38

11.7K 1.1K 90
                                    

"Pagi sayang, bangun dong ... udah pagi lho"

Cup

Kedua mataku mengerjap pelan saat kurasakan kecupan lembut di bibirku, kulihat Blair tersenyum manis kearahku "bangun yuk"

Kueratkan selimut ku kembali karena udara dingin menusuk kulit tubuhku yang telanjang "5 menit"

"Babe, udah jam 9 lebih lho"

Pandangan ku beralih kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 09:20, aku menghela nafas pelan lalu memejamkan kedua mataku lagi "aku capek banget sumpah, kamu lupa kalau kamu terus memperkosaku sampai pagi? Ituku juga masih sakit banget tauk"

Kudengar Blair terkekeh pelan lalu kurasakan usapan lembut di pipiku "ya udah kamu tidur lagi aja, aku harus kerja soalnya ada meeting nanti sore"

"Hummm"

Sebuah kecupan lembut mendarat di dahiku cukup lama "aku pergi dulu babe, nanti sore pulang ke rumah aku ya"

Kepalaku mengangguk seadanya dan kudengar suara pintu kamarku terbuka lalu menutup

Semalam Blair benar-benar kesetanan, dia menyuruhku menungging, tidur menyamping dan bergerak di atasnya, mengangkang, pokoknya yang jelas walaupun emang nikmat tapi itu ku masih sakit dan perih banget gara-gara dildo yang di pakai Blair, intinya semua ini salah dildo itu, lain kali aku akan memakai dildo yang bergerigi untuk membuatnya merasakan apa yang aku rasakan saat ini, awas aja kamu Blair

Tok tok tok

Cklekk

"Apalagi sih? Aku mau tidur"

"Sorry, aku cuma disuruh mama buat bawain bubur untuk kamu, katanya kamu sakit"

Deg

Suara ini....kak Arsya?

Aku sontak membuka mataku dan melihat kak Arsya meletakan nampan di atas meja belajarku, kulihat dia melirikku sekilas sedangkan aku memilih mengencangkan pegangan di selimut ku untuk menutupi tubuh telanjangku

"Thanks kak", ucapku pelan dan kak Arsya hanya mengangguk lalu dia pergi meninggalkan kamar ku

Hufttt kenapa harus ada kak Arsya segala sih pagi ini? Pagiku jadi bad banget , mending berendam aja deh, aku dah ga mood tidur lagi

Kubungkus tubuhku dengan selimut lalu berjalan kearah kamar mandi dengan langkah pelan karena kurasakan ituku juga masih sakit dan perih

Setelah berendam dan mandi, kupakai tangtop berwarna hitam dan celana hotpants pendek lalu segera kubereskan sprei tempat tidurku untuk kucuci agar bekas darah perawan ku itu hilang

Setelah mencuci sprei, aku duduk memakan buburku dengan lahap, kupandangi sebuah kertas yang berada di bawah mangkok buburku, kuambil kertas itu dan dahiku mengernyit saat membaca tulisan di kertas itu

'Temui aku di paviliun belakang - Arsya'

Ngapain kak Arsya ngajak aku bertemu di paviliun belakang? Mau panas-panasin aku lagi dengan bercinta sama abang di kamar paviliun belakang? Bangke emang dia

Dia pikir dia doang yang bisa? Aku juga bisa kalau cuma masalah sex, malahan abang bakalan kalah sama aku kalau urusan puas memuaskan, abang gak ada apa-apanya sama keagresifan aku saat di ranjang

Kertas itu segera kumasukkan kekantong dan kubawa mangkok plus nampan itu keluar menuju dapur lalu segera kucuci mangkok buburku

"Lho kamu udah bangun?"

Aku menoleh kebelakang dan kulihat mama sudah memakai pakaian nya yang tidak seperti biasanya, soalnya mama saat ini terlihat rapi banget "mama mau kemana?"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang