Tok tok tok
"Bang Rai .."
"Masuk aja Dis"
Tanganku dengan pelan mendorong pintu kamar bang Rai, kulihat bang Rai duduk bersandar di tempat tidur lalu bang Rai melambai-lambai kan tangannya kearahku kemudian menepuk-nepuk samping nya "sini duduk, abang manggil kamu kesini karena abang mau bicara sama kamu, jadi deketan sama abang"
Aku mengangguk dan duduk disamping bang Rai, bang Rai tiba-tiba memelukku dengan sangat erat "Gadis ...maafin abang ya, abang bukan abang yang baik buat kamu, abang malah memberikan contoh yang buruk buat kamu, maafin abang ya, selama abang tidak ada, kamu jadi kesusahan karena abang, maafin abang"
Tubuhku lemas ketika melihat suara abang yang terdengar sangat parau menurutku, abang sudah benar-benar tobat?
"Gak papa bang, Gadis kan adik abang, dan kita juga keluarga, so...abang gak usah minta maaf sama Gadis, Gadis ikhlas kok ngelakuinnya buat abang"
Abang melepaskan pelukannya dan mengusap-usap rambut panjangku, abang menatapku lekat dan tersenyum manis "terimakasih Gadis, setelah ini abang janji akan menjadi abang yang baik untukmu, menjadi suami yang baik untuk Arsya dan menjadi papa yang baik untuk anak abang kelak"
Jleb
Kenapa hatiku sakit? Kenapa aku gak rela kalau abang jadi tobat begini? Kenapa aku gak rela abang kembali ke kak Arsya lagi? Kenapa?
Aku tersenyum tipis "iya bang"
Tatapanku sekilas melirik kearah selangkangan bang Rai yang tertutup celana kolornya "itunya abang masih sakit?"
Abang menggeleng pelan "gak kok, cuma ya menyesal aja"
"Menyesal gimana bang?"
"Ya itunya abang jadi pendek dan gak panjang lagi"
Aku menghela nafas kasar "jaga ya mulut abang, kalau papa tau abang ngomong kayak gini ke Gadis, bisa dipastikan itunya abang akan di potong lagi sampai putus gak tersisa sama sekali"
Wajah abang berubah suram dan mengangguk "thanks Dis, mulut abang emang gini, suka blak-blakan gak jelas"
Tiba-tiba abang melihat kearah jam dinding kamarnya "kok Arsya belum datang-datang juga ya?"
Dahiku mengernyit bingung "abang dan kak Arsya udah baikan?"
Abang menganggukkan kepalanya "iya, semalam abang kerumah keluarganya Arsya untuk meminta maaf, Arsya memaafkan kesalahan abang, abang diberi kesempatan yang kedua dan kami memutuskan untuk memulai semuanya dari 0"
Kok cepet banget baikannya? Dan kak Arsya juga dengan mudahnya memaafkan abang? Kenapa tuh perempuan baik banget sih? Kalau aku jadi kak Arsya mah udah pasti aku ceraikan si abang
Aku hanya terdiam sedangkan abang tersenyum manis, wajahnya menunjukan aura cerah dan bahagia sedangkan aku? Aku mungkin akan menjadi yang paling tersakiti disini
Aku menyukai kak Arsya, aku juga menuruti semua kemauan kak Arsya saat kak Arsya nyidam dulu, bahkan aku juga tidur dengan kak Arsya terus making love dengan kak Arsya, tapi kenapa kak Arsya memilih kembali bersama abang dan memulai semuanya dari 0, apa kak Arsya gak sadar sama perasaan ku? Apa aku ini hanya pelampiasannya?
Ah benar....kak Arsya itu straight, bagaimana bisa kamu membayangkan hal yang bodoh Gadis? Kak Arsya itu istri abang kesayangan kamu dan kak Arsya juga hamil tua, jadi kenapa kamu masih mempunyai perasaan konyol itu pada kakak ipar kamu sendiri?
Aku harus melupakan perasaan ku untuk kak Arsya, abang sudah kembali dan mereka akan menjadi kekuarga kecil yang bahagia, aku gak boleh ngerusak ataupun masuk kedalam rumah tangga mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Fault (Completed)
RomanceGadis Ileana, seorang gadis yang terpaksa harus menanggung kesalahan abangnya dan mendadak menyamar menjadi abangnya untuk menikahi pacar abangnya yang sudah hamil duluan karena abangnya tiba-tiba menghilang dan kabur entah kemana Lalu ditambah keha...