31

10.6K 1.1K 68
                                    

"Ciee cemburu sama kakak sepupu aku, ciee yang udah mulai cinta sama aku...."

Bibirku sontak mengerucut saat jari telunjuk Blair menoel-noel daguku dari naik mobil sampai sekarang didalam mobilpun Blair masih tersenyum-senyum gak jelas, kenapa dia seneng banget kalau aku cemburu sih?

Sialan...kenapa waktu itu aku gak tanya mommy soal bule itu?

Sekarang aku gak tau harus kutaruh mana wajahku saat Blair menunjukan foto keluarga besarnya dan menunjukan bule yang berdansa dengannya tadi malam ternyata adalah anak dari kakak daddynya

Kurasakan elusan lembut di pipi bekas tamparan nya "masih sakit hum? Im sorry babe, aku tadi cemburu banget, aku benar-benar minta maaf"

Aku menghela nafas pelan dan mengangguk lalu menatapnya lekat "mulai sekarang jangan nuduh-nuduh aku lagi"

Blair mengecup pipiku singkat dan tersenyum manis kearahku "tentu babe, maaf ya..."

"Humm"

Kurasakan tangan Blair menggenggam tanganku dengan erat dan dia menyandarkan kepalanya di bahuku lalu dengan lembut mengecup punggung tanganku yang sejujurnya aku malu karena kami sekarang disaksikan oleh sopir Blair yang sedang fokus menyetir

"Kamu tau kan kalau aku tuh cinta banget sama kamu?"

Aku mengangguk pelan "aku tau Blair, tapi please...percaya padaku dan hilangin rasa kecurigaan kamu itu buat aku, aku tuh gak pernah sekalipun selingkuh dari kamu"

"Aku sudah mencoba percaya babe, tapi entahlah...rasa cemburu aku tuh lebih besar dari rasa percaya aku, aku baru punya pacar ya sama kamu dan itupun kita langsung nikah bukan? Karena aku gak mau kamu di ambil orang"

Astaga Blair...siapa coba yang mau ngambil aku? Aku aja gak sekaya kamu

"I know, dan kamu juga jangan dekat-dekat sama orang lain apalagi kontak fisik, mengerti?",ucapku tegas

Blair tersenyum manis dan mengangguk lalu mengecup punggung tanganku lagi "tentu babe"

Kalau di pikir-pikir kenapa ratu bully kampusku bisa menjadi lemah lembut seperti ini? Padahal dulu Blair itu kejem banget, walaupun tadi dia emang nampar aku sih, ya mungkin sifatnya yang dulu mendadak muncul kembali tapi ya tetep aja sakit kalau di tampar secara tiba-tiba begini

Kami segera turun dari mobil saat kami sudah sampai di rumah Blair dan mommy langsung menghampiri ku dengan tatapan khawatir nya "kamu semalam kemana babe? Blair nyariin kamu lho semalaman"

"Dia pulang kerumah mom, cemburu sama aku karena tadi malam aku dansa sama Steve",sahut Blair lalu tersenyum mengejek kearahku

Kulihat mommy mengulum senyumnya dan memegang pipiku dengan lembut "astaga sayang,jadi kamu cemburu sama Steve? Tapi tunggu...kenapa pipi kiri kamu merah sekali? Kamu habis di tampar siapa?"

Mommy sontak menoleh kearah Blair sambil melotot sedangkan Blair hanya tersenyum lebar lalu mommy dengan santai menarik telinga Blair dan membawanya masuk kedalam rumah "ahhh sakit mom, telingaku sakit"

"Biarin, lagian siapa suruh kamu nampar istri kamu? Emangnya mommy ngajarin kamu kasar kayak begini?"

Blair menggeleng cepat "gak mom, Blair cuma kelepasan tadi soalnya Blair kesel karena Gadis gak angkat telfon Blair"

"Namanya juga lagi cemburu, ya jelas Gadis gak mau angkat lah, lagian kamu juga semalam cuekin istri kamu dan ninggalin istri kamu sendirian, makanya kamu tuh harus peka sama istri kamu",sahut mommy lalu melepaskan tangannya dari telinga Blair

Blair sontak mengusap-usap telinga kirinya yang memerah "iya momm, gak bakalan aku ulangi lagi kok"

"Ya udah kalian makan pagi dulu, terus istirahat ya",pinta mommy dan aku mengangguk sambil tersenyum manis

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang