2

18.6K 1.6K 36
                                    

"Thank you Keiii..."

Kei tersenyum tipis "sama-sama Dis, duluan ya"

"Papayyyy beb"

Aku tersenyum manis kearah Yuna dan Frida "hati-hati ya"

Yuna tersenyum manis "siap beb"

Aku melambaikan tanganku kearah mobil Kei yang melaju pergi meninggalkan ku yang masih berdiri dengan tenang

Aku menghela nafas pelan dan tersenyum tipis "akhirnya  sampai rumah juga"

Habis ini makan, mandi terus bobok cantik deh sampai siang....ahhh bahagianya besok weekend

Dengan santai kubuka pintu gerbang rumahku namun seketika dahiku mengernyit melihat sebuah mobil mewah yang tidak kuketahui merknya terparkir di halaman rumahku

Papa punya tamu?

Aku berjalan masuk kedalam rumah, kulihat papa, mama dan tamu papa sedang saling diam

Seorang pria paruh baya menoleh kearahku dan aku sontak menunduk sopan sambil tersenyum tipis kearah tamu papa

"Malam",sapaku ramah

Pria paruh baya itu tiba-tiba menatap papaku dengan tidak santai "kalau begitu biar putrimu yang menggantikan Rai untuk menikahi putriku"

Deg

Menikahi? Apa maksudnya?

Papa menggeleng cepat sedangkan aku berdiri terpaku di tempat  "gak bisa gini dong Andra, Gadis itu putriku satu-satunya, mana mungkin aku rela menikahkan putriku dengan sesama jenisnya? Dosa Andra"

"Lalu apa yang akan kamu tanggungjawab kan hah? Putramu yang sok kamu banggakan itu lari dari tanggungjawab nya, dia kabur setelah mengetahui putriku hamil"

Deg

Abang Rai kabur? Bukannya abang itu ada bisnis ya di Papua? Kok bisa om ini nuduh abang kabur?

Tapi tamu ini adalah orangtuanya pacarnnya abang Rai, tunggu ... Pacar abang Rai hamil?

Papa menghela nafas pelan "tenang Andra, kita bicara baik-baik okey"

Om Andra tiba-tiba berdiri dan menunjuk papa, bahkan bisa kulihat urat lehernya terlihat jelas "bicara baik-baik kamu bilang Bay? Putriku hamil 2 bulan dan kamu masih bisa bilang bicara baik-baik setelah Rai menghilang? Lalu siapa yang akan menikahi putriku?"

"Tenang pa, tenang dulu"

Aku masih terdiam saat perempuan paruh baya disamping om Andra menenangkan om Andra dan om Andra kembali duduk

Mama tiba-tiba tersenyum manis kearahku dan menepuk-nepuk sofa sebelahnya "sini dulu Gadis"

Aku mengangguk dan berjalan kearah mereka lalu duduk disamping mama dengan tenang

"Siapa namamu nak?",tanya om Andra to the point

Aku tersenyum manis "Saya Gadis Ileana om, panggil saja saya Gadis"

"Tunggu dulu Andra...Gadis itu perempuan dan mana mungkin perempuan sama perempuan menikah?",ujar papa

Sebenernya arah pembicaraan ini kemana sih?

"Lalu siapa yang akan bertanggungjawab atas perbuatan bejat putramu pada putriku hah? Okey...kalau kamu tidak ingin putrimu menikah dengan putriku maka jangan menyesal jika hal buruk terjadi pada keluarga kalian",ancam om Andra yang membuat bibir papa terbungkam rapat

Dahiku mengernyit heran "maaf om, kalau boleh tau ini ada apa ya? Saya masih belum paham"

Om Andra menghela nafas kasar "kakakmu menghamili putriku dan sekarang kakakmu menghilang entah kemana setelah dia tau putriku hamil"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang