(BELUM DI REVISI!!)
#BANYAK KEKURANGAN DIHARAP MAKLUM, INSYAALLAH JIKA SUDAH TAMAT AKAN DIREVISI, TERIMAKASIH.
#Campur. Ceritanya gak sedih kok.
#FIKSI BELAKA.
#plis jangan komen! selain kasih Krisan, penyemangat dan Next.
ini kisah gadis bernama I...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Visual: Aksa Aciel Athala.)
Inara mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang berada di ruangan,
Inara menoleh ke kiri tak ada orang, melihat ke kanan,
"ANJING!!"
Inara terlonjak kaget dengan keberadaan Anara yang duduk di kursi,
Tambah dibuat kaget ketika gadis itu malah menatapnya tajam,
"Kenapa Lo?"Inara memegang pelipis nya, kepala nya terasa sedikit pusing,
"Lo kenapa pingsan sih Ra. Mana lagi di panggung lagi."
Inara menyerngit bingung, memangnya kenapa? bukan kemauannya,
"Mana gue tau Na kalau bakal roboh, emang Lo pikir tubuh gue bisa di atur,'Ara jangan roboh,' gitu?"
"Bukan gitu Tahik! Lo gak liat mereka pada nangis pas Lo nyanyi, tapi Lo rusak sama keadaan Lo yang pingsan tiba-tiba, semua jadi panik ga jadi nangis, kan gue gak jadi buat konten tik tok." Anara cemberut, ketika mengingat kejadian tadi, ia baru ingin mengeluarkan handphone nya, ia terlalu menikmati nyanyian Inara, sehingga lupa kalau ia memiliki akun tik tok yang harus di ramaikan.
Ia yakin kalau ia sempat mem-vidio kejadian tadi maka akan Fyp,
Inara menatap Anara dengan mulut terbuka,"Na gue lagi gini, Lo masih sempat-sempatnya gitu, kawan gak punya perasaan Lo emang."Inara menatap Ana dengan tatapan kecewa,
Anara memutar bola mata malas, "Eh, ngomong-ngomong ni Ra, Lo kenapa bisa gitu, gue kaget banget Lo yah,"
Pipi Inara bersemu merah, malu sekali jika ia mengatakan sebenarnya,"Kepanasan Ra," ngeles sedikit tak apa kan?
Anara menatap Ara dengan mata mendelik, ia memicingkan mata nya menatap Inara,"Gue tau Lo Ra, kalo Lo bohong, atau?--"Anara sengaja menggantung kan ucapannya, ingin melihat reaksi Inara, jika ia gelagapan maka yang ia curiga benar,
Dan benar saja pipi gadis itu bertambah merah,
Anara berteriak histeris,"TUH KAN LO BENERAN SUKA--AAAA!"Anara terlonjak kaget saat pintu ruangan UKS terbuka dengan kasar, menampakan dua pasangan paruh baya,
"SAYANG, ARA, kamu gak pa pa kan sayang?!"Mawar menuju Inara, lalu memeluk gadis itu erat,
Anderson, laki-laki itu menatap khawatir pada sang putri. Putri, masih pantas kan??
Inara hanya terdiam kaku, tak tau harus apa,
Mawar melepas pelukannya pada sang putri, "Kamu kenapa bisa pingsan sayang, kamu gak sarapan?"
Inara menoleh sekilas, ia sebenarnya sangat senang ketika sang Mommy memeluknya, baru kali ini ia merasakan pelukan kembali sang Mommy, tapi ia harus mempertahankan egonya, jika ia kembali memaafkan mereka, apa mereka bakal memperlakukan dirinya sebaik ini?atau malah kembali seperti dulu?