"Eugh,"ia membuka matanya perlahan, merasakan perih dimana-mana,
Hal pertama kali ia lihat adalah ruangan putih bersih.
Melihat ruangan itu ia tentu saja tahu bahwa ini rumah sakit, ditambah bau-bau khas dari ruangan ini.
Ceklek!
Ia menengok dimana pintu itu terbuka,
Ia mengernyit bingung. Siapa mereka pikirnya, wajah baru yang sama sekali belum pernah ia lihat,
Wajah itu sama sekali tidak ia kenal,
Sedangkan orang yang membuka pintu ruang rawat itu hanya menampilkan wajah datarnya,
Ia Anderson Kathleen, bersama istri---Mawarda Kathleen dan kedua Anak kembarnya---Geri Kathleen dan Gara Kathleen.
Mereka semua menatap datar dirinya, sedangkan yang di tatap bertambah bingung, ia tidak tau siapa mereka, terutama, mereka menatapnya seperti ingin membunuhnya,
"Belum mati kamu?"tanya tuan Anderson datar.
Sedangkan ia hanya memutar bola mata malas, SKSD pikirnya,
"Apaansih om. Kenal aja enggak!"ketus Inara, dengan muka sinisnya.
Sedangkan mereka semua dibuat kaget Dengan Inara, apa Inara ingin bermain?atau bagaimana?
Tuan Anderson segera memencet sebuah tombol, dan akhirnya seseorang dengan balutan jas dokternya datang,
"Wah kamu sudah sadar Nara?"tanya dokter Aldi. Menatap berbinar pada Inara.
Nara atau Ara hanya berdehem pelan, ia tidak tau siapa mereka, tiba-tiba sekelebat bayangan berputar di otaknya, membuat erangan terdengar, "AGHHH!!! S-SAKITT!!"
Keluarga nya bertambah kaget, Nara bahkan meninju kepala nya sendiri, sedangkan dokter Aldi dengan cepat menyuntikan obat penenang terhadap Inara.
Dan akhirnya Inara terkulai lemas, dengan mata yang mulai menutup.
"Dokter apa yang terjadi dengan Nara?"Mawardah, menatap bergantian pada Nara dan DR, Aldi.
"Nona Nara tidak apa-apa nyonya. Tapi saya ingin bertanya sedikit, apa nona Nara sudah lama sadarnya?"tanya DR, Aldi dengan membenahi kaca matanya.
"Lumayan Dok. Saat kami kesini gadis itu sudah sadar. Tapi dia tidak mengingat siapa saya. Atau dia hanya main-main dok?"jelas tuan Anderson.
Dokter Aldi mengangguk mengerti."Kemungkinan Nona Inara mengalami Amnesia ringan tuan."papar dokter Aldi.
Sekali lagi mereka merasa terkejut Amnesia?bukannya hal seperti itu, ada karena sebuah benturan di area kepala? . "Bagaimana mungkin dok. Ia menyayat kulitnya, bahkan kepala nya saja tidak ada goresan sama sekali."jelas tuan Anderson, memang benar, jika bagian Kepala Ara tidak ada luka sedikitpun. Lalu kenapa ia bisa lupa ingatan?
"Benturan memang tidak ada tuan, tapi jika dilihat dari ciri-cirinya ia mengalami depresi, yang mengakibatkan ingatan nya lupa sebagian. Kalian jangan terlalu khawatir, lama-lama kelamaan semuanya akan Inara ingat."Jelas dokter Aldi, sedangkan mereka semua hanya mengangguk mengerti. "Kalau begitu saya permisi tuan, nyonya." Dokter Aldi pamit, lalu berlalu pergi.
Tuan Anderson hanya berdehem. Sedangkan si kembar dan Mommy Mawar sedikit iba dengan Nara.
*****
Alam bawah sadar.
Note: aku gak tau alam bawah sadar macam mana, karena aku gak pernah pingsan ataupun mati suri. Jadi ini hasil haluan aku aja.
"Hay Inara."suara lembut itu menyapu gendang telinga Inara,
"Siapa?"tanyanya.
"Gue Inara."yah gadis itu Inara Kathleen. Tubuh yang ditempati Inara sekarang.
"Nanya."
Nara mencebik. Ia tak habis pikir dengan Inara. Ini alam bawah sadar loh, tapi Inara masih sempat-sempatnya bercanda.
"Nama kita sama aku bingung manggil kamu apa."
"Terus?"
"Ah Lo mah udah dihadapan Tuhan masih aja bercanda."
"Ya'udah Lo panggil aja gue Ara. Kalo Lo?"
"Aku Nara, setidaknya nama panggilan kita beda hehe."
"HM."mereka berdua dilanda keheningan, setelah beberapa menit Nara membuka suara takut-takut.
"Mmm, Ara!"
Ara menoleh dimana Nara tengah duduk disampingnya, "Kenapa?"
"Keluarga yang tadi itu keluarga aku."ucapnya.
"Oh."
"Aku mau kamu jadi aku dengan sikap dan sifat yang lebih baik lagi Ra."
"Maksud Lo apa?" Ara menggaruk kepala nya bingung. Jadi Nara?jadi apa?
"Mereka semua keluarga aku, dan kamu menepati tubuh aku."jelas Nara.
"Maksud Lo apa sih?"ia benar-benar tidak paham.
Nara berdecak pelan, "Ah Lo mah bodoh banget!!!"
"Hee? " Ara menatap tajam Nara yang berani mengatainya bodoh."Asal Lo tau gue yang menang juara satu ilmu fisika se Indonesia, bukan Lo oghe."
Nara di buat terkejut dengan itu,kok bisa Ara tau kalo dia juga ikut olimpiade itu, dan sayangnya ia berada di posisi ke-tiga hiks.
"Ah lu mah gak seru bawa-bawa prestasi!!"
"Gue cuma ngomong aja."papar Ara tanpa dosa.
"Yaudah-yaudah, jadi yang aku mau omongin itu cuma tentang jiwa kamu yang berpindah ke tubuh aku. Kalo tubuh kamu mah udah dikubur. "
"Transmigrasi??" Ara menatap tak percaya ke arah Nara. Ia tidak terlalu terkejut, ini yang ia inginkan sejak dulu,pikirnya, tapi ia tidak menyangka akan terjadi, ia kira semua itu hanya fiksi belaka, dan tidak akan ada di dunia nyata. Ia benar-benar berharap kehidupannya akan lebih baik lagi setelah ini, semoga saja
"Jangan halu. Halu an kamu jauh berbeda dengan kehidupan aku, semuanya latar kebalikan harapan kamu,
Dan untuk tubuh aku, aku serahin semuanya ke kamu, mau kamu cubit semuanya juga aku gak sakit awok-awok. Ya'udah itu doang, aku pergi dadahh..."
Ara masih melamun "e-eh. Wouy masa lalu Lo gimana????? Gue gak tau bego!!!"
"Pelan-pelan Lo bakal ingat!!"
"Nara!!"
"Nara!!!"
"Nar gue gak tau apa-apa!!"
"Naraaaa!!!"
"Nara! Nara gue gak tau apa-apa sama diri Lo!!"
Wkwkw apaansih gaje banget cerita ini😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't blame me (SELESAI)
Fantasy(BELUM DI REVISI!!) #BANYAK KEKURANGAN DIHARAP MAKLUM, INSYAALLAH JIKA SUDAH TAMAT AKAN DIREVISI, TERIMAKASIH. #Campur. Ceritanya gak sedih kok. #FIKSI BELAKA. #plis jangan komen! selain kasih Krisan, penyemangat dan Next. ini kisah gadis bernama I...
