Special Part : Gianina Arethusa, Di Mata Axel Bimo Dimitri

633 51 20
                                    

Gianina Arethusa,

di mata Axel Bimo Dimitri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di mata Axel Bimo Dimitri.

~~~

Gianina Arethusa...

Ada jiwa keibuan mengalir di tubuhnya. Dia menjadi orang yang paling bawel kalau gue lagi sakit. Mengingatkan gue berkali-kali buat minum obat, istirahat, makan, oh- dia juga perhatian. Gue gak minta dibawain makanan apa-apa, tapi dengan inisiatif dia mengirim masakan buatannya ke rumah gue. Bahkan, gue masih ingat masakan apa aja yang pernah dia kirim. Sup wonton, sup ikan rempah, tekwan, dia juga gak pernah lupa mengirimkan gue hampers berisi cookies buatannya setiap tahun. Skill masak Rere gak pernah gue ragukan.

Inti dari definisi bawelnya Gianina Arethusa adalah dia cewek baik. Dia emang bawel, tapi justru itulah bentuk cintanya kepada gue. Butuh waktu lama buat cerita tentang kebaikan dia kepada gue. Mungkin, 365 hari aja gak cukup.

Rasanya kayak mimpi buruk. Apa benar dia menyakiti gue dibelakang?

"Axel!"

"Eh-" belakangan ini gue kebanyakan bengong. Bahkan didepan layar komputer kantor aja bisa-bisanya gue bengong. "Iya, Mbak?"

"Lo kenapa sih akhir-akhir ini sering bengong?"

Gue tersenyum menggelengkan kepala. "Gak apa-apa, Mbak. Lagi kurang tidur aja."

"Pantesan mata lo sayu banget. Pulang gih! Nyampe rumah langsung tidur!"

"Nanggung ah, sepuluh menit lagi juga udah jam pulang."

"Lo tiduran dulu aja di sofa sambil nunggu jam pulang. Kerjaan mah bisa dilanjutin besok."

"Iya, Mbak." Ucap gue setelah meneguk air mineral.

Gue mencari kesibukan dengan bekerja biar mengalihkan pikiran dari Rere. Pahitnya ketika gue udah gak sibuk, gue langsung keingat lagi sama bayang-bayang dia.

Udah satu bulan gue gak tahu gimana kabarnya. Dia benar-benar menghindar setelah pertemuan terakhir kami. Setiap gue menunggu dia di depan rumah, dia gak menunjukkan tanda-tanda keberadaannya. Setelah itu juga gue berusaha menghubungi dia. Sayangnya, no respond.

Gue selalu mengandalkan Vanno buat menanyakan kabar Rere. Cowok itu selalu bilang bahwa Rere kelihatan baik-baik aja. Dia masih menjadi mood booster, masih menjadi Rere si cewek yang urat malunya putus. Gue senang mendengar dia masih bisa menghibur orang lain.

BREAK THE RULES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang