40.♥️🇮🇩🍒

15.2K 2.5K 228
                                        

Di atas gedung yang bertingkat tinggi, terdapat dua orang manusia tengah berhadapan,

Cuaca yang cerah tapi tidak secerah hati dari kedua manusia itu.

Saling tatap seakan menyalurkan rasa masing-masing, membiarkan angin yang berhembus kencang menerpa wajah mereka,

"Beberapa hari yang lalu, gue udah menyelidiki semuanya. Awalnya gue gak percaya sama apa yang gue lihat, Yang gue dengar, dan yang gue pikirkan,

mana ada seorang anak membunuh ayahnya sendiri, dan yang paling parahnya lagi memalsukan semua fakta dari media masa,"

Inara. Gadis itu menatap kecewa pada pria yang ada di hadapannya itu.

Tubuh tinggi dan gagahnya benar-benar nampak dengan setelan jas hitam, serta kaca mata yang bertengger rapi di hidung mancung itu.

"Apa alasan Lo sebenarnya Astelo?!"bentaknya dengan emosi yang sudah membuncah.

Pria itu diam, dengan raut wajah datar yang terpampang jelas,

"Baru kemarin gue bahagia karena masalah gue udah selesai, dan sekarang Lo dengan sengaja sembunyikan fakta kalau Ayah pergi?dan parahnya lagi, Lo yang bunuh?!"nafas gadis itu memburu.

"Lo gak tau seberapa berarti nya ayah dalam hidup gue ini?! dia yang baik sama gue Astelo, dia yang selalu ada saat gue benar-benar hancur, nasehat lembutnya buat gue tenang. Pelukannya bikin gue mikir kalau gue masih dibutuhkan di dunia yang kejam ini. Lo hilangin nyawa ayah Lo sendiri Astelo! LO UDAH GILA?!LO PEMBUNUH!! LO-PEMB--"

"IYA GUE PEMBUNUH!! GUE BUNUH AYAH GUE SENDIRI!! JADI LO---" Astelo jalan mendekat," BISA GUE LENYAPIN SAMA KAYAK DIA!! DAN SEMUA ORANG GAK BAKAL TAU KALAU GUE YANG HABISIN LO!!"bentaknya.

Deg!

'Lo?Astelo?pria itu bukan pria yang ia kenal,'

Inara terkejut, Astelo membentaknya?kapan pria itu mau membentaknya, sering ia marah dengan Astelo, tapi Astelo selalu diam, dan meminta maaf. Tapi kali ini? pria itu benar-benar membuatnya terkejut.

Inara tersenyum pedih,"Lo jahat banget sih!! Lo benar-benar gila!! gue nyesal udah cinta sama Lo! gue menyesal Astelo,"suara gadis itu melemah,

Astelo diam, lalu terkekeh,"Gak salah?? Lo atau gue yang jahat?"Astelo menatap meremehkan.

Inara mendongak, menatap Astelo dengan mata yang tajam,"Maksud Lo apa, haa!!"

Astelo Kembali terkekeh,"Lo yang buat semuanya rumit. Kehadiran Lo, membuat gue benci sama Dia, Inara. Gak sadar Lo?? terus apa bedanya Lo sama jalang itu!!"

Tubuh gadis itu bergetar,"Terus selama ini Lo pacaran sama gue karena apa Astel?!Lo jadiin gue tempat balas dendam!!?"

Astelo menganggguk santai,"Jawaban kamu benar Inara, saya menjadikan kamu tempat pelampiasan semata."

Inara menggeleng,"Lo ja--hat!!"suaranya tercekat di tenggorokan, sangat susah mengeluarkan suara.

Astelo tersenyum sini,"Semuanya berasal dari Lo, semuanya karena Lo, Inara. Jadi yang jahat, adalah Lo sendiri."

Astelo menjauh seiring dengan pengelihatannya yang memudar,

"ASTELO!!!!"

Nafas gadis itu memburu, keringat membasahi seluruh wajahnya, air mata yang menetes membuat Inara tersadar, dengan cepat ia menepis air matanya, dan menarik nafas banyak-banyak menyadarkan tubuhnya.

Nafasnya masih memburu, tapi kesadarannya sudah kembali, ia melirik ke arah Devano yang telah menyodorkan segelas air putih, dengan cepat Inara menyesapnya.

Don't blame me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang