"Lho, Daniel? Kok kamu baru pulang jam segini sih, Nak? Ke mana aja, hm?"
Daniel yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke rumah, hanya meringis kecil mendengar pertanyaan wanita yang telah melahirkannya ke bumi itu. Otomatis, cowok berseragam SMP itu segera menyunggingkan senyum manis kepada ibunya---yang kini tampak berdiri sambil memegang sapu. Tenang, dia tidak ingin memukul anaknya itu, kok. Ibunya itu terlihat baru selesai menyapu ruang tamu rumah mereka, tepat saat sang putra datang.
"Eh ada Mama cantik," sapanya sambil cengengesan. "Tadi Daniel main sebentar, Ma. Oh iya, ada yang mau Daniel kenalin nih, ke Mama."
Sang ibu---Umji---atau yang memiliki nama asli Kim Yewon itu, terlihat mengernyitkan dahinya tak mengerti. Terlebih lagi saat sang putra yang langsung melingkarkan tangannya untuk memeluk sang ibu, semakin membuat Mama Umji keheranan.
"Siapa?" tanyanya. "Kamu punya 'teman' baru lagi, ya?"
Lagi-lagi, Daniel cengengesan. Mamanya ini, selalu saja mengerti bagaimana dia. Apalagi saat sang ibu menekankan kata 'teman', maka Daniel langsung mengerti dengan maksud ibunya itu. "Hehe, Mama tau aja, deh."
Sementara itu, Mama Umji praktis menghela napas pendek. "Mama, kan, udah sering bilang sama kamu, jangan sembarangan bawa 'teman' ke rumah, ah. Harus kamu pelajari dan pahami dulu kayak gimana, baru diajak ke sini."
"Iya, Ma. Daniel paham, kok," jawabnya. "Makanya sekarang, ayo kita ke mereka, Ma. Mereka ada di depan."
Mama Umji praktis melebarkan matanya. "Lho? 'Mereka'? Jadi, lebih dari satu maksudnya nih, teman baru kamu?"
Daniel mengangguk. "Iya, Ma. Tapi, Mama tenang aja. Yang satunya manusia kayak kita kok, Ma."
Oke, Mama Umji semakin penasaran dengan 'teman' baru yang putranya maksudkan. Dia juga ingin membuktikan apakah 'teman' yang putranya itu bawa ke rumah bisa dibilang 'aman' atau tidak. Akhirnya, keduanya langsung beranjak menuju teras rumah.
Mama Umji bisa melihat seorang remaja yang berdiri sambil menendang-nendang udara dalam posisi membelakangi pintu rumahnya. Selain itu, Mama Umji juga melihat sosok astral yang berdiri tak jauh dari remaja yang mungkin seumuran dengan Daniel, putranya.
"Bang Jay, Won. Ini ... Mama." Daniel memanggil sosok Jay dan Jungwon yang otomatis menoleh dan memusatkan perhatian kepada Daniel yang perempuan cantik yang berdiri di samping cowok itu.
Jay terperangah kala menatap Daniel dengan perempuan yang disebut 'mama' oleh cowok itu tadi. Cantik adalah satu kata pertama yang terlintas di kepalanya. Namun, ada hal lain yang menguasai pikiran Jay sekarang. Daniel sama nyokapnya mirip banget, ujarnya dalam benak.
Lain dengan Jay, lain pula dengan Mama Umji. Ibu dari Daniel itu terlihat fokus memperhatikan Jungwon yang tampak berdiri dengan tak nyaman di tempatnya. Terlihat dari raut yang ditunjukkan oleh remaja itu. Entahlah, Umji tidak tahu benar apa yang tengah dipikirkan oleh remaja itu. Namun, terlihat sekali jika sedang ada yang dia pikirkan. Selain itu, ada satu hal yang cukup menganggu pikiran Mama Umji kala melihat Jungwon.
Akan tetapi, keheningan di antara mereka akhirnya dipecahkan oleh Daniel yang meminta mereka untuk berkenalan satu sama lain. Lantas setelahnya, Mama Umji mempersilakan Jungwon dan sosok Jay untuk masuk.
"Kamu ...." Mama Umji menatap ke arah sosok Jay, sementara yang ditatap, otomatis meneguk salivanya gugup. "Kamu pasti belum meninggal, 'kan?"
Sosok Jay dan Jungwon saling lirik, sementara Daniel, langsung memasang wajah takjub. "Waw, Mama hebat banget!" ujarnya lebay. Padahal, dia sudah biasa menghadapi kemampuan ibunya yang seperti ini. Hal itu jelas membuat Mama Umji yang kalem, langsung menepuk lutut putranya itu dan menyuruhnya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] a Ghost-ing Me! [JayWon] ✓
Fanfiction[JayWon FF AU] 'BUKAN BXB YA ANJIR, CAPEK SAYA NGASIH TAU ಥ‿ಥ /FRUSTRASI LEVEL HARD/' "Setan doang kok banyak bacot, sih, lo?!"---Yang Jungwon. "Gue bukan setan, woy, plislah!"---Jay Park. ___________________________ Title: A Ghost-ing Me! (A Ghos...