya itu.

"Bang, baru ingat punya rumah ya?" tanya Kuta setelah itu memukul lengan abang nya.

Pasalnya Bani ini baru saja pulang ke rumah orang tua nya beberapa hari sebelum menikah, setelah menikah ia langsung pergi untuk honeymoon ke Bali.

"Sial, gue ingat punya rumah tapi lupa kalau punya adek tengil" ucap Bani setelah itu duduk di kasur Kuta.

Kuta menatap tajam abang nya, "Jangan duduk di kasur, semua aja pada duduk di bawah"

"Iri? Bilang boss" ucap Bani setelah itu merebahkan dirinya di kasur.

"Keliatan kan yang lebih tengil siapa"

"Baru juga ketemu udah berantem, besok ayah buat ring tinju deh di bawah" ucap ayah nya yang ikut duduk di kasur.

"Mba Citra kenapa mau sih sama orang aneh"

"Sih Windu juga kenapa mau sama bocah tengil kayak kamu sih" ucap Bani setelah itu memejamkan matanya sejenak.

"Bunda kira kalian langsung pulang ke Malang, gak tau nya pulang ke rumah bunda"

"Iya bun, emang sengaja mau kesini untuk anter Kuta berangkat ke London" ucap Citra sambil tersenyum.

"Ide siapa tuh?" tanya Kuta tersenyum.

"Ide abang kamu" ucap Citra kemudian tertawa.

"Apa? Kamu gak percaya? Gini-gini abang sayang adik"

"Bagus anak ayah, gitu dong akur" ucap ayah tertawa.

"Dik, nanti di sana kasih kabar terus ke keluarga. Kasih kabar itu nomer satu walaupun kamu lagi sibuk sama urusan sendiri" ucap Bani sambil menegakkan tubuhnya untuk kembali duduk.

"Dia lagi pusing hubungan jarak jauh, coba kamu kasih petuah ke adik mu ini" ucap ayah.

"Gak usah di pikirin, yang paling penting itu saling percaya dan komunikasi. Dalam hubungan itu perlu saling percaya satu sama lain, kalau pasangan kamu udah percaya, ya jangan kamu bohongin. Komunikasi juga jangan pernah putus sesibuk apapun kamu sama tugas tetap kasih kabar" ucap Bani kemudian menepuk pundak adik kecil nya yang sekarang sudah besar, waktu memang berjalan dengan sangat cepat.

"Ldr jarak itu biasa, bahkan ada yang lebih menyakitkan dari jarak. Kamu tau apa?" tanya Bani pada adik nya.

Kuta menggelengkan kepala.

"Ldr keyakinan, ldr umur, bukan cuma itu aja ldr beda perasaan juga lebih menyakitkan. Jadi, gak usah pusing sama jarak. Hubungan itu awet kalau kedua orang yang ngejalanin nya saling percaya satu sama lain" ucap Bani kemudian tersenyum.

"Dah ah, yuk sayang kita ke kamar" ucap Bani kemudian menggandeng tangan Citra.

Kini di kamar hanya tersisa Kuta, laki-laki itu tersenyum, kali ini ia sudah yakin. Hubungan yang di jalani dengan kekasih nya itu akan berakhir indah, walaupun dalam perjalanannya nanti banyak badai yang tentu datang mewarnai hubungan mereka.

****

Haloo apa kabar semuanya???
Semoga kalian sehat semua yaaa, tetap patuhi protokol kesehatan📣

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian🙌📣

Maaf kalau ada typo🙏

Sampai ketemu di part selanjutnyaaa🙌☄
Peluk jauhhh, aku sayang kaliannn <3

02 September 2021

Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang