25

11.7K 1.2K 149
                                    

Kedua mata kak Arsya membulat sempurna "tunggu....jadi Gadis dulu pernah mencintaiku?"

Kak Arsya sontak menoleh kearahku sedangkan bibirku kini terbungkam rapat "apa itu benar? Kamu dulu mencintaiku?"

"Tidak perlu kamu jawab babe, aku tau perasaan mu padanya sudah tidak ada karena kamu itu hanya mencintai ku, kalau kamu tidak mencintai ku, mana mungkin kamu mengambil kesucian ku? Kamu pasti takut kehilangan ku kan makanya kamu mengambil keperawanan ku supaya aku tidak pergi meninggalkan mu"

WHAT THE FUCKK BLAIR...KENAPA KAMU MEMBUAT MASALAH INI JADI LEBIH RUMIT!!!!!

"Gak mungkin"

Blair mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring kearah kak Arsya "kenyataannya memang begitu, kenapa kamu kaget begitu? Gadis aja biasa aja tuh karena memang kenyataannya"

"Bohong...gak mungkin Gadis sudah mengambil keperawanan mu, dia itu masih polos, kamu aja yang telah mencuci otaknya supaya dia menuruti semua kata-kata mu, jadi kamu gak usah menuduh Gadis seperti itu, dosa"

Blair tertawa pelan lalu mengangguk-angguk kan kepalanya "hahahaha , jadi kamu berfikir kalau akulah yang menuduh Gadis? Perlu kamu tau calon kakak iparku yang terhormat, Gadis sudah melakukan hal yang membuatku kenikmatan bahkan nih....Gadis memuaskanku gak cuma sekali, mungkin sampai berkali-kali tapi gak di tampilkan cerita sex hot kami oleh author, kalau gak percaya sih tanya aja sama author dan readers disini"

Wtf Blair....kenapa mulutmu gak pernah berhenti buat buka kartuku? Astaga bisa gila aku kalau beneran nikah sama Blair, walaupun tubuhnya seksi dan hot banget, tapi kan lama-lama pasti aku bosen kalau ngewe sama dia terus

"Omong kosong, mana mungkin Gadis melakukan hal yang hina dan menjijikan seperti itu? Gadis itu perempuan baik-baik, jadi jangan ngomong hal yang gak ada buktinya"

Tuhan...kenapa kak Arsya masih mengira aku polos setelah aku menjamah tubuhnya?

"Tau darimana kalau Gadis itu masih polos?",tanya Blair lalu tersenyum mengejek

"Dia kemarin meminum asi langsung dari payudaraku"

Deg

Aku sontak menoleh kearah kak Arsya sedangkan wajah Blair berubah menjadi sangat datar dan dingin

Mampus, mampus sudah hidupku setelah ini... lagian kenapa kak Arsya malah bilang aku meminum asinya untuk membuktikan kepolosan ku? Aku bisa gila kalau di tengah-tengah mereka berdua terus

"Meminum asi darimu? Aku kira kamulah yang memanfaatkan kepolosan Gadis, buktinya kamu menyuruh Gadis untuk meminum asi dari payudara mu, jadi disini yang jahat aku atau kamu?"

Kak Arsya menghela nafas kasar "ya jelas kamu lah, aku tidak memanfaatkan kepolosan Gadis, dia penasaran sama rasanya asi makanya dia kusuruh menghisap langsung dari payudaraku, jadi disini siapa yang salah? Kamulah yang salah, karena kelicikanmu... Gadis terpaksa menikah denganmu dan bahkan kamu mengarang cerita seolah-olah Gadis lah yang bersalah, padahal kamu sendiri, tidur dengan orang lain tapi malah ingin menikah dengan Gadis, cmon....apa gak ada pria lain? Kenapa harus Gadis? Dia sejenis sama kamu"

Sebenarnya ini ngeributin apa sih? Kok malah jadi gini, sebenarnya akar permasalahannya itu apa? Kenapa malah aku yang pusing sendiri?

"Karena aku mencintainya, kalau aku yang cinta sama dia terus permasalahan mu apa disini? Gadis aja nerima lamaranku kok, kenapa kamu yang ribut dan menuduhku yang tidak-tidak?"

Kak Arsya berpangku tangan dan menatapku tajam "kamu ingat dosa kan Dis? Perempuan bule ini sejenis sama kamu, kenapa kamu nerima lamarannya? Bahkan kamu mau menikah dengan nya, please deh Dis....cobalah buat berfikir sedikit, kamu masih muda dan masa depanmu masih panjang, kenapa kamu memilih menikah muda?"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang