32.🍒🇮🇩♥️

17.5K 3.1K 362
                                        


Hay beb. Makasih atas vote kalian yah.

















"Abang Gala, Nala mau sama Abang Geli aja, gak mau sama Abang!"rajuk gadis kecil yang masih berumur 4 tahun kenapa kakaknya yang hanya berjarak satu tahun.

Sedangkan kakaknya itu hanya diam, tidak ada niatan apapun untuk mengikuti kemauan sang adik,

"Abang dengel gak! Nala mau sama Abang Geli!!"

"Diem Nala, Abang Geli masih sama Caca, jangan di ganggu."

"Tapi Nala mau sama Abang Geli, Caca kan ada mamanya, kenapa harus sama Abang Geli, Nala gak suka, nanti kalau Caca ambil bang Geli dali Nala gimana?Abang Geli gak sayang lagi sama Nala!"

Tempat yang berseberangan dengan kembarannya membuat Gara tidak berani menyebrang, paman--ayah dari sepupunya-Caca sejak tadi belum Kembali, jadi mereka berdua harus menunggu ayah dari sepupunya itu.

"Abang!!ayo jenguk Abang Geli!! Nala gak mau dia di ambil Caca, Abang!!"

Gara yang waktu itu masih berumur lima tahun hanya diam, tidak tahu harus apa, yang ia tahu hanya menunggu pamannya kembali.

Inara kecil yang sudah tidak sabar dengan cepat berlari tidak tahu kalau ada mobil di seberang sana yang tengah kehilangan kendali.

Gara yang melihatnya, dengan cepat berteriak,"Nala awas ada mobil!!!!"

Inara yang waktu itu tidak tahu apa-apa hanya terdiam di tengah jalan terkejut dengan panggilan sang Abang. Andika--ayah Caca yang waktu itu baru kembali dengan cepat mendorong keponakannya agar tidak tertabrak,

Kerumunan yang membuat Geri dan Caca ke sana untuk melihat, Caca yang waktu itu masih berumur empat tahun sama dengan Nara menangis histeris saat melihat ayahnya tengah terbaring dengan darah yang melumurinya.

Sedangkan Inara yang tidak tahu apa-apa ikut menangis karena darah yang begitu banyak di tubuh pamannya.---Miranda yang baru kembali dari toilet langsung ikut mengerumuni orang-orang di sana, ia terkejut saat menemukan sang suami yang tergeletak tak bernyawa dengan darah yang tidak berhenti mengalir.

Miranda terkena serangan jantung membuat wanita itu meninggal di tempat sama seperti sang suami.

Sejak saat itu Caca menjadi kesayangan dari Mawardah dan Anderson karena rasa bersalah mereka yang sangat besar, membuat gadis yang tidak memiliki kesalahan itu harus menderita karena sang putri.

Sejak kejadian itu mereka selau ingin Caca tidak kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, dengan menjadikan mereka sebagi pengganti nya, tapi mereka lupa kalau mereka memiliki anak gadis yang harus juga mereka perhatikan.

Setelah kejadian itu. Keluarganya memang sudah tidak peduli lagi terhadap Inara. Apalagi gara-gara Inara, Caca harus pergi. Inara bukan Korban, tapi pembunuh sebenarnya. Hingga mereka sadar kalau ini sudah takdir tuhan, mereka tidak bisa menyalahkan Inara akan semua ini, semua itu murni kecelakaan walaupun butuh beberapa tahun untuk mereka bisa memaafkan Inara. Dan sadar akan semuanya.

"Inara!!"Gara terbangun dengan keringat dingin di dahinya, air matanya kembali menitik, ketika mengingat sepupunya itu sudah menderita sejak kecil, seandainya saja ia bisa menjaga Inara, ia mungkin tidak akan hantui dengan mimpi yang selalu ia dapatkan setiap malam. Rasa bersalah yang ia punya selalu ingin membuat Inara menderita agar gadis itu tahu bagaimana menderitanya Caca selama ini, gara-gara Inara.

Don't blame me (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang