"AAAAA!!"
Gebrakan keras di meja membuat Inara terlonjak kaget, ia menatap tajam pada sang empu yang berani terhadap dirinya, setelah melihat sang pelaku Inara menghela nafas berat,
"Kenapa si Na?"gadis itu Anara, ia kini tengah menatap Inara dengan tatapan tajam.
"Ikut gue!"Anara berjalan terlebih dahulu membuat Inara kebingungan sendiri.
"Kemana Na? bentar lagi masuk kelas,"
Anara menghela nafas panjang nya, lalu membalikkan badan menghadap Inara,"Ikut gue bodoh!!"
Kembali Inara dibuat terkejut dengan Anata, kenapa gadis itu?apa yang ia inginkan? karena tidak mau berpikir terlalu lama, dengan segera Inara berlari kecil, menyesuaikan langka Inara yang cepat.
Anara membawa Inara ke taman belakang sekolah, ia mendudukkan diri lalu kembali menatap tajam Inara yang masih berdiri.
"Lo bodoh Ra?"
Pertanyaan Anara membuat ia sedikit bingung,
"Maksud, Lo apa Na?"
Anara memutar bola mata malas, "Lo kenapa mau, Aksa ajak ketemuan di cafe! malah nangis-nangis lagi!alay tau gak!!"
Inara menatap Anara dengan senyum tipis,"Gue cuma mau dia gak ngerasain apa yang gue rasain, yaitu kecewa Ra. Bukannya gue egois kalau selalu mikirin perasaan gue sendiri?"
Anara tercengang, apa katanya egois?,"Lo gak egois bego!Lo itu bodoh, Lo gak ingat perlakuan Aksa?Lo jangan jadi cewek bodoh lagi Ra!"
Hembusan nafas berat, membuat Anara berdecak pelan,"Gue kasihan liat dia Na, kalo gue di posisi Aksa waktu kemarin pasti bakal kecewa dan sakit. Bahkan di udah nyiapin semuanya dengan matang, dia enggak segan-segan sewahin ruangan cuma buat gue. Gue kasihan Na enggak lebih."
Anara menyentil kening Inara dengan kuat membuat sang empu yang berniat ingin duduk si samping Anara tertahan,"Kalo Lo kasihan, gak mungkin nangis-nangis kayak cewek alay, gue yang ngintip aja malu rasanya."
"Gak alay Ra kalo mereka saling cinta, bukan yang kayak gue, lagian gue nangis karena ada CCTV kali aja gue viral di tik-tok ditambah lagu galau, kan bagus Na."
Anara tercengang mendengar alasan Inara,"Lo nangis karena pengen viral?"
Inara menggeleng,"Enggak juga seh, gue cuma ga mood aja, soalnya Lo gak kasih gue gue hadiah apa-apa."
"Dan btw, Lo ngintilin gue dari kapan ha!!!!!Inara menatap tajam, ia baru terfikir kok Anara tahu semuanya.
Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan,"Dari kemarin, kemarinnya Ra. Soalnya gue kepo Lo gak mau gue temenin belanjanya, gue kan takut Lo aneh-aneh."Ya, sejak ia memilih pulang karena Inara tidak mau ia temani, ia sebenarnya tidak pulang. Sejak saat itu ia kepo dengan kegiatan Inara dan mengikuti ke mana saja gadis itu.
Inara berdecak pelan,"Gak sopan lo!!"
"Hehehe seru Ra."
Inara berdiri membuat Anara ikut berdiri,"Lo marah Ra karena gue kintilin?"
Anara menatap takut pada Inara, bagaimana jika Inara marah?ia hanya ingin tahu, ia tidak ada niat jahat hiks.
"Gue mau ke atas Ra. Lo jangan ikuti gue lagi!!"
Inara berlalu pergi meninggalkan Anara yang sudah ingin menangis,"Jangan marah Ra, gak lagi deh, terakhir!!"
"Huwaaa! kalo mau marah gantiin minyak mobil gue Ra!! udah mau habis gara-gara ikutin loo!!!!"
*****
Inara terduduk lemas di atas rooftof, ia seperti akan gila, bahkan perasaan nya sendiri ia tidak tahu, ia memijit pangkal hidungnya, merasa apa yang ia lakukan rasanya salah, ia memang berniat untuk memaafkan Aksa, tapi untuk menangis seperti semalam ia masih berpikir berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't blame me (SELESAI)
Фэнтези(BELUM DI REVISI!!) #BANYAK KEKURANGAN DIHARAP MAKLUM, INSYAALLAH JIKA SUDAH TAMAT AKAN DIREVISI, TERIMAKASIH. #Campur. Ceritanya gak sedih kok. #FIKSI BELAKA. #plis jangan komen! selain kasih Krisan, penyemangat dan Next. ini kisah gadis bernama I...
