3

17K 1.7K 37
                                    

"Nahhhh pengantin nya sudah datang ..."

Suara tante Tuti membuatku menoleh kearah ruangan tadi dan ....

Deg

Ya Tuhan....apa aku sudah mati? Kenapa aku melihat bidadari disini? Tuhan menggunakan bahan apa sampai ciptaan nya benar-benar sangat sempurna seperti ini

Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya, anggab aja aku alay....tapi pacar abang seperti bidadari yang turun dari langit, pantes aja abang bucinnya minta ampun

"Ya ampun sayang....kamu cantik banget",puji mama sambil menyentuh pipi kak Arsya sedangkan kak Arsya yang sedang di puji itu tersenyum manis

Dahiku mengernyit melihat tatapan mama berubah menjadi sendu "Arsya...maafin mama ya, mama gak bisa mendidik Rai, mama bener-bener gagal jadi seorang mama"

"Maaf Arsya...maafin mama"

Aku terdiam melihat kak Arsya memeluk mama "udah ma...Arsya udah ikhlasin Rai, lagian kan Arsya juga akan menikah dengan adiknya Rai walaupun harus membohongi publik"

Ikhlasin? Jadi kak Arsya menganggab kak Rai udah mati? Gila....kak Rai kan masih hidup walaupun aku kecewa sama kak Rai karena kak Rai gak mempertanggungjawabkan perbuatannya

Mama tersenyum lalu menoleh kearahku yang hanya berdiri kaku "Gadis...kemari"

Aku mengangguk dan menghampiri mereka, mama merangkul pinggangku lembut "ini putri mama sekaligus adiknya Rai, namanya Gadis....kalian belum kenal kan?"

Kak Arsya tersenyum tipis dan menatapku dengan lekat "gimana bisa kenal kalau putri mama ini sibuk terus"

Padahal kan yang sibuk dia sendiri, kenapa nuduh aku? Bahkan kak Rai sampai bolak-balik ke luar negeri demi dia

Kak Arsya mengulurkan tangannya dan tersenyum manis menunjukan lesung pipinya "aku Arsyana Danurdara...mohon bantuannya ya Gadis untuk kedepannya"

Sumpah....aku pengen bungkus kak Arsya untuk kubawa pulang, ku kunci di kamar dan gak bakalan aku bolehin keluar kamar karena takutnya dia akan di rebut orang

Duh ngomong apa sih aku? Apa karena aku gak pernah pacaran jadi pikiranku jadi eror begini, sadar Gadis....kalian sama-sama perempuan

Deg

Jantungku berdegup kencang saat tanganku dan tangan kak Arsya bersentuhan satu sama lain

"Nama saya Gadis kak Ar-sya",sahutku gugup

Kak Arsya menarik tangannya kembali dan terkekeh pelan "hahaha astaga Gadis...benar ya kata kakakmu kalau kamu itu menggemaskan, eh tapi kok kamu beneran mirip Rai ya kalau kayak gini,foto kamu yang ditunjukin Rai ke aku itu girly dan manis banget"

Mama menyentuh pundakku pelan saat aku tersenyum kaku kearah kak Arsya "bener Arsya...Gadis mirip banget sama Rai"

"Iya ma, banget...cuma badannya aja yang beda, Rai sedikit kekar dan Gadis kurus hahaha"

Sialan....kenapa malah beda-bedain badanku sama kak Rai

"Jadi foto prewedding sekarang?",tanya mama ke kak Arsya dan kak Arya membalas pertanyaan mama dengan anggukan

"Foto prewedding?",ucapku bingung

Kak Arsya menoleh kearahku dan tersenyum "iya...memangnya mama gak ngasih tau kamu?"

Aku menggeleng pelan dan menoleh kearah mama yang sedang tersenyum menunjukan deretan giginya yang putih "maaf sayang, mama lupa"

"Ya udah yuk ke studio",ajak mama dan menggandeng tangan tante Tuti yang sedari tersenyum senyum mendengar percakapan kami

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang