Sesungguhnya, berurusan dengan seorang Gianina Arethusa adalah sebuah kesalahan besar. Begitulah kehidupan Sadirga Mario Wijaksana setelah menyakiti perempuan itu.
.
.
.
[UNDER 18 PLEASE DO NOT READ! CONTAINS SEXUAL MATERIAL AND HARSH WORDS. READ AT...
Beberapa jam setelah insiden mengerikan itu, gue terus diperlakukan manja oleh para staf. Bahkan membersihkan ice bin yang tergolong pekerjaan ringan aja dilarang sama Bintang. Dia bilang, "Re, jangan capek-capek! Nanti tangan lo berdarah lagi!"
Alit juga melarang gue untuk membuang sisa teh, kopi, dan toping minuman saat jam operasional Kafe berakhir. Dia juga bilang, "Tenang aja, Re! Kerjaan semua kelar sama kita!"
Alit Mahesa Dewantaru dan Kemala Bintang Pranata ini udah 6 tahun berteman. Dulu, mereka satu kerjaan dan sama-sama jadi Commis Chef di restoran, terus resign karena suasana di sana udah gak nyaman, sampai akhirnya mereka dapat pekerjaan di tempat yang sama lagi.
Alit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ngakunya sih, pas zaman SMA, banyak cewek yang naksir sama dia, termasuk guru magang. Dia juga ngaku pernah mencium banyak cewek di sekolahnya. Alit emang ganteng, sih. But he's not my type.
Bintang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia adalah cowok kedua yang sering dapat salam dari customer remaja. Bintang adalah staf termuda di sini, jadi menurut gue, gak heran kenapa banyak cewek ABG yang sering senyam-senyum sendiri melihat dia. Dia udah punya pacar, dan udah lebih dari 5 tahun terjebak dalam hubungan toxic. Pacarnya Bintang posesif banget, main sama temen-temen kerja aja gak dibolehin. Padahal Bintang selalu memberikan izin ke pacarnya kalau cewek itu mau nongkrong sama teman-temannya. Dasar cewek aneh.
Kemistri kedua cowok ini gak perlu diragukan lagi. Mereka selalu berbagi tugas, mereka juga sering memanjakan staf cewek, termasuk Rissa meskipun dulu dia galaknya minta ampun. Hari ini, gue yang dimanjain sama mereka.
Gue menyuruh Rio yang lagi menghitung gross sales untuk mengerjakan pekerjaan berat. Rio pun mengiyakan, dan menyerahkan pekerjaannya kepada gue. Menghitung pendapatan harian cuma mengandalkan otak, bukan fisik.
Rio juga menepati janjinya untuk mengantar gue pulang. Gue dan cowok ini berpisah dengan Alit dan Bintang di parkiran. Mereka pulang terlebih dahulu karena ingat dimana mereka memarkirkan motor mereka. Yah... Rasanya gak perlu gue ceritakan lagi soal kebiasaan Rio.
