Part Eleven : He Put Me In A Friendzone

723 52 2
                                    

Selamat datang di Zona Pertemanan! Kalian akan menemukan dua jalan berbeda, diantaranya adalah jalan buntu dan jalan keluar. Jalan keluar berartikan sebuah keberhasilan atas keluarnya kalian dari Zona Pertemanan ini. Setelah keluar dari zona ini, kalian akan memasuki zona berikutnya. Zona apa, tuh? Kalian akan mengetahuinya setelah berhasil menemukan jalan keluarnya.

Kalau kalian udah memasuki zona ini, maka artinya, kalian akan menyaksikan petualangan gue. Iya, Rio adalah pelaku yang memasukkan gue ke dalam zona ini. Secara resmi petualangan gue dimulai hari ini. So, kalian bersedia 'kan melihat perjuangan gue untuk keluar dari zona ini?

---

Udah seharusnya dari awal gue gak terlena dengan segala tingkah laku Sadirga Mario Wijaksana. Bodoh. Hati ini gampang banget goyah. Gue rasa di dunia ini bukan hanya gue seorang diri yang mudah jatuh cinta tapi susah buat melupakan. Cuma ada satu hal yang mempermudah gue untuk melupakan seseorang. Gue harus pisah sama orang ini. Kalau gue satu kerjaan sama Rio, tandanya salah satu diantara kami harus pergi. Entah Rio yang pergi dari cabang ini atau gue. Gak melihat wajah cowok itu dalam jangka waktu lama akan membuat bayang-bayangnya menghilang dipikiran gue.

Dua minggu berlalu setelah Rio menempatkan gue di zona pertemanan. Gue percaya kok kalau gue bisa mengubah segala keputusannya. I mean, bisa aja kemarin dia ngomongnya mau temenan aja, tapi suatu saat nanti cowok itu akan berubah pikiran setelah gue melakukan berbagai cara buat bikin dia bimbang.

Semakin lama cowok itu berada di hadapan gue dengan senyuman manisnya, hati gue semakin memberontak. Posisi Axel Bimo Dimitri seolah-olah lengser karena hadirnya Sadirga Mario Wijaksana. Gue juga suka dengan suara tawa Rio yang khas. Gak tahu kenapa, setiap gue mendengar dia tertawa, gue ikut tertawa karena suara tawanya itu lucu.

Terlalu fokus menatap Rio malah membuat gue gak sadar ada customer berdiri di depan mesin kasir, tepat di hadapan gue. "Eh- welcome!"

"Welcome!" Sapa staf lain mengikuti greeting gue. Kalau kasir mengucapkan greeting, maka staf lain juga wajib mengulang salam tersebut serentak.

"Hey, Re. Apa kabar?"

Gue menatap pelanggan cowok ini. Kayaknya, ini bukan kali pertama dia mengunjungi tempat ini. Wajahnya gak asing. Tapi kok dia tahu nama gue? "I-iya, kabar baik, Kak. Mau pesan minuman apa?"

"Orange Yakult Juice, small size, less sugar, no ice." Cowok ini mengulum senyumannya. "Masih inget sama order-an itu?"

Berkat terbantu oleh jenis minuman serta sugar and ice amount-nya, akhirnya gue ingat. Edgar Najandra. Cowok ini kesini lagi setelah beberapa minggu lamanya. "Oalah! Kak Edgar! Hai!"

Cowok berparas oriental ini ketawa. "Yah, baru inget dia."

"Iya, Kak. Saking banyaknya customer jadi lupa." Gue langsung memasukkan pesanannya ke mesin kasir.

Anyway, gue akan memberikan pengetahuan tentang kasir. Greeting adalah hal wajib yang harus dilakukan saat pelanggan ada di depan kasir. Dan senyum. Iya, senyum juga bagian terpenting. Kalau gue gak senyum, yang ada gue akan kena complain karena terlihat judes, pelanggan juga gak akan mau balik ke sini kalau pelayanannya gak ramah. Hal kedua adalah menanyakan si pelanggan mau memesan minuman apa. Kalau pelanggannya bingung, maka siapapun yang incharge di kasir wajib memberikan rekomendasi minuman. Masih ingat seperti apa gue merekomendasikan minuman ke Edgar, 'kan? Itu contohnya.

Next, meng-input pesanan pelanggan ke mesin kasir, lengkap dengan ukuran beserta pilihan gula dan es yang diinginkan pelanggan tersebut. Lalu mengambil cup sesuai pesanannya, dan menanyakan siapa nama pelanggan tersebut untuk dicatat di cup-nya. Terus masuk ke tahap terakhir, payment. Setelah pelanggan berhasil melakukan pembayaran, kasir wajib memberikan struk beserta kembalian atau kartu debit/kredit dengan kedua tangan. Karena kalau satu tangan tuh dianggap kurang sopan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih. Itu juga bagian terpenting. Kalau incharge di kasir, it's all about manners. Gue interaksi langsung dengan pelanggan, maka sikap gue akan terlihat jelas.

BREAK THE RULES ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang