"Surprise! Welcome back home, Jay!"
Jungwon tahu. Sangat-sangat tahu jika bukan dirinya yang diberikan kejutan, melainkan Jay. Akan tetapi, malah dirinya yang bereaksi terlalu berlebihan.
Wajahnya tiba-tiba saja bertambah pucat---selain karena belum benar-benar pulih---dan keringat dingin yang tiba-tiba saja bermunculan di sekitar dahinya. Jantungnya berpacu dua sampai tiga kali lebih cepat, sementara kaki dan seluruh tubuhnya gemetar. Ia hampir saja jatuh terduduk, kalau tidak ada Papa Jun yang menahan tubuhnya dari belakang.
"Kenapa, Nak?" tanya Papa Jun dengan wajah cemas, atas reaksi berlebihan yang Jungwon berikan.
Cowok berlesung pipi itu berusaha mengatur napasnya yang memburu, seraya mengerjapkan matanya perlahan. Diteguknya saliva susah payah, lantas menggeleng samar sebagai jawaban. "Nggak apa-apa, T-tuan---ugh, maksudnya P-Papa."
Jujur. Sejatinya, Junhui merasa sedih dan terluka saat hingga hari ini, Jungwon belum juga terbiasa memanggil dirinya sebagai 'papa' sebagaimana harusnya. Bukan hanya dirinya, Eunha pun begitu. Akan tetapi, ia dan Eunha mencoba mengerti dan keduanya tidak ingin memaksakan. Lama-kelamaan,Jungwon pasti akan terbiasa dengan panggilan 'Papa dan Mama' itu, bukan?
Sementara itu, Jay sendiri langsung berbaur dengan teman-temannya yang tak lain dan tak bukan adalah Sunghoon, Jake, Heeseung, Nicholas dan Euijoo juga dua remaja lainnya yang dalam segi usia, tentunya lebih muda daripada Jay---Sunoo dan Ni-Ki.
Mereka bertujuh, memang sudah cukup lama bersahabat. Walaupun terkadang, Jay lebih sering menghabiskan waktu bersama Jake, Sunghoon dan Heeseung. Akan tetapi, yang namanya Jay tentu saja memiliki banyak teman. Orang-orang berkata jika Jay adalah seorang social butterfly. Temannya ada di mana-mana dan dia cukup populer. Berbanding terbalik dengan sosok Jungwon yang kini masih tenggelam dalam keterkejutannya.
"Ah, Jay! Gila, akhirnya lo pulang juga, huhu! Kangen banget!" Heeseung berujar lebay, seraya membawa Jay dalam rengkuhan. Mereka semua terlarut dalam momen 'temu kangen' bersama Jay, sampai-sampai suara Papa Jun menginterupsi kegiatan mereka.
"Mama sama Papa ke atas dulu, ya. Bawa Adek. Abang, jangan terlalu rusuh, oke?" ujar Papa Jun seraya tersenyum hangat. "Anak-anak, Om titip Jay, ya."
Suasana yang mulanya cukup ramai, seketika hening kala telinga mereka menangkap kata 'adik' yang baru saja disebutkan oleh kepala keluarga Park tadi.
Tatapan keenamnya kompak terarah kepada sosok asing yang kini berdiri di tengah-tengah antara Junhui dan Eunha. Sosok itu---Jungwon---terlihat benar-benar asing di mata mereka. Sampai-sampai, dahi mereka praktis berkerut karenanya lengkap dengan pertanyaan-pertanyaan yang seketika menguasai pikiran.
Dia siapa? Begitu kiranya yang mereka pikirkan.
"Ah iya, gengs! Sebelumnya, kenalin!" Jay bergerak menghampiri Jungwon yang tengah dibawa oleh Papa Jun dan Mama Eunha menuju tangga. Otomatis, hal itu membuat kedua orang tua Park itu hanya bisa terkekeh melihat apa yang dilakukan oleh putra sulung mereka.
Jay kembali melanjutkan kalimatnya dengan senyum yang sentiasa tak mau hilang dari bibirnya. "Ini Jungwon. Park Jungwon. Adek gue!"
Beraneka ragam reaksi seketika Jungwon terima dan membuatnya semakin bertambah gugup. Ragu-ragu, dipandangnya satu persatu orang-orang yang berada di sana seraya mencoba meneguk saliva susah payah.
"Oh, hai, Jungwon. Selamat datang."
Cukup lama hening menguasai mereka, sampai salah satu diantaranya angkat suara. Jungwon tidak tahu itu siapa, tetapi tanpa ragu, ia menyunggingkan senyum manis seraya membungkuk kecil untuk membalas sapaan sekaligus memperkenalkan diri kepada orang-orang yang berada di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/267863521-288-k537368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] a Ghost-ing Me! [JayWon] ✓
Fanfiction[JayWon FF AU] 'BUKAN BXB YA ANJIR, CAPEK SAYA NGASIH TAU ಥ‿ಥ /FRUSTRASI LEVEL HARD/' "Setan doang kok banyak bacot, sih, lo?!"---Yang Jungwon. "Gue bukan setan, woy, plislah!"---Jay Park. ___________________________ Title: A Ghost-ing Me! (A Ghos...