42.❤️🇮🇩🍒

32.4K 3.4K 341
                                        


Terlalu banyak yang ia sia-siakan di dalam kehidupannya, termasuk Devano. Pria yang mencintainya dengan tulus, dan bisa menerimanya apa adanya,

Sedikit aneh karena Devano bukan hanya sebatas sahabat tetapi juga menjadi calon suaminya.

Mereka tidak berpacaran, hanya melakukan seperti apa sewaktu mereka belum punya hubungan, tidak ada yang berubah di antara mereka, Devano yang selalu peduli dan Inara yang menjadi bagian dari keluarga itu.

Mami dan Papi Devano awalnya tidak menyangka kalau Inara mau dengan anaknya yang jelek itu,

"Kamu kena pelet Vano Ra??"

Setiap bertemu dengan mereka, kedua orang tua Devano selalu mempertanyakan itu.

Inara hanya menjawabnya,"Inara kasihan sama Devano, dia gak laku makanya Inara yang ambil."

Setelahnya mereka akan tertawa bersama kecuali yang ternistakan.

Untuk Inara sendiri, gadis itu tetap tinggal di apartemen nya tanpa pulang ke rumah Nara.

Mungkin Anderson dan Mawardah yang sering berkunjung yang hanya diterima seadanya oleh Inara. Memaafkan bukan berarti bisa kembali seperti semula, itu lah yang Inara lakukan.

*****

"KAK GIO!!"

Algio berbalik, menemukan Inara dan Devano yang berjalan ke arahnya.

"Kak Gio, kakak bakal pergi?nyusul kak Gara dan Geri?"tanya Inara yang sudah berhadapan dengan Algio.

Pria itu menganggguk, tersenyum tipis pada Devano yang ada di belakang tubuh Inara.

Inara tidak bisa membendung air matanya, ia sedih ketika Algio pergi, entah perasaan apa, yang jelas ia merasa sesak saat Algio pergi.

Algio memeluk Inara erat, membuat tangisan Inara tumpah.

"Jangan nangis Ra..."

Inara terkekeh mengusap air matanya yang mengalir,"Bukan nangis kak, ingus itu gue kan lagi pilek."alasan Inara.

Algio terkekeh melepaskan pelukannya pada tubuh Inara. "Bisa aja."

Tatapan Algio tertuju pada Devano, pria itu mendekat, tos ala pria,"Terimakasih berkat Lo gue bisa masuk ke Devra."

Devano menganggguk,"Kalo Lo udah balik, kunjungi kita, kita bakal siap nyambut Lo Kembali."ujar Devano.

Algio menganggguk,"Thanks Bro."

Ia kembali berbalik, menemukan Inara yang berkaca-kaca sesaat ia berbalik Inara sudah mengusap air matanya.

Algio menatap Devano.

"Jaga Inara. Banyak yang bakal rebutin dia kalo kalian putus,"ucap Algio.

"Termasuk gue."lanjutnya.

Devano terkekeh,"Gak mungkin gue sakitin dia, udah jadi belahan hidup gue itu."ucapnya dengan melirik Inara yang tengah mengupil.

Algio menepuk bahu Devano lalu berjalan ke arah Inara,

"Jaga diri baik-baik Ra. Kalau mau nikah, undang gue, jangan lupa sama mantan kesayangan."gurau Algio.

Sedangkan Inara terkekeh kecil,"Gak bakal ngundang mantan kak, soalnya takut gagal Move on."ungkap Inara.

Algio terkekeh, mengacak rambut Inara.

Terjadi keheningan beberapa saat, sebelum akhirnya suara keras yang mengatakan kalau pesawat yang akan di mengantarkan Algio akan berangkat dalam beberapa menit lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't blame me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang