32

10.2K 1.1K 47
                                    

"Kak....."

"Sudahlah sayang, apa kakak salah kalau kakak ingin berduaan saja sama kamu?"

Deg

Kak Arsya bilang apa? Ingin berduaan sama aku? Aku gak salah denger kan? Kupingku gak bermasalah kan?

"Aku ke toilet dulu"

Aku segera pergi meninggalkan kak Arsya untuk mencari toilet, saat aku sudah sampai di bilik toilet dan mengunci nya, aku duduk diatas toilet duduk sambil menjambak ringan rambut panjang ku dengan frustasi

Tadi aku gak salah denger kan? Kak Arsya ingin berduaan denganku? Tapi kenapa kak Arsya pengen berduaan sama aku? Terus kenapa kak Arsya malah disini? Ellen dan abang kemana?

Aku menggeleng cepat saat bayangan ancaman tante Bella tiba-tiba muncul di pikiran ku

Gak boleh Dis, kamu sudah menikah, kalau kamu berduaan sama kak Arsya nanti bisa bahaya , kamu bisa tergoda dengan kak Arsya dan mungkin bisa terjadi hal-hal di luar kendalimu, jadi kamu gak boleh berduaan sama kak Arsya apapun yang terjadi, bahaya

Kubuka bilik toilet dengan pelan dan ...

Brukk

Tubuhku terdorong kebelakang lagi dan masuk kedalam bilik toilet lalu kulihat kak Arsya mengunci bilik toilet

"Kakak ngapain?"

"Ssttt"

Bibirku sontak bungkam sedangkan kak Arsya kini sedang mengikat rambut panjangnya setelah itu ia tersenyum manis kearahku

Badanku linglung kebelakang saat kak Arsya semakin berjalan kearahku dan membuatku kembali duduk diatas toilet duduk "kakak mau ap..."

Deg

Tiba-tiba kak Arsya duduk di atas pahaku dan merangkul tengkukku, wajahnya semakin mendekat kearahku, dahi kami saling menempel satu sama lain, kulihat kak Arsya mengulum senyum manisnya "sejak kapan kamu mencintai kakak hum?"

Kualihkan pandanganku dari kedua matanya dan tubuhku semakin menegang saat dada kak Arsya menempel di dadaku "itu dulu kak, sekarang perasaan itu sudah hilang, dan tolong turun dari pahaku kak, aku...."

"Ssttt Gadis...kamu lupa dengan apa yang kita lakukan saat kita di apartemen kakak dulu? Atau kamu lupa saat kamu menghisap asi kakak?"

"Itu..."

"Diam sayang, bibir ini tidak boleh bicara karena kakak ingin bicara denganmu dengan bahasa tubuh"

Kurasakan hidung kak Arsya menempel di hidungku dan bulu kudukku meremang saat bibir kak Arsya mengecup bibirku dengan lembut

Aku sontak mendorong kak Arsya yang membuat kecupan bibir kak Arsya di bibirku terlepas "kak, ini salah..."

Kak Arsya menggeleng pelan "gak ada yang salah sayang, apa kakak gak boleh menyentuhmu juga? Kamu saja dulu menyentuh kakak, kenapa sekarang saat kakak ingin menyentuhmu tapi kamu menolak akan sentuhan kakak?"

"Aku sudah menikah kak, kakak jangan gila, kakak itu istri sah abang"

Kak Arsya tersenyum tipis "kenapa? Memangnya kenapa kalau aku istri sah kakak kamu? Apa aku tidak boleh berselingkuh juga? Abang kamu saja sering berselingkuh di belakang ku, bahkan dia selalu memuji-muji Blair didepanku"

Ah jadi kak Arsya seperti ini karena abang selalu memuji Blair dan kak Arsya ingin membalas kelakuan abang dulu lewat aku karena aku istrinya Blair? No...ini tidak boleh terjadi

Dengan kuat aku mendorong kak Arsya dan aku langsung berdiri tegak "maaf kak, aku bukan abang yang mudah tergoda untuk selingkuh jadi kakak cari yang lain saja"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang