Ketika hidup dipenuhi dengan dendam. Merekapun saling memberi luka dan menoreh kenangan buruk tidak berujung.
Pantaskah pendosa seperti mereka mendapatkan kebahagiaan?
SLOW UPDATE~
TW:
- BXB
- Angst
- Bahasa non-formal
- cursing dimana-mana
Tiga hari berlalu, belum ada tanda-tanda Jungkook akan sadar. Selama itu pula Taehyung tidak bisa tenang menunggu sepanjang hari disamping lelakinya itu.
Jika saja mendapat pertolongan lebih cepat, mungkin kondisi Jungkook sudah pulih dan melewati masa kritisnya. Ia kehilangan banyak darah serta mengalami infeksi karena terkena benturan pada benda kotor, sehingga dia mendapat jahitan yang cukup banyak.
Taehyung terus menggenggam tangan Jungkook yang dipasang selang infus tanpa berniat berpindah tempat barang sedikitpun. Sejak kedatangannya tadi pagi, ia tak henti memandangi wajah pucat pasi yang setia memejamkan mata. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut Taehyung, suara jarum jam tak menganggu pikirannya yang bergelut dengan kilas memori yang dipenuhi bayangan senyum yang termuda, dia merindukan momen tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia tidak percaya, Jungkook pergi ke Busan tanpa memberitahunya terlebih dulu. Dengan modal nekat, dia bertaruh nyawa untuk mencari informasi mengenai kebusukan Wonwoo. Taehyung sangat mengapresiasi keberaniannya itu.
Pandangan semakin mengosong seiring waktu yang terus berjalan, ibu jarinya tak henti mengelus punggung tangan Jungkook yang terasa dingin. Selama tiga hari itu, dia tidak memperhatikan pola makannya, bahkan pagi ini dia berangkat ke rumah sakit tanpa sarapan. Hatinya tidak akan tenang sebelum melihat Jungkook siuman.
Ia tidak sadar seseorang baru saja masuk ruangan dan menaruh kantong keresek di sofa yang berada dibelakangnya.
Seseorang itu menepuk pundak Taehyung yang membuatnya tersadar akan orang lain didalam sana.
"Makan dulu nak, om sudah beli makanan buat kamu," ucap lelaki yang ternyata adalah Donghae. Seseorang yang tak kalah cemas menunggu anaknya terbangun, dia sengaja mengambil cuti karena tidak bisa meninggalkan Jungkook sendirian, dia tidak akan tenang.
"Eh om, dari kapan om masuk?" Ujar Taehyung kaget karena ketidaktahuannya.
"Baru saja," jawab Donghae santai sembari duduk di sofa. "Makan dulu gih, pasti kamu belum sarapan kan?"
"Gak usah om, aku udah sarapan dirumah tadi."
"Kamu kesini aja buru-buru gak sempat mandi, gimana mau sarapan? Kamu sudah om anggap seperti anak sendiri, om gak mau kenapa-napa."
Taehyung menggaruk tengkuknya malu, dia beneran tidak mandi karena ingin segera menemui Jungkook, ia hanya mencuci muka lalu pergi dengan mengenakan setelan kaos hitam dan celana selutut yang ia gunakan dari kemarin sore.
