20

13.2K 1.3K 92
                                    

Aku tersenyum bangga melihat beberapa koleksiku yang belum pernah aku pakai sama sekali, ada berbagai macam dildo, berbagai macam vibrator, hand and leg cuff borgol untuk tangan dan kaki yang berbahan dasar plastik plus tali

Kedua mata Blair membulat sempurna dan dia sontak menoleh kearahku yang sedang tersenyum miring kearahnya "kamu...."

Sebelah alisku terangkat sambil tersenyum miring "mau mencoba semuanya?"

Blair berjalan mendekati ku dan tersenyum penuh arti kepadaku sedangkan tanganku dengan sigap meraih pinggangnya lalu menariknya hingga tubuh kami menempel satu sama lain

Kedua tangan Blair merangkul tengkukku dan ia menaikan sebelah alisnya "sejak kapan kamu mempunyai barang-barang seperti itu hum? Kenapa kamu nakal sekali sayang?"

"Aku membelinya spesial untukmu"

Bibir Blair terukir tipis "untukku? Aku gak percaya tuh"

"Ckkk kenapa gak percaya sih? Pegang aja gih, masih ada banderol harganya"

Blair terkekeh pelan dan menyatukan hidung kami "aku percaya padamu sayang"

Tatapannya menunduk kearah bibirku dan lama kelamaan kedua matanya mulai terpejam "kiss me, beri aku ciuman yang memabukan sayang"

"Aku tentu tidak bisa menolak permintaan kekasihku, akan ku sentuh seluruh tubuhmu dengan bibirku honey",ucapku pelan dengan sedikit mendesah

Tok tok tok

Kedua mata Blair kembali terbuka dan aku sontak menoleh ke arah pintu "ckk sial, ganggu aja"

Kudengar Blair terkekeh pelan sedangkan aku kini berjalan menuju pintu kamarku yang sebelumnya ku kunci

Cklek

Deg

Kak Arsya? Ngapain kak Arsya kemari?

"Disuruh mama buat makan siang, ajak teman kamu juga ya Gadis",ucap kak Arsya lalu melirik kearah belakangku sedangkan aku hanya berdiri kaku karena terpesona dengan kecantikan kak Arsya siang ini

Kak Arsya semakin hari bertambah cantik, entah apa yang membuat nya semakin cantik dan terlihat semakin dewasa seperti ini, apa mungkin aku tidak pernah melihat nya dalam jarak sedekat ini?

Tangan kak Arsya menyentuh pipiku dengan lembut dan sentuhannya yang tiba-tiba itu membuat tubuhku menegang, kak Arsya tersenyum manis kearahku "jangan melamun, ayok turun...yang lain sudah menunggu"

Aku mengangguk dan kak Arsya menarik kembali tangannya lalu turun kebawah menuju ruang makan, aku segera menyadarkan lamunanku dan menoleh kebelakang, kulihat wajah Blair berubah masam ,tatapannya juga ikut menjadi datar "ikut makan yuk"

Blair menggeleng pelan "gak mau"

Kenapa dia berubah menjadi datar dan dingin kayak gitu? Apa dia cemburu? Kalau dia cemburu dan marah ,aku dalam keadaan bahaya, gimana kalau dia ngadu? Ckk....cepat berfikir Gadis, buat dia semakin jatuh cinta padamu, buat dia percaya padamu plus buat dia selalu menuruti apa yang kamu mau, supaya dia tidak akan membuka mulutnya dan mengatakan hal yang tidak-tidak pada keluargamu

Aku berjalan kearah lemari dan menguncinya lagi kemudian menutupnya kembali lalu menghampiri Blair yang masih menatapku dingin "honey...makan yukk"

"Gak mau, aku udah bilang gak mau ya gak mau...titik"

"Kamu gak mau ketemu calon mertua kamu hum? Katanya cinta sama aku, kok gak mau sih ketemu calon mertua kamu? Kamu harus ambil hati mereka dong, kan kamu tau orangtuaku itu gimana, kalau gak kamu ambil hati mereka dari sekarang, gimana sama hubungan kita seterusnya hum?"

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang