Memandang Lamat Mension mewah ini, tangannya sudah melayang untuk mengetok pintu,Ia kembali menarik tangannya kembali, menghembuskan nafas panjang lalu mengetok pintu itu. Ia berbalik mencoba menenangkan nafasnya yang tidak beraturan,
Tok Tok Tok
Sangat pas, saat ia berbalik pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang nampak lebih kurusan dari terakhir kali mereka bertemu.
Inara menarik sudut bibirnya, sedikit melengkung.
Gadis itu memilih mencium tangan Mawardah, untuk Salim.
Wanita yang sudah berkepala dua itu menitikkan air mata, menatap haru pada putrinya yang masih mencium Lama tangannya.
Ia mengusap rambut halus dari Inara membuat gadis itu kembali berdiri seperti semula.
"Sore Mom."
*****
Benar. Jika persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak akan bertahan lama seperti semestinya.
Entah itu dari pria maupun dari pihak wanita sendiri yang memiliki perasaan lebih.
Sangat susah untuk mengatur perasaan jika sudah mencintai. Untuk tidak cemburu saja rasanya benar-benar sesak, rasa cemburu yang di punya kadang membuat orang itu heran dan mempertanyakan, tidak bisa mengelak hanya bisa bersembunyi di balik kata 'ga papa'.
Devano memandang langit yang sudah berwarna jingga.
Pria itu tengah duduk dengan memegang gitar di atas balkon kamarnya. Menatap kepergian matahari yang semakin menghilang.
Devano menghela nafas panjang, bukannya menghilang, perasaannya dengan Inara malah semakin besar, ia takut jika membuat persahabatan mereka yang sudah terjalin lima belas tahun lamanya akan hilang karena ia.
Bukan hanya kehilangan tali kedekatan mereka, ia juga akan kehilangan Inara. Ia belum siap jika hal itu terjadi, bagaimana mungkin ia ikhlas.
Membayangkannya saja membuat terkekeh miris. Mengusap wajah dengan kasar,
"AGH!!"
Tak habis pikir dengan semuanya, ia ingin Inara.
Tepukan lembut di bahunya membuat pria itu tersentak kaget, ia bernafas lega saat mengetahui sang pelaku,
Nata tersenyum tipis, lalu duduk di samping sang putra,
Devano meletakkan gitarnya, memeluk Nata dari samping.
Wanita itu membiarkan sang anak memeluknya, mengusap lembut bahu putranya,
"Galau, sayang?"
Nata merasakan gelengan dari anaknya,"Kenapa?cerita sama mami dong, "
Devano kembali duduk seperti semula, "Ga papa, Devano cuma lagi menggalau." ucapnya.
Nata tergelak,"Kamu galau karena apa Van?"
Hembusan nafas panjang dari sang putra membuat Nata menyerngit bingung,
"Inara udah punya pacar Mi."
Alis wanita itu terangkat,"Astelo?"
Devano kaget,"Dari mana Mami tau?"
"Bukannya udah lama Inara pacaran sama Astelo."
Devano mengangguk,"Devano gak ikhlas,"
Nata diam."Mami gak bisa ngomong lagi, dari awal kamu tau kan kalau Inara memang sudah punya pacar, kenapa juga kamu malah suka."
![](https://img.wattpad.com/cover/278939847-288-k278710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't blame me (SELESAI)
Fantasy(BELUM DI REVISI!!) #BANYAK KEKURANGAN DIHARAP MAKLUM, INSYAALLAH JIKA SUDAH TAMAT AKAN DIREVISI, TERIMAKASIH. #Campur. Ceritanya gak sedih kok. #FIKSI BELAKA. #plis jangan komen! selain kasih Krisan, penyemangat dan Next. ini kisah gadis bernama I...