Ujian praktek sudah selesai, hari-hari kemarin di lalui dengan baik oleh Kuta. Berbeda dengan Galang yang mendapat sedikit kendala saat ujian, tetapi itu hanya sebentar saja.
Sekarang hari jumat, tepat pukul jam delapan malam tadi, Kuta datang menghampiri Windu kerumah. Pasalnya ia baru bisa menemui kekasih nya di hari ini.
Mereka berdua bertemu tidak begitu lama, tepat pukul sembilan malam Kuta sudah pergi dari rumahnya. Sekarang hanya menyisakan dua gelas yang tadi dipakai mereka untuk minum. Martabak yang dibawa Kuta sudah Windu masukkan ke dalam, bahkan sudah di makan keluarga nya.
Laki-laki itu datang untuk memastikan bahwa mereka jadi pergi esok hari. Tentu, ada satu hal lagi yang dibicarakan oleh laki-laki itu, tentang kuliah nya.
Windu masuk ke kamar, tidak ada nafsu untuk makan martabak itu sampai habis. Ia mengunci pintu kamarnya, lalu berbaring di kasur putihnya tentu dengan guling kesayangannya.
"Hemm, satu persatu orang akan pergi, entah karena pendidikan, pekerjaan, ataupun maut" ucap Windu sambil memejamkan matanya.
Mentari sudah menampakkan wajahnya, Windu sudah siap dengan pakaian nya, perempuan itu sangat cantik dengan baju bewarna bewarna putih dan tak lupa dibalut dengan jaket jeans serta celana hitamnya.
Semalam Kuta bilang kalau mereka akan pergi tepat pada pukul tujuh pagi, laki-laki itu juga sudah meminta izin pada ayah dan ibu, jelas mereka mengizinkan.
"Win, kamu udah siap? Kuta udah dibawah tuh" ucap Ibu setelah membuka pintu kamar anaknya.
"Lah, setengah tujuh udah disini?"
"Emang kamu janjian jam berapa?" Tanya ibu sambil menaikkan kedua alisnya.
"Jam tujuh" ucap Windu sambil memasukkan barang-barang yang sudah ia siapkan ke dalam tas.
"Yaudah yuk turun, kamu juga udah selesai, kasian Kuta nunggu lama tuh di bawah" ucap ibu sambil menggandeng anaknya turun.
Di ruang tamu ada ayah dan Kuta, laki-laki itu sedang menyeruput teh yang dibuatkan oleh ibu. Windu yang sudah sampai di ruang tamu langsung melototi Kuta, pasalnya mereka janjian untuk berangkat saat pukul tujuh. Tapi, Kuta datang lebih cepat dari waktu yang ia bayangkan.
"Yaudah sana kalian berangkat" ucap ayah setelah melihat anak perempuannya.
"Ayah, ini masih pagi banget, gapapa aku pergi jam segini?" Tanya Windu yang sudah duduk disamping ayahnya.
"Iya, tadi juga Kuta udah jelasin ke ayah kalian mau kemana aja. Jadi, gapapa kalau mau pergi sekarang, yang penting putri kesayangan ayah jangan sampai kelaparan ya Kuta" ucap ayah dengan tegas.
"Siap om, nanti aku ajak makam setiap limat menit sekali" ucap Kuta sambil menunjukkan gigi putihnya.
Semua tertawa, ada-ada saja lawakan di pagi hari yang cerah ini.
"Yaudah kalau gitu aku sama Kak Kuta pergi dulu ya" pamit Windu pada kedua orang tuanya sambil mencium tangan mereka, diikuti dengan Kuta melakukan hal yang sama.
Kuta membukakan pintu mobil untuk kekasihnya, kali ini ia membawa mobil sang ayah untuk pergi berdua dengan Windu.
"Gaya bawa mobil, emang udah punya sim?" Tanya Windu saat Kuta sudah duduk di kursi pengemudi.
"Udah dong, kalau aku bawa motor bisa gawat" ucap Kuta sambil menjalankan mobilnya.
"Emang kita mau kemana sih kak? Jauh banget ya sampai pergi pagi-pagi?" Tanya Windu.
"Biar lama kita perginya, kamu gak tau ya aku kangen bangett"
Windu menyipitkan matanya, bagaimana ia tak tahu kalau setiap hari saja laki-laki itu bilang rindu padanya.
"Makan dulu ya, aku laper. Kamu mau makan apa?" Tanya Kuta sambil melihat sekitar.
"Apa aja terserah"
"Cewek kenapa ya setiap ditanya pasti jawab nya terserah kalau gak itu ya gapapa"
Windu diam saja, tumben laki-laki disamping nya ini banyak bicara. Mereka berhenti di restoran siap saji, tidak makan ditempat tetapi mereka makan didalam mobil dikarenakan Kuta sedang malas.
"Kak kita mau kemana sih?"
"Rahasia sayangku, kamu makan dulu aja nanti juga tau kita mau kemana"
Windu kesal, tetapi ia tak marah kepada Kuta. Mereka makan dengan tenang, setelah selesai mereka akan melanjutkan perjalanan hari ini.
"Ini kan ke arah taman safari kan?" tanya Windu dengan antusias.
"Iya, seneng gak?" Tanya Kuta dengan senyum yang muncul di wajahnya.
Windu menganggukkan kepalanya dan berkata, "kalau mau kesini tadi aku bawa makanan buat hewan-hewan"
"Aku udah bawa"
"Dimana?" Tanya Windu sambil menaikkan kedua alisnya.
"Tuh belakang, ada wortel dan lain-lain" ucap Kuta.
Mereka menunggu giliran untuk membayar tiket masuk, dikarenakan hari ini hari libur banyak sekali yang datang ke taman safari.
"Jadi tau kan alasan kenapa aku ajak pagi-pagi?" Tanya Kuta setelah itu mendapat anggukkan kepala dari perempuan disampingnya.
Hari ini mereka habiskan untuk melihat hewan-hewan yang ada disana. Tentu, senyum Windu selalu merekah di sepanjang jalan.
Perempuan itu merasakan senang yang luar biasa, ternyata laki-laki disamping nya ini mengabulkan cita-cita kecilnya untuk pergi ke taman safari.
Senyum terus muncul di wajah Windu, Kuta yang berada disampingnya terus memotret perempuan itu.
Ternyata membuat bahagia seorang Windu Zania tidak terlalu susah, cukup hal kecil yang selama ini ia berikan bisa membuat perempuan itu bahagia.
****
Haloo semuanyaaa, apa kabar?
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya,
📣 jangan lupa patuhi protokol kesehatan🙌📣 Jangan lupa juga buat vote, komen dan share cerita ku yaa, ajak teman-teman yang lain buat baca
Maaf kalau ada typo yaa <3Sampai ketemu di part selanjut nya🙌☄
☄Aku sayang kalian semuaa☄
04 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Boy
Novela Juvenilupdate tidak tentu, bisa malam minggu ataupun hari biasa. **** "Mulai sekarang lo jadi pacar gue" bisik kuta disamping Windu. Perempuan itu tersedak, dengan cepat Kuta mengambilkan minum dan memberikannya. "Nggak gu--" ucap windu terpotong "Mulai se...