1

44.9K 1.7K 42
                                    

"OYYY GADIS"

Aku menoleh kebelakang dan melihat Kei sahabatku yang berlari kearahku namun dia mendadak berhenti lalu berjoget sambil bernyanyi tidak jelas "kau masih gadis atau sudah janda....baik katakan saja jangan malu"

Mulai deh gilanya si Kei

Aku sontak berjalan meninggalkan nya tanpa memperdulikan dia yang terus berjoget tidak jelas bahkan banyak mahasiswa mahasiswi lain melihat kearah kami

Kei bukan temenku, aku gak punya teman sepertinya, abaikan saja...abaikan, anggab saja setan

Kurasakan rangkulan di pundakku dan kulihat Kei tersenyum manis menunjukan lesung pipinya "siang gadisku"

Aku menghela nafas kasar dan melepaskan rangkulannya "jangan mulai deh Kei, nanti fansmu malah ngamuk ke aku"

Kei malah cengengesan gak jelas dan pandangan ku beralih ke sekeliling ku saat aku baru saja duduk di kantin fakultas ku "Yuna sama Frida kemana?"

"Mungkin masih ada kelas",sahut Kei dan aku hanya mengangguk-angguk mengerti

Oh ya, perkenalkan...namaku Gadis Ileana, panggil saja Gadis, umurku baru 20 tahun, aku adalah mahasiswi fakultas teknik kimia di universitas ternama di Jakarta

Aku punya keluarga yang lengkap dan bahagia, papa yang selalu mendukung ku, mama yang selalu menyayangiku dan abang yang selalu perhatian padaku

Hidup kami tidak tergolong kaya namun juga tidak tergolong miskin, standar dan serba kecukupan

Papaku adalah seorang koki terkenal, dan papa juga memiliki beberapa cabang rumah makan di seluruh Indonesia, kalau mama? Mama adalah ibu rumah tangga yang baik untukku dan abang

Abangku itu namanya Rai Arav, panggilannya abang Rai, dia itu kerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, hobinya itu satu.....pacaran

Abang selalu mengutamakan pacarnya, baginya pacarnya itu adalah nomer 1 bahkan dia bolos kerja demi menemani pacarnya ke Perancis, maklum sih...aku denger-denger dari mama kalau pacar bang Rai itu desainer terkenal

Di kampus aku punya 3 sahabat yang selalu bersama dari kami SMP, sahabat perempuanku yaitu Yuna dan Frida sedangkan yang laki-laki itu Kei

Yuna dan Frida masuk fakultas management sedangkan Kei....dia masuk fakultas teknik sipil

Kami tergolong sahabat yang sangat dekat, kemanapun kami akan pergi, kami akan selalu bersama, dari naik gunung, pergi liburan, wisata bahkan kekuburan pun kami akan selalu bersama

"Gak minum?",tanya Kei tiba-tiba

Aku menggeleng saat kulihat Kei meminum es tehnya, entah dari kapan dia membeli es teh itu karena Kei itu seperti setan, tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul tidak terduga kayak jalangkung

"Nanti malam jadi kan?"

Dahiku mengernyit bingung "jadi kemana?"

Kei menghela nafas panjang sedangkan aku tersenyum lebar tanpa dosa, karena aku memang beneran lupa nanti malam mau kemana

"Billiar"

Aku sontak menepuk jidatku "astaga aku lupa Kei, untung aja kamu ngingetin"

"Inget Dis, kamu itu masih muda, jangan kebanyakan makan micin biar gak pelupa dan gak goblok"

Ckkkk sialan

Aku tiba-tiba menatap Kei karena aku keinget sesuatu "Kei..."

Kei menelan kunyahan pisang gorengnya sambil menatapku "apaan Dis?"

"Aku pengen ngomong sesuatu nih"

Kei sontak pasang badan dan menghentikan mengunyahnya "ngomong apa Dis"

Aku menggeleng ragu "gak jadi deh"

Dahi Kei mengernyit bingung "ckk ayolah ngomong, kamu kenapa? Mau nyatain cinta ke aku?"

Astaga ini bocah....

