BAGIAN 12
___
05.00 PM
Jeon Wonwoo kini sedang berhadapan dengan kedua orang tuanya yaitu Jeon Luhan dan Jeon Nara. Mereka mengkhawatirkan kondisi Jungkook yang menghilang di kampus. Wonwoo merutuki dirinya karena telah lalai menjaga sang adik.
Saat mencari dikelasnya, Wonwoo hanya menemukan tas milik Jungkook. Tetapi tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan adiknya itu.
"Bagaimana bisa kamu tidak tahu dimana adikmu." Panik Nara. Jungkook yang masih asing dengan dunia luar kini tersesat seorang diri.
"Mianhe eomma. Aku benar-benar lupa menjemput Kookie. Tadi aku pergi ke rumah sakit menjenguk temanku yang mengalami penusukan. Aku tidak ingat kalau hari ini Kookie ada jadwal kuliah," ucap Wonwoo merasa bersalah.
"Kamu ini bagaimana. Bukannya tadi pagi kalian berangkat bersama. Bagaimana bisa lupa."
"Mianhe eomma, aku benar-benar lupa."
"Pokoknya kamu harus mencari adikmu dan membawanya pulang sebelum hari gelap. Appa akan menemanimu," perintah Nara.
Luhan mengangkat alisnya sebelah. Padahal ia tidak ikut bicara dari tadi. Mengapa harus terlibat.
"Siapa juga yang mau mencari anak haram seperti dia. Paling juga dia sedang bersenang-senang diluar sana,"
"Luhan! Jaga bicaramu. Sekarang kamu harus mencari Kookie, bukannya terus menyudutkan dia," bentak Nara mendengar perkataan Luhan yang selalu membenci Jungkook.
"Aku tidak mau. Lebih baik istirahat, besok banyak pekerjaan." Ucap Luhan menolak.
"Aku mohon Appa, bantu aku mencari Kookie. Appa memiliki teman polisi, tolong minta bantuan dia untuk mencari Kookie." Bujuk Wonwoo memohon.
"Sampai kalian berlutut dihadapanku pun, aku tidak akan mau mencari anak itu. Biarkan saja dia menghilang dan tidak kembali lagi kerumah,"
Plak
"Kau sudah keterlaluan Luhan. Meskipun Jungkook bukan anakmu, setidaknya beri dia tempat di keluarga kita. Dia darah dagingku!" Ucap Nara murka. Dia tidak suka jika anaknya selalu dibanding-bandingkan.
"Dia anakmu bersama Lee Donghae. Tidak ada hubungannya denganku. Tidak sudi aku menganggap dia sebagai bagian dari keluarga kita."
Plak
Jeon Nara kembali menampar Luhan dengan keras. Ia tidak bisa mendengar anaknya selalu diasingkan olehnya. Padahal waktu itu juga bukan mau dirinya, Donghae yang menyetubuhinya. Tapi kenapa sekarang Jungkook yang harus menerima setiap perlakuan ayah kandungnya.
"Seharusnya Appa bisa menerima Kookie. Yang bersalah itu pria bernama Lee Donghae, bukannya Kookie," ujar Wonwoo berpihak kepada Nara.
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menerima anak haram itu di rumah kita. Tidak akan pernah." Tegas Luhan yang memang keras kepala.
"Tapi Appa kasian Kookie. Dia juga butuh kasih sayang dari Appa, dia ingin sekali..."
"CUKUP!"
Sontak semuanya menengok kearah pintu. Disana sudah ada Jungkook yang berdiri di ambang pintu entah sejak kapan.
Apakah Jungkook mendengar semua pembicaraan orang tua dengan kakaknya itu?
Jungkook berpenampilan seperti sebelumnya. Memakai sweater, jeans, dan masker diwajahnya. Jadi ia sudah keluar dari kungkungan Taehyung dan terbebas dari neraka dunia.
![](https://img.wattpad.com/cover/228495687-288-k884176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly rabbit - taekook
FanfictionKetika hidup dipenuhi dengan dendam. Merekapun saling memberi luka dan menoreh kenangan buruk tidak berujung. Pantaskah pendosa seperti mereka mendapatkan kebahagiaan? SLOW UPDATE~ TW: - BXB - Angst - Bahasa non-formal - cursing dimana-mana