Hai🌟
Jangan lupa vote dan komen ya.
Sekian bawalen saya.Maaf kalau ada typo:)
Happy reading:)
🐉
Hari ini sungguh hari yang menyebalkan untuk Kuta, Galang, Aldo dan teman-teman mereka yang lainnya. Yap! Betul sekali hari ini mereka semua itu harus berkumpul dilapangan untuk mendengar ceramahan dari bapak berkepala pelontos itu.Lama.
Panjang sekali pidatonya.
Pasti sampai pulang.
"Siapa yang suruh kalian ikut tawuran kayak kemarin? Tau akibat apa yang sudah terjadi setelah tawuran itu terjadi? Nama sekolah jadi tercoreng gara-gara siswa yang sekarang ada dilapangan ini. Yang baik jadi buruk, yang buruk tambah buruk. Bapak tanya manfaat tawuran itu apa? Kenapa kalian mudah sekali diajak tawuran, pusing bapak ngajar kalian" ucap pak Guntur panjang lebar.
Semua murid diam tidak ada yang berani menjawab apa yang guru itu sampaikan tadi, hanya menunduk sambil memainkan jari.
"Kuta kamu itu ketua osis, Aldo kamu juga wakil seharusnya kalian mencegah kejadian ini bukannya ikut terlibat. Bapak capek ngomong panjang lebar kayak gini ke kalian semua. Percuma. Gak bakal didenger kali ya, kupingnya ditutup. Udah pada besar juga, gak malu sama adik kelas kalian yang baru masuk? Capek bapak ngurusin murid kayak gini. Diam disini sampai bel pulang! Bel istirahat hanya sepuluh menit setelah itu kalian duduk kembali disini, besok kalian harus kayak gini lagi, kalau nolak? Bapak kepala sekolah akan turun langsung, bisa jadi kalian dikeluarkan. Jangan ada yang ngobrol ataupun bercanda! Ingat sepuluh menit istirahat dan duduk kembali sampai bel pulang" ucap Pak Gugun dengan suaranya yang lantang, setelah berbicara seperti itu Pak Gugun pergi dari lapangan keruang guru.
"Kasihan amat ya mereka bertiga" ucap Mila kepada kedua temannya itu.
"Salah mereka sendiri itu sih" ucap Aya sambil menatap orang yang sedang duduk ditengah lapangan, namun tatapannya fokus pada satu orang yang sedang menatapnya, siapa lagi kalau bukan sih laki-laki rempong, Galang. Itu Galang.
Line!
Bunyi notifikasi dari ponsel milik Windu membuat Mila dan Aya menoleh sebentar lalu kembali menatap kumpulan anak yang duduk dilapangan.
Istirahat nanti bawain aku air minum ya Win istirahat cuma sepuluh menit, haus nih. Win bawain yang dinginnn bangettt oke. Panassss gileeeeee nihhh
Begitulah isi pesan yang dikirimkan oleh Kuta laki-laki yang sedang duduk ditengah lapangan namun tatapannya mengarah pada Windu perempuan yang sedang berdiri didepan kelasnya. Oh iya kelas Windu diatas. Lantai dua.
Mereka saling menatap tapi Windu memutuskan kontak mata mereka berdua, melihat ponsel lalu mengetikan balasan untuk laki-laki yang duduk ditengah lapangan itu.
Iyaaaaaaa, nanti aku kesana bareng Mila sama Ayana.
Pesan itu sudah terkirim lewat aplikasi Line yang ada di ponselnya itu.
"Nanti bawa air minum kesana kata Kuta mereka istirahatnya cuma sepuluh menit doang" ucap Windu pada kedua temannya yang ada disampingnya.
"Ikut gue Win. Aya lo harus ikut bawain buat Galang kasihan dia tuh kepanasan, kegerahan yak gak Na. Ikut ya ikut" bujuk Mila supaya Aya ikut dengan mereka berdua.
"Iya elah" ucap Aya pasrah.
Kringggg kringgggg
Bel istirahat sudah bunyi, Kuta dan kedua temannya pergi kepinggir lapangan, ingin mencari angin. Anak yang lainnya sudah lari kekantin, ada juga yang seperti mereka bertiga menunggu pacarnya datang menghampiri.
Disisi lain Windu, Mila dan Aya sedang berada dikantin untuk membeli minuman mungkin sama makanan untuk tiga laki-laki yang sedang duduk dibawah pohon itu.
"Nih air minum pesanannya" ucap Windu saat sampai didepan Kuta yang sedang menutup matanya meresapi hembusan angin yang menerpa kulitnya itu.
"Makasih pacar" ucap Kuta tersenyum sambil menerima air minum pemberian pacarnya itu. Sebelum meminum dia menempelkannya di kedua pipinya, dikeningnya berulang kali.
"Laper gak kak?" tanya Windu
"Kenapa?" tanya Kuta balik.
"Kalau nggak laper rotinya aku makan, tapi kalau Kak Kuta laper ya makan aja" ucap Windu sambil memberikan cengirannya.
"Aku laper sih, tapi kalau kamu laper makan aja" ucap Kuta sambil tersenyum. Perempuan itu menyobek bungkusan roti miliknya.
"Nih" ucap Windu sambil mengangkat tangannya berniat menyuapkan Kuta dengan secuil roti darinya.
"Makasih sayang" ucap Kuta sambil mengacak-acak rambut Windu.
Disampingnya Galang dan Ayana sedang diam-diaman. Canggung, itulah suasana yang menyelimuti mereka.
"Nih mau gak?" tanya Aya sambil memberikan sebotol air minum dingin ke Galang yang ada disampingnya.
"Thanks" ucap Galang singkat sambil tersenyum tipis.
"Habis itu bayar" ucap Aya mendadak
Galang tersedak, dia batuk-batuk matanya sedikit memerah, perkataan Aya membuat dirinya tersedak. Sementara teman-temannya yang sedari tadi mendengar ucapan mereka berdua seketika tertawa terbahak-bahak.
Pasangan langka. Pikir mereka berempat.
🐉
Vote sama komen jangan lupa ya❤Pengen curhat, gak jadi deh nanti kepanjangan.
Intinya gue senenggg, Kuta pembacanya naik terus walaupun dikit-dikit. Alhamdulillah.
Kalau kalian rajin vote sama komen mungkin saya jungkir balik kali ya. Saking senengnya.
Norak.
Ya gapapa gue ini:v bukan kalian. Eh
Lupakan.
Intinya jangan lupa vote sama komen, saya tunggu❤
See you on the next chapter:)
23 Maret 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/134751561-288-k545617.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Boy
Teen Fictionupdate tidak tentu, bisa malam minggu ataupun hari biasa. **** "Mulai sekarang lo jadi pacar gue" bisik kuta disamping Windu. Perempuan itu tersedak, dengan cepat Kuta mengambilkan minum dan memberikannya. "Nggak gu--" ucap windu terpotong "Mulai se...