Special Part : Gianina Arethusa, Di Mata Sadirga Mario Wijaksana

605 37 5
                                    

Gianina Arethusa,

di mata Sadirga Mario Wijaksana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di mata Sadirga Mario Wijaksana.

~~~

Gianina Arethusa adalah sebuah penyesalan terbesar di hidup gue. Mengingat nama dia tuh membuat gue kepingin kembali ke momen dimana dia gak jadi crew baru di tempat kerja gue. Gue amat sangat menyesal udah kenal dan berurusan sama cewek itu. Atau kalau semesta meminta gue mengutarakan harapan yang lebih 'ngotak', gue kepingin kembali ke momen dimana hubungan gue dan Rere cuma sebatas rekan kerja aja.

Kalau bahas dia sebagai rekan kerja, gue membutuhkan waktu lama buat menjelaskan kayak apa sih cewek ini.

Rere adalah mood maker. Di tempat gue bekerja ada dua orang gila, gue dan Rere. Kegilaan Rere tuh banyak, diantaranya dia pernah karaokean lagu berbahasa Korea yang gak gue tahu siapa penyanyinya. Gue lagi jalan habis dari toilet buat lanjut beres-beres setelah jam operasional. Suara Rere kedengaran banget dari jarak kurang lebih empat meter.

"Re! Berisik! Suara lo kedengeran banget nyampe toilet!"

Bukannya berhenti nyanyi, Rere malah mengganti lagu itu ke lagu Fantastic Baby dari Big Bang. "Yeogi buteora!" Dia menjulurkan gagang sapu sebagai pengganti mic ke gue. "Lanjutin, Kwon Ri-Yong!"

"Modeun moyeora!"

Ketika seseorang tanpa urat malu ketemu sama orang sejenisnya, maka terjadilah kolaborasi antar dua manusia gila. "We gon' party like lilili lalala!"

Justru karena kegilaan Rere lah yang menjadi alasan utama bahwa dia ini mood maker. Semua rekan kerja kami ketawa sampai sakit perut setelah melihat duet gila kami. Terus, hal gila lainnya adalah dia pernah joget-joget di depan outlet buat ikutan tenant handphone yang setiap harinya joget-joget buat menarik pelanggan. Jangan pernah biarin dia gabut deh. Kalau dia gabut tuh pasti bertingkah konyol.

Sekarang izinkan gue beralih ke sifat baik Rere. Rere punya jiwa keibuan yang gak semua rekan kerjanya sadarin. Dia pernah memasak ramyeon untuk gue, membagikan gue setengah bagian dari bekalnya ketika gue lupa bawa bekal, menyuapi gue pas gue lagi sibuk main game, merawat gue ketika gue sakit, sampai mencuci apron gue tanpa gue minta.

"Rio mau mamam tahu isi?" Setiap minggu Vanno datang bawa gorengan. Kebetulan waktu itu tahu isinya udah dimakan staf lain dan cuma kesisa satu. Rere belum kebagian tahu isi, tapi dia malah memberikannya ke gue, padahal dia suka banget sama tahu isi. "Gak apa-apa, makan aja. Gue biar makan bakwan. Bakwannya juga enak kok."

BREAK THE RULES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang