17

14K 1.2K 38
                                    

"Kamu mencintai siapa Gadis?"

Deg

Tubuhku seketika kaku dan aku menoleh kebelakang dengan perlahan, kulihat kak Arsya berdiri didekat pintu lalu ia berjalan kearahku dengan dahinya yang mengernyit penasaran dan dia semakin berjalan mendekati ku, kini dia berdiri tepat di depanku, menatapku lekat plus penasaran

Mampus kamu Gadis, kenapa kamu gak sadar lokasi sih Dis? Kamu gila? Kamu mau mati? Kamu mau bunuh diri?

Tapi tunggu....sejak kapan kak Arsya berdiri disitu?

Aku segera memutuskan panggilan telepon dari Blair dengan sepihak lalu tersenyum tipis kearah kak Arsya "ini temanku menuduhku mencintai temannya , ya aku langsung bilang padanya kalau aku tidak mencintai temannya"

Urusan Blair bisa diatasi nanti, yang terpenting adalah kak Arsya dulu , semoga dia gak mendengar pembicaraan ku dari awal dengan Blair, kalau dia mendengarkan pembicaraan ku dari tadi, aku bisa mati...dia pasti akan bilang ke abang, mama dan papa kalau aku berani mencintai nya terus nanti dia juga bilang ke mereka tentang apa yang aku lakukan padanya dulu waktu dia hamil

Kak Arsya nampak menatapku lekat dan mengintimidasi sedangkan aku malah gugup di tatap dia seperti itu, aku segera memutar otakku untuk mencari pembicaraan lain "Elen udah tidur kak?"

Kak Arysa mengangguk "iya udah tidur dia"

"Kalau gitu aku kebawah aja nyusul mama dan tante",ujarku dan berlalu darinya sebelum kak Arsya menanyaiku macam-macam lagi

Aku juga tidak ingin berduaan dengan kak Arsya , aku takut perasaan ku malah tidak mau menghilang, so.... sebisa mungkin aku menghindari nya supaya aku bisa melupakannya

Saat aku keluar dari kamar ,kudengar mama dan tante Marta sedang ketawa-ketawa "hahahaha bisa aja kamu Marta, Gadis gak secantik itu kali, dia mah biasa aja"

"Serius deh, kamu bilang biasa aja karena kamu sering ngeliat dia,tapi kamu dulu nyidam apa waktu hamil Gadis? Kok bisa punya anak secantik itu, duh jadi pengen punya mantu secantik Gadis, tapi aku punya anak satu, terus perempuan lagi"

"Kalau gitu buat lagi aja, nanti dinikahin sama Gadis",ucap mama

Sedangkan aku hanya terdiam mendengar percakapan mereka lalu menghampiri mereka sambil memasang senyum semanis mungkin "belum matang ya Ma? Tante?"

"Belum sayang, sabar ya...kamu duduk aja dulu",sahut tante Marta

Aku memilih duduk melihat mereka yang sedang memasak dan kurasakan ponselku terus bergetar, pasti ini ulah Blair

"Kamu udah punya pacar belum Gadis?",tanya tante tiba-tiba sedangkan mama langsung menatapku tajam

Aku menggeleng pelan dan takut "belum tante"

Kulirik mama tersenyum tipis sedangkan tante tersenyum lebar "pasti mama kamu galak banget ya sampai kamu gak boleh pacaran? Lagian mana mungkin gak ada pria yang tertarik sama kamu, pasti banyak kan?"

"Ah itu...."

"Ingat Gadis...kamu gak boleh pacaran, awas aja ya kalau mama sampai tau kamu pacaran sembunyi-sembunyi",sahut mama cepat

"Hahahaha tapi bener sih kata mama kamu, jangan pacaran dulu, nanti malah kebablasan kayak Arsya malah jadi repot keluarga"

Deg

Emang udah kebablasan kali tan, bahkan anak tante udah pernah aku cobain rasanya gimana dan sejujurnya membuatku ketagihan tapi aku gak berani lagi nyobain anak tante, soalnya udah ada pawangnya

Ahh....aku jadi pengen tau rasanya ASI milik kak Arsya

*****

"Kamu beneran pacaran sama Blair?",tanya Yuna saat kami sedang berjalan di koridor kampus yang sepi setelah kelasku baru saja selesai

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang