7

15.7K 1.5K 50
                                    

Ting tong

Aku tersenyum tipis melihat kak Arsya yang baru saja membukakan pintu apartemen nya untukku "lama banget sih Gadis, aku nungguin lho dari tadi"

Jelas lama lah, aku kan perlu ganti baju dengan pakaian yang sopan plus rapi, dan menyiapkan diriku dengan baik, aku gak mau kak Arsya tau kalau aku habis dari club, bisa terancam nyawaku kalau kak Arsya sampai ngadu ke mama papaku

Aku menunjukan satu plastik supermarket di tangan kananku "maaf kak, sekalian belanja di supermarket"

"Padahal aku punya semua bahannya, tapi ya udah gak papa, yuk masuk"

Aku masuk kedalam apartemen kak Arsya yang tergolong mewah ini, bahkan apartemen milik kak Arsya ini ukurannya sama dengan rumah, kira-kira berapa ya uang yang di keluarkan kak Arsya untuk membeli apartemen mewah ini

Kak Arsya membawaku ke dapur dan aku meletakkan belanjaanku di atas pantry, kulihat kak Arsya duduk di depan pantry dan menatapku lekat "gih buat martabak nya"

Buat martabak? Aku aja gak tau resepnya apa, aku tadi belanja aja ngasal, gimana mau masak martabak coba?

"Caranya gimana kak?"

Dahi kak Arsya mengernyitkan lalu tersenyum tipis "ah iya aku lupa, anak mama kan jelas gak bisa masak"

Dih ngejek, abang juga anak mama tuh, malahan dia gak pernah nyentuh kompor, kalau aku mah mending ya masih bisa nyentuh kompor buat masak mie instan

Kak Arsya berdiri dan memakai celemek, aku hanya diam dan terpesona melihat kak Arsya mengikat rambut panjangnya lalu mengobrak-abrik plastik belanjaan ku "sejak kapan martabak manis pakai daun bawang dan ayam?"

Aku tersenyum lebar "emang gak pakai daun bawang sama ayam?"

Kak Arsya menggeleng pelan "ya enggak lah sayang"

Deg

Kak Arsya membuka rak dapurnya "kalau pakai ayam dan daun bawang itu namanya martabak asin, lagian kamu belanjanya gak nyambung semua, masak daun bawang, ayam, cabai rawin, bawang, sama tahu"

Kugaruk tengkukku yang tidak gatal "ya maaf deh kak"

Kak Arsya tersenyum manis kearahku "di maafin kok, kamu kan anak manja, gih sini kakak ajarin buat"

"Ah i-ya kak"

Aku mendekat kearah kak Arsya yang sedang mempersiapkan bahan-bahannya

"Telur dan gula dikocok lepas, setelah itu campurkan semua bahan adonan tadi kecuali untuk soda kue belum boleh dicampur pada tahap ini, aduk adonan hingga bahan rata tercampur ya"

Aku menatap wajah kak Arsya yang nampak serius mengocok telur dan gula, kalau kak Arsya masak begini tuh kecantikannya makin tambah

"Perhatikan adonan jangan sampai terlalu encer ataupun kental, nah kalau udah kalis begini kemudian di tutup dan didiamkan selama 1 jam"

Aku mengangguk-angguk saat kak Arsya menutup adonan dengan plastik wrap

"Kak"

Kak Arsya menoleh kearahku dan tersenyum manis "hum?"

Kugigit bibir bawahku pelan "kakak cinta banget ya sama abang?"

"Kenapa tanya gitu?"

Aku menghela nafas pelan "ya karena kakak masih mau nikah sama abang, padahal abang udah kabur dan gak mau tanggung jawab"

Dahi kak Arsya mengernyit "kakak kan nikahnya sama kamu"

"Bukan ih, kakak tuh nikahnya sama abang dan aku cuma perantara nya aja"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang