13

16.3K 1.3K 48
                                    

"Denger-denger dari Kei, sekarang kamu gencer banget ya ngincer Blair"

Aku menoleh kearah Yuna yang lagi di warnain rambut sama mbak-mbak salon dan kulihat pantulan wajah Yuna dari cermin, dia menatapku penasaran sedangkan aku mengangguk pelan lalu membaca lagi majalah yang berisikan model-model potong rambut

"Selera kamu sekarang bule?"

Aku menggeleng pelan tanpa mengalihkan pandanganku dari majalah "enggak, aku cuma penasaran aja sama bule, tapi seleraku tetep Asia"

"Kamu gak takut jatuh cinta sama dia?"

Kututup majalah ku dan kuletakan di samping sofa yang sedang kududuki "untuk apa takut? Kamu tau kan aku ini type perempuan yang kayak gimana? Otakku sudah dipenuhi sama have fun, so...gak akan ada yang namanya cinta-cintaan"

Lagian aku juga sekarang sukanya sama kak Arsya, mana mungkin aku suka sama queen bully itu

Yuna tertawa pelan lalu ia mengangguk-angguk "ya aku takut aja nanti si Blair yang bucin sama kamu terus ngejar-ngejar kamu sampai ke ujung Cina"

Dih ngejar-ngejar aku? Buat apa coba? Kayak gak ada stok cowok lagi di dunia ini, lagian Blair juga sudah masuk dalam perangkapku, tinggal di ajeb-ajeb aja dia mah, tapi tunggu waktu yang tepat aja, aku masih sakit hati sama ucapan kak Arsya, gara-gara ucapannya itu aku jadi gak selera makan bahkan tidur pun jadi susah

Kak Arsya itu brengsek, masih bisa-bisa nya nyebur nama bang Rai setelah enak-enak sama aku, kan bangsat

"Semua itu tidak akan terjadi"

Ku ambil ponselku dari balik saku jaket jeansku dan aku dengan tenang membuka aplikasi sosmed ku untuk mencari-cari mangsa baru , aku harus mencari stok sebelum aku berhasil memperkosa Blair, bisa mati muda aku kalau gak ada stok cewek perawan

Drrtttt

Dahiku mengernyit saat melihat nama kak Arsya yang muncul di layar ponselku

Ngapain kak Arsya nelfon aku? Gak puas apa udah nyakitin hati aku? Ckk sialan

Segera kumatikan ponselku dan kumasukan kembali ponselku di saku jaket jeans ku lalu menatap Yuna yang sudah selesai mengeringkan rambutnya

Rambut panjang Yuna yang sebelumnya berwarna biru sekarang berubah menjadi warna brown, katanya sih mengikuti model terbaru tapi ya apa dia gak takut kalau rambutnya jadi rusak karena sering gonta-ganti warna rambut?

"Udah selesai?",tanyaku pelan

Yuna mengangguk "udah, yuk balik"

Yuna menghampiri ku dan merangkul lenganku erat lalu kami keluar dari salon langganan nya itu kemudian masuk kedalam mobilnya

Yuna duduk dibalik kemudi sedangkan aku duduk disampingnya dengan tenang "kita mau makan malam dimana nih?"

Kupakai seatbealtku dengan santai "nasgor cak Yo kayaknya enak deh"

"Siap, aku juga mendadak pengen capcay kuah pedas deh"

"Gas",ajakku bersemangat karena lidahku udah mulai berkedut kedut saat membayangkan nikmatnya nasi goreng yang akan masuk kedalam bibirku yang seksi ini

****

Suara dj musik langsung terdengar di telingku saat aku baru saja tiba di sebuah club langgananku, pandanganku menyipit untuk mencari teman-teman ku, kulihat Kei melambaikan tangannya kearahku dan aku langsung tersenyum miring melihat nya sedang menuangkan segelas bir di gelasnya sendiri

Aku menghampiri Kei yang duduk bersandar di kursi dan aku langsung mengambil gelas Kei, minuman itu kini mulai masuk kedalam mulutku saat aku langsung meminum dengan sekali tenggak

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang