Di jemput pacar

15.9K 849 5
                                    

Hai🌟

Jangan lupa vote dan komen ya.
Sekian bawalen saya.

Happy reading:)

🎩🎩

Pagi harinya pukul lima pagi Kuta sudah rapih dengan seragam dan tas dipundaknya. Dia turun ke bawah, disana sudah ada ayah dan bundanya.

"Yaampun bunda mimpi apa semalem, kok anak sama suami bisa bangun cepet" ucap bundanya heran

"Bunda, ayah bangun siang diomelin giliran bangun pagi ditanyain. Serba salah"

"Itu mah lagu raisa"

"Iya iya bun iya" ucap ayah Kuta, bundanya hanya tertawa dan tertawa.

"Eh sini nak duduk, sarapan dulu" ucap bunda

"Tumben kamu jam segini udah rapih"

"Mau jemput pacar" ucap Kuta sambil memakan rotinya.

"Kamu punya pacar? Ajak kesini dong bunda mau ketemu"

"Itu yang jadi cewe kamu lagi khilaf kali ya" ucap ayahnya setelah minum kopinya

"Pulang sekolah aku ajak kesini bun" ucap Kuta setelah itu dia melirik ayahnya "Bunda juga pasti pas nerima ayah jadi suami lagi khilaf"

"Eh, kok kamu tau sih" ucap Bundanya

"Oke fine, ayah terpojokan disini. Udah sana kamu berangkat"

"Yaudah aku berangkat" ucap Kuta sambil menyalimi tangan kedua orang tuanya dan pamit untuk pergi kesekolah.

Sebelum dia berangkat kesekolahannya, Kuta cowok itu pergi kerumah Windu terlebih dahulu untuk menepati janjinya.

Sekitar lima belas menit Kuta sudah sampai didepan rumah Windu. Melangkahkan kakinya menuju pintu dan mengetuknya pelan.

Tidak lama pintu terbuka menampilkan seorang anak laki-laki berseragam putih merah sedang menggigit rotinya, kira-kira dia kelas 2 Sd.

"Cari siapa kak?" tanyanya

"Cari Windu, ada?"

"Kak Windu?"

"Iya, ada?"

"Kakak siapanya?"

"Pacarnya"

"Oh" ucap anak laki-laki tersebut setelah itu dia masuk kedalam sambil menutup pintunya kembali.

Kuta bingung, mengapa pintunya ditutup kembali?

Semua kebingungan itu terjawab, pintu terbuka menampilkan perempuan cantik berseragam putih abu-abu dengan rambut yang dibiarkan tergerai begitu saja. Windu.

"Cantik" gumam Kuta saat melihat Windu

"Ngomong apa?"

"Nggak. Anak kecil tadi siapanya kamu? Adik?"

"Iya dia adik aku"

"Namanya siapa?"

"Banyak tanya deh, kapan berangkatnya?"

"Oh iya, ibu kamu mana?" ucap Kuta sambil mencari keberadaan ibunya Windu.

Ibu Gina namanya, dia keluar dari rumah dengan menggandeng tangan anak lelaki tadi.

"Tan, saya sama Windu pamit berangkat sekolah dulu ya tan" ucap Kuta sambil menyalimi tangan ibunya Windu, disusul Windu  melakukan hal yang sama.

"Iya, hati-hati ya" ucap Bu Gina sambil tersenyum.

Mereka berdua. Kuta dan Windu berjalan kearah motor Kuta berada. Kuta naik terlebih dahulu lalu memakai helm dan memberikan satu helm yang dia bawa dari rumah untuk Windu gunakan.

"Nih pake, habis itu naik" ucap Kuta sambil memberikan helmnya. Windu memakainya lalu naik ke motor ninja Kuta dengan berpegangan pada pundak Kuta supaya tidak jatuh.

"Udah?"

"Udah"

"Udah pegangan?"

"Udah bawel"

"Pegangan dimana?"

"Tas lah, mana lagi emang"

"Pegangan pinggang aku aja nanti jatuh" ucap Kuta sambil menarik kedua tangan Windu lalu melingkarkan tangannya di pinggangnya. Setelah itu dia menjalankan motornya meninggalkan rumah Windu.

"Modus amat" ucap Windu sambil menoyor kepala Kuta. Sang empunya mengaduh sakit. Windu tertawa saat melihat ekspresi Kuta lewat kaca sepion.

Sesampainya disekolah mereka tidak menjadi pusat perhatian karena sekolah masih sepi, masih pagi. Tumben sekali Kuta yang notabennya ketua osis yang sering datang siang tiba-tiba jam enam pagi sudah berada di sekolah.

"Win mau kemana?" tanya Kuta saat melihat Windu pergi meninggalkannya di parkiran. Windu yang merasa terpanggil memberhentikan langkahnya dan menengok. Seolah bertanya "ada apa?" lewat wajahnya, Kuta mengerti.

"Mau kemana?"

"Kelas"

"Ikut aku sebentar"

"Mau kemana?" tanya Windu bingung. Sudah tiga kali Kuta mengajaknya secara paksa dan berakhir di kantin.

"Temenin aku ke kantin, laper" ucap Kuta sambil menggandeng tangan Windu pelan, tidak mau menyakiti tangan kekasihnya itu.

"Makan aja sendiri"

"Nggak mau" ucap Kuta saat sampai di kantin "duduk" lanjutnya.

Windu duduk, Kuta memesan makanan. Tidak lama Kuta kembali dengan membawa dua piring nasi goreng ditangannya.

"Nggak makan emang dirumah? Sekali makan dua piring" ucap Windu saat melihat Kuta datang dengan dua makanan di tangan kiri dan kanannya.

"Makan roti doang, masih laper. Siapa bilang dua piring ini buat aku semua" ucap Kuta sambil mengambil dua sendok didekatnya "nih buat kamu satu, makan habisin" lanjutnya.

Windu memakan nasi gorengnya. Kuta yang nelihatnya tersenyum. Cantik. Gadis didepannya yang lebih muda 1 tahun darinya itu terlihat sangat cantik.

Sarapan dikantin sudah selesai, Kuta sedang memainkan ponselnya dan Windu sedang meminum minumannya yang tadi Kuta pesan.

"Aku mau ke kelas" ucap Windu

"Aku anter"

"Nggak usah" ucap Windu menolak secara halus

"Aku anter, nggak ada penolakan"

Setelah mengatakan itu Kuta kembali menggandeng tangan Windu dan berjalan menyusuri koridor SMA Cendrawasih itu.

Banyak pasang mata melihat mereka berdua dengan tatapan iri, kagum, benci, dan senang. Ada pujian ada juga cibiran.

Akhirnya mereka sampai dikelas Windu, banyak teman sekelas Windu yang melihat dirinya dengan Kuta.

"Yaudah udah sampai, sana kamu ke kelas" ucap Windu saat mereka sudah sampai didepan kelas Windu.

"Yaudah aku balik ke kelas" setelah mengucapkan itu Kuta melangkah pergi.

Baru sekitar tiga langkah dari tempatnya dia berdiri. Kuta merasa ada yang memanggil dirinya.

"Kak" panggil Windu, Kuta berbalik dan menengok kearahnya, seolah bertanya "kenapa?" lewat bibirnya yang tak bersuara

"Jangan bolos jam pelajaran" ucap Windu setelah itu dia memasuki kelasnya. Kuta tersenyum senang, sepanjang hari senyum itu tak lepas dari bibirnya. Bahagia. Benar kata orang, "Bahagia itu sederhana"

🎩🎩

Ketemu lagi👋

Jangan lupa vote sama komen. Kalau yang vote banyak, updatenya seminggu 2X nih:v

See you on the next chapter:)

17 Februari 2018

Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang