Follow akun aku yah.
Anjing! Aku malu promosi 😂tapi gapapa. Follow yah😂
Bandara yang tidak terlalu padat membuat Inara merasa bersyukur, ia bisa leluasa mencari kedua kakak kembarnya itu,
Ia mencari ke beberapa tempat tapi ia belum menemukan kedua pria itu.
Ia berdecak kesal, mungkin memang ia belum bisa memaafkan Gara tapi ia juga tidak mau membuat pria itu selalu merasa bersalah terhadap dirinya.
Pria itu sudah menderita, ia tidak mau Gara terlalu tertekan dengan masalah yang ada.
"GARA!!!"
Teriakan kencang dari arah belakangnya membuat kedua pria yang sudah siap untuk berangkat terhenti.
Kedua pria itu menoleh, mendapatkan Inara yang tengah diam dengan senyum tipis,
Gara berjalan mendekat tidak memperdulikan Geri yang tengah menahannya,
Geri berdecak kesal, sepuluh menit lagi pesawat tujuan mereka lepas landas.
Gara tetap berjalan dengan tatapan lurus ke arah Inara.
Inara ikut berjalan,
Bruk
Pelukan erat Gara membuat Inara terdiam kaku. Ia hanya tersenyum tipis mencoba menghilangkan rasa sesak di dadanya saat melihat Gara.
Ia memejamkan matanya, mencoba menikmati pelukan yang di berikan Gara walaupun tidak ada rasa apa-apa yang bisa ia rasakan. Pelukan yang Gara berikan kepadanya hanya pelukan biasa, ia tidak merasa nyaman dengan pelukan dari Gara. Ini benar-benar membuat ia tidak bisa berkutik.
Inara melepaskan pelukan pada Gara, membuat pria itu tersenyum tipis,
Inara gelagapan, ia mencoba menghilangkan rasa gugupnya, ia menghela nafas kasar, menatap dalam mata pada mata indah milik Gara, ia tersenyum tipis,"Gue tunggu Lo pulang Gar."
Senyuman Gara semakin lebar, "Lo udah maafin gue Ra?"
Inara menggeleng, membuat senyuman pria itu pudar,"Gue belum bisa maafin Lo. Gue cuma gak mau Lo selalu merasa bersalah sama gue."
Gara mengangguk memundurkan langkahnya agar sedikit menjauh dengan Inara,"Ga papa. Gue boleh berharap setelah gue pulang Lo mau maafin gue?"
Inara menatap sendu mata Gara, ia hanya gadis dengan luka, memaafkan seseorang begitu sulit rasanya, tapi ia juga tidak boleh terlalu membenci semuanya, ia melirik ke arah Geri yang hanya diam di tempatnya semula, tanpa bergeser sedikit pun."Kita lihat setelah Lo dan Geri kembali. Jawabannya ada di sana."
Geri yang sejak tadi diam, menundukkan kepalanya, menyembunyikan senyum tipis di bibirnya.
Gara menganggguk, ia menoleh ke arah kembarannya, mendapatkan anggukan dari Geri, kembali ia menatap Inara.
"Gue bakal balik dan nunggu kabar baik dari Lo Dek."
Deg
"Gue usahakan."rasanya benar-benar aneh ketika Gara memanggil dengan sebutan 'Adik'.
"Gue pergi. Jaga diri Lo baik-baik, cepat sembuh, tetapin hati Lo buat seseorang, cinta dan sayang beda Ra, Lo harus bisa bedainnya."
Inara terkekeh, lalu mengangguk,"Makasih."
Geri tersenyum, lalu berlari kecil karena pesawat yang akan di tumpangi nya sudah akan lepas landas.
Inara menatap punggung Gara dan Geri, yang menghilang, "Gue bakal coba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't blame me (SELESAI)
Fantasía(BELUM DI REVISI!!) #BANYAK KEKURANGAN DIHARAP MAKLUM, INSYAALLAH JIKA SUDAH TAMAT AKAN DIREVISI, TERIMAKASIH. #Campur. Ceritanya gak sedih kok. #FIKSI BELAKA. #plis jangan komen! selain kasih Krisan, penyemangat dan Next. ini kisah gadis bernama I...
