"DOOORR"
Aku menghela nafas pelan dan melihat Yuna tersenyum lebar kearahku "kaget ya??? Kaget lah masak enggak hahaha"
Lagian ngapain coba ngagetin? Orang tadi aku udah ngelihat dia berjalan kemari sambil cengengesan
Aku menggeleng dan menatapnya datar "enggak, aku kan sudah lihat kamu tadi"
Dahi Yuna berkerut "masak sih beb, perasaan tadi kamu gak lihat aku deh, aku kan jalannya mengendap-endap seperti agen rahasia seperti di tipi-tipi"
Ngendap-ngendap? Heoll
Aku mengangguk "iya beb, kamu udah pesen?"
"Udah kok, tinggal di anterin aja",sahut Yuna lalu mengambil alpukat kocokku dan meminumnya sampai habis
Emang kurang ajar ini orang, punya sahabat kok gini amat ya, setiap beli minuman diminum, setiap beli makanan di comot, bukannya aku pelit nih...tapi kalau makan atau minum punyanya orang ya jangan sampai di habisin juga kan? Kasihan akunya yang belum puas makan dan minum
"Kok di hab...."
"PUNYA MATA GAK LO HAH? PEREMPUAN SIALAN, BANGSATT"
Kedua mataku memejam pelan ketika mendengar bentakan perempuan yang suka buat onar di kampus, mentang-mentang dia cantik dan kaya gitu sampai dia harus membully anak-anak disini
"Siapa lagi nih korbannya si bule",tanya Yuna lalu mencomot somayku
Aku mengangkat kedua bahuku dan tidak mau ikut campur urusan mereka karena memang bukan urusanku, tapi suaranya itu lho menganggu ketenangan kampus
"GUE GAK MAU TAU YA, LO HARUS BERSIHIN HEELS GUE PAKAI BAJU YANG LO PAKAI SEKARANG, CEPAT LEPAS BAJU LO", bentak Blair
Deg
Sinting....dia kan perempuan, masak iya harus lepas baju, ini namanya pelecehan seksual, kalau tu anak kena mental gimana?
Aku menoleh kesamping dan kulihat perempuan itu nampak menunduk ketakutan bahkan dia menangis terisak-isak sedangkan kedua temannya si Blair itu sibuk memandang rendah perempuan yang sedang bersimpuh di depan Blair "ma-af kak, saya benar-benar gak senga-ja"
Namanya Blair Adreena, kalau kalian tanya aku tau darimana namanya? Tentu saja aku tau dari sahabat-sahabat ku yang tukang gosip ini, ah ya....kedua teman Blair itu namanya Inara dan Athifa, kedua teman Blair itu dulu teman SMAku, sebenarnya mereka saat di SMA dulunya benar-benar kalem, mereka terkenal oleh kecantikan mereka karena mereka hobi gonta-ganti pacar, tapi semenjak masuk ke geng kalajengking merah, eh maksudku semenjak mereka masuk ke geng sok kecantikan nya Blair, mereka berubah jadi pembully dadakan
Walaupun mereka memang cantik-cantik sih jadi wajar aja mereka bersatu padu menjadi primadona anak kampus sini, apalagi si Blair dengan wajah blasteran nya, dia yang paling menonjol dari Inara dan Athifa
"Ih gila ya si Blair, masak perempuan itu harus umbar bra disini, lagian kenapa sih gak ada dosen yang berani menegur atau menasehati nya? Apa karena bokapnya donatur disini?",ucap Yuna sambil bisik-bisik kearahku sedangkan aku kini menatap iba perempuan yang di bully Blair
"Lo tuli? Apa lo mendadak budek? Heran gue sama ini kampus, kenapa nerima orang budek?",tanya Blair tanpa mengalihkan pandangannya dari perempuan yang di bully itu
"Ma-af kak"
Sejujurnya aku gak mau ikut campur urusan mereka tapi ketika ngelihat wajah perempuan yang dibully itu, aku jadi gak tega
Perempuan itu perlahan membuka satu persatu kancing kemejanya dan aku sontak mengambil tisu basah di balik tasku lalu berjalan kearah mereka
"Oyyy Gadis, mau kemana?",tanya Yuna namun aku memilih mengabaikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Fault (Completed)
RomanceGadis Ileana, seorang gadis yang terpaksa harus menanggung kesalahan abangnya dan mendadak menyamar menjadi abangnya untuk menikahi pacar abangnya yang sudah hamil duluan karena abangnya tiba-tiba menghilang dan kabur entah kemana Lalu ditambah keha...