Aku menggeleng cepat "enggak, hutangmu kemarin belum kamu bayar Kei"

Wajah Kei mendadak berubah masam lalu dia mengeluarkan uang seratus ribuan dari saku kemejanya dan diberikan kearahku "nih hutangku, kembaliannya ambil aja"

Aku tersenyum manis dan sontak mencubit kedua pipi Kei dengan gemas "thank you Keii"

Gini nih enaknya kalau Kei hutang ke aku, selalu di bayar lebih, dia itu gak pernah punya uang recehan, uang dia merah semua, bayangin aja dia kemarin beli cilok 10 ribu hutang ke aku, dan sekarang dia bayar hutangnya ke aku 100 ribu, untung kan aku?

"Duh sorry terlambat, pak Bagas mendadak nambah matkul"

Aku menoleh kearah Frida yang duduk disampingku sedangkan Yuna sedang meminum es teh manisnya Kei lalu ikut duduk disampingnya Kei

"Oh si pak botak?",tanya Kei

"Husshhh botak kayak gitu tuh dosen disini tau",bela Yuna

Kei menghela nafas pelan "iyain deh"

Dahiku mengernyit melihat wajah cengengesan Kei "aku ada tebakan nih, kalau ada yang bener, langsung aku tranfer 1 juta"

Dih holkay mah bebas ya

Yuna dan Frida sontak menatap Kei serius sedangkan aku juga ikut natap Kei, lumayan kan 1 juta buat beli bensin mobil

"Bulet, panjang, item, di tangah paha, apa hayo?", tanya Kei lalu tersenyum lebar

Ah anjir, omesh banget sih

Yuna sontak menjitak kepala Kei dengan sangat keras "makan tuh otak bokep"

"Bener, lagian otakmu selalu di penuhi bokep jadi ya gitu, omesnya minta ampun",tambah Frida

Aku mengangguk setuju "makanya sana cepet kawin biar kamu gak gila gara-gara kelamaan nahanny"

Kei mengelus-elus kepalanya dan menatap Yuna tidak terima kemudian menatap kami "lagian yang omesh siapa sih? Kalian aja yang pikiran nya kotor"

"Terus jawabannya apa coba?",tanyaku sewot

"Tiang listrik di panjat orang"

Setan

"Bangsatt",kesal Frida

"Anjing",tambah Yuna

Kei menunjuk-nunjuk kearah kami sambil tersenyum lebar "ciee omes, cieee siap kawin, ciee yang pengen di masukin"

"Keiiiii......",kesall Yuna lalu dia bersiap mencubit lengan Kei namun Kei sigap berdiri kemudian lari di kejar Yuna bahkan mereka menjadi tontonan mahasiswa mahasiswi disini sedangkan aku dan Frida saling pandang satu sama lain

"Mereka temen kita?",tanya Frida tiba-tiba

Aku mengangkat kedua bahuku "gak tau, aku gak kenal mereka tuh"

"Gadis..."

"Hum?"

"Kamu gak pengen punya pacar? Secara kan aku, Yuna dan Kei udah punya pacar nih, tinggal kamu doang yang belum punya pacar, kamu sebenarnya cari yang kayak gimana sih Dis? Anak sipil kamu tolak, anak kedokteran kamu tolak, anak industri kamu tolak, anak pertanian kamu tolak bahkan anak monyet juga kamu tolak"

Aku menggeleng pelan dan tersenyum tipis "aku nyari yang nerima aku apa adanya kok Da"

Alis Frida bertaut bingung "kenapa gak nyari yang ganteng dan tajir aja sih, kayak anak teknik pertambangan kemarin yang nembak kamu itu, aku denger-denger sih bokapnya punya pertambangan emas"

Aku menggeleng pelan "ckkk gak mungkin lah cowok itu serius sama aku Da, soalnya biasanya mereka bakalan serius sama yang sekelas Raisa dan Sandra Dewi"

Frida tersenyum miris "ckkk hidup kamu memang miris Dis"

Iya....miris namun kehidupan ku sudah penuh oleh sayang dan cinta dari keluarga, jadi untuk apa aku mencari cinta dari seorang laki-laki? Karena bagiku semua itu hanya buang tenaga dan waktu bahkan karir

Tapi ada kok orang yang kurang belaian dan kurang kasih sayang, contohnya nih... kakakku, king of bucin hahahaha

Voted?
Komen?

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